Ephorus HKBP: Tuhan Masih Beri Kesempatan – Pesta Pembangunan Sopo Godang HKBP Pematangsiantar

Pematangsiantar 23 Juni 2019,
Ompu i Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing melayani ibadah minggu HKBP
Pematangsiantar yang dipadu dengan Pesta Pembangunan Sopo Godang bertempat di
Sopo Godang HKBP Pematangsiantar. Dalam ibadah ini, Ompu i Ephorus melayani
sebagai pengkhotbah, sementara Praeses HKBP Distrik V Sumatera Timur Pdt.
Robert Sontar Pandiangan, M.Th melayani sebagai liturgist, Pendeta HKBP Ressort
Pematangsiantar Pdt. Hotler Lumbantoruan, MM sebagai pendoa syafaat, Gr. Rusdin
Hutagalung, M.Th sebagai pembaca warta, demikian Para Sintua sebagai kolektan.

Ompu i Ephorus HKBP bersama Ompu
Boru yang didampingi seorang seorang staff tiba di kompleks kantor distrik
sekitar Pkl. 08.30 Wib, yang disambut oleh Praeses bersama Para Pendeta,
Panitia, dan Sintua. Pesta Pembangunan Sopo Godang HKBP Pematangsiantar ini
ditetapkan menjadi program gereja mengingat kondisi sopo godang yang sudah tua, adanya kerusakan di beberapa titik
khususnya bagian atap, memang ini sudah wajar karena sopo godang ini sudah
berumur sekitar 60 tahunan, kata Ketua Panitia Maringan Manurung, MBA. Lalu
seorang utusan dari jemaat juga menambahkan kalau Tuhan itu sungguh baik, Tuhan
selalu memberikan pertolongannya kepada jemaatnya Gereja HKBP, itu sudah
terbukti misalnya dengan pembangunan di berbagai aras pelayanan seperti Sopo
Marpingkir Jakarta, kini kita juga supaya saling mendukung demi kelancaran
pembangunan ini, memang ini sudah wajar karena kita bisa lihat sendiri kondisi
bangunan ini.

Ompu i Ephorus menjelaskan Firman
dari Wahyu 22: 12 – 17, kita percaya kepada Tuhan yang tunggal, yang kita kenal
di dalam trinitas, Allah Bapa, Allah Anak yaitu Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Sebenarnya
ini kita pahami dengan sederhana, dalam Yoh. 1: 14, Firman menjadi daging yaitu
Yesus Kristus, yang kemudian ketika naik ke sorga, turunlah Roh Kudus. Hanya
karena Kasih Allah saja, kita beroleh kehidupan tetapi ternyata bukan sekedar
hidup saja, ketika manusia berdosa, maka Allah mengirimkan AnakNya yang tunggal
yaitu Yesus Kristus untuk menebus kita untuk kembali beroleh keselamatan. Kita
juga mengingat bagaimana Firman berbicara begitu berharganya kita bagi Allah,
seperti seekor domba yang hilang dari kawanannya 99 ekor lagi, Gembala sangat
berkeinginan dan mengharuskan untuk mencari dan menemukan seekor domba itu,
bukan masalah untung rugi, tetapi melihat begitu berharganya seekor domba itu
bagi Gembala karena miliknya, demikian kita bagi Allah.

Ompu i Ephorus menambahkan,
sebagaimana Firman berkata “Sesungguhhnya
Aku datang segera dan Aku membawa upahKu untuk membalaskan kepada setiap orang
menurut perbuatanNya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang pertama dan Yang
Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhit. Berbahagialah mereka yang membasuh
jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon – pohon kehidupan…
”.
Dalam bahasa batak di ayat 14 jelas dikatakan martua ma angka na  mamburi abitnasida, asa marhuaso nasida
marjambar di hau hangoluan i…”, demikian di ayat 12 juga dikatakan “BoanonKu
ma upa silehonon tu ganup, hombar tu na niulana”.

Kita sering sekali berkaitan
dengan upa dohot jambar, apalagi di
pesta – pesta. Tuhan memberikan upah
bagi setiap orang yang setia, dan dia memiliki hak pemberian Tuhan. Ketika kita
membicarakan jambar, kita orang Batak
lebih mudah memahami ini. Ketika jambar yang
seharusnya untuk kita tetapi kita tidak menerimanya hanya karena kita tidak
memperhatikan, tidak mendengar bahkan mungkin berpura – pura tidak mendengar,
atau tidak mau menjawab, sehingga ada orang lain yang menjawabnya dan jambar itu menjadi diberikan kepada
orang itu, maka kita yang tidak menerima jambar itu yang seharusnya hak kita
disebut luangan. Itu sangat
menyakitkan, ketika kita tidak menerima bagian kit, sehingga ini bukan soal
harganya tetapi menyangkut identitas siapa kita. Lalu ini panggilan untuk kita
semua, Sesungguhnya Aku segera datang! Kita masih diberikan waktu untuk
berbenah dan berbuat, kata Ompu i.

Supaya kita menjadi orang yang
mendengar, menerima, dan siap menjawab panggilan Tuhan. Jangan ada yang
bermalas – malasan, jangan ada yang tidak siap, selalu siaga dan bersedia untuk
melakukan Firman Tuhan, termasuk dalam acara ini, kita ikut serta memberikan
peranan kita dalam pelayanan gerejaNya. Hendaknya kita ikut serta dalam
memberikan tenaga, pikiran, waktu, materi, dan diri kita dalam pelayanan
gerejaNya. Kita sudah sama – sama merasakan manfaat dan kebutuhan dari Sopo
Godang ini, yang sudah berdirinya dengan pembangunan dulunya, kini kita
terpanggil untuk memperbaiki, membenahi, dan memperindah sopo godang ini guna
untuk mendukung pelayanan. Bukan hanya acara kita hari ini saja, tetapi sopo
godang ini dan yang akan kita benahi ke depan, menjadi tempat dimana kita memuji
dan memuliakan Tuhan. Selagi kita diberikan Tuhan waktu untuk berbuat,
sebagaimana Firman Tuhan, sesungguhnya Aku datang segera, maka ini juga
kesempatan bagi kita untuk memuliakan Tuhan kita, kata Ompu i. 

Dalam acara ini, turut hadir
Walikota Pematangsiantar yang diwakili Wakil Walikota Togar Sitorus, SE, MM,
beserta Isteri dan staff, dalam sambutannya, Wakil Walikota menyampaikan salam
hormat kepada Ompu i Ephorus dan salam untuk seluruh panitia dan jemaat HKBP
Pematangsiantar. Demikian dengan beberapa Pendeta Ressort, para undangan
diantaranya Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan, S.IK, MH, tokoh
– tokoh jemaat lainnya baik dari berbagai tempat.

Dalam ibadah minggu ini,
Parhalado HKBP Pematangsiantar memberikan boras
sipir ni tondi
kepada jemaat yang menjadi korban dari bencana angin puting
beliung. Kini gereja HKBP Pematangsiantar dilayani oleh Pdt. Hotler
Lumbantoruan, MM (Pendeta Ressort), Pdt. Binsar Siregar, S.Th (Pendeta
Fungsional), Pdt. Lambok Hunter Tampubolon, M.Th (Pendeta Fungsional), Gr.
Rusdin Hutagalung, Diak. Sartika Aritonang, Biv. Naudur Sitompul, dan Sintua
dengan Calon Sintua yang berjumlah 32 Orang. Gereja ini salah satu ressort di
wilayah pelayanan Distrik V Sumatera Timur dan merupakan sabungan distrik, yang juga memiliki jumlah jemaat terbanyak di
distrik sekitar 1110 KK (sesuai data tahun 2018).

Tampak dalam acara tersebut,
antusias dari panitia dan jemaat akan suksesnya pembangunan sopo godang, yang
sudah menjadi kebutuhan jemaat dan masyarakat, mengingat sopo godang ini,
hampir tiap hari selalu menjadi tempat berbagai acara ibadah maupun pesta. Para
spontanitas/penyumbang juga bersemangat memberikan sumbangannya demi lancarnya
pembangunan tersebut, selain itu sudah ada dana spontanitas awal berjumlah
Rp.168 juta, demikian dana awal kas sopo godang Rp. 400 Juta. Informasi
terakhir, dana yang terkumpul sementara mencapai 450 Juta, dan acara masih
berlangsung sesuai jadwal panitia.

Penggalangan dana yang bervariasi, menambah sukacita
jemaat diantaranya, lelang gotongroyong ulos,
mangulosi jemaat dan tokoh – tokoh, lelang makanan, lelang koor, demikian tortor termasuk anak – anak
sekolah minggu dan Pimpinan HKBP bersama Wakil Walikota dan rombongan, dan
acara lainnya. Demikian juga sumbangan dari para donatur yang digagasi melalui
komunikasi Ompu Boru diantara Kel. Pdt. M. Sinaga yang menyumbang Rp.
1.500.000,-, Kel. Pdt. I. Hutagalung menyumbang Rp. 3.000.000,-, dan Kel. I.
Pakpahan yang menyumbang Rp. 5.000.000,-.
 
Acara berjalan dengan lancar dan sukacita. (APS)












Scroll to Top