Hari Ke-3 Rapat Pendet HKBP, Ceramah Tema



Usai Ibadah pagi yang dipimpin oleh Pdt Martunas Manullang MTh dan doa syafaat oleh Pdt Herlina Siregar STh, kegiata dilanjutkan dengan Sidang ke IV, ceramah tema. Ceramah
Tema Rapat Pendeta HKBP, 21-24 Oktober 2019
Aku mendoakanmu agar imanmu tidak jatuh (Hutangianghon do ho asa unang mintop haporseaonmu) (Lukas 22:32) Oleh
P
dt Dr Hulman Sinaga. Cerah Tema ini dimoderatori oleh Pdt Dr Sanggam Br Siahaan. Dalam ceramahnya Pdt Dr Hulman Sinaga memaparkan bahwa Yesus berdoa kepada Petrus supaya imannya tidak jatuh
memiliki beberapa implikasi kepada para pendeta HKBP. Namun sebelum melihat
implikasi doa Yesus, kiranya perlu inventarisasi alasan atau motif jatuhnya
iman seseorang. Apa saja faktor yang dapat membuat iman para hamba Tuhan jatuh
atau gugur?
Beberapa faktor yang kemungkinan besar dapat membuat iman
para hamba Tuhan menghadapi tantangan, ancaman, bahaya dan pencobaan yang
mengarah kepada kejatuhan
seperti Pergumulan local. Tidak sedikit pendeta HKBP menghadapi tantangan dalam
pelayanan, yang muncul dari luar maupun dari dalam.
Bagaimana seseorang khususnya pendeta di dalam iman
menghadapi situasi yang demikian? Apakah iman menjadi semakin tangguh karena
sudah sering menghadapi masalah yang sama atau malah menjadi jatuh atau gugur (mintop)? Pertama-tama yang perlu
diperhatikan adalah bahwa iman selalu berkaitan dengan Allah. Iman adalah
percaya kepada Allah dan percaya kepada Allah secara total dan bukan
kepercayaan bahwa Allah pasti menolong. Iman dalam pendefinisian seperti inilah
yang terkandung dalam doa Yesus.

 



Pdt. Hulman Sinaga  menambahkan bahwa
tuntutan dan sekaligus harapan
tema rapat ini adalah “agar iman tidak jatuh”. Perlu tetap disadari, bahwa iman
yang tangguh dan menang menghadapi ragam tantangan bukanlah karena kemampuan
yang ada dalam diri kita sendiri melainkan karena Yesus telah mendoakan kita.
Oleh sebab itulah kita senantiasa harus hidup dan menghidupi doa Yesus. Dalam
Alkitab, iman adalah jaminan Allah dan dipakai secara kolektif untuk menyatakan
bahwa semua yang dinyatakan Allah pasti terjadi. Dengan pengertian itu iman
tidak sama dengan keyakinan, sebab iman melampaui keyakinan. Iman itulah yang
memampukan seseorang untuk melihat yang tidak kelihatan dan memahami pekerjaan-pekerjaan
Allah. Peringatan Paulus kepada jemaat di Roma „…segala sesuatu yang tidak
berdasarkan iman, adalah dosa“ (Rm. 14:23) harus tetap segar dalam ingatan dan
perilaku kita. Tuhan tidak menghendaki iman yang jatuh, apalagi jika seseorang
sengaja menjatuhkan iman orang lain.

 


Yesus berdoa untuk Petrus dan kita agar iman kita tidak
jatuh. Pemeliharaan iman oleh Allah berlangsung sepanjang masa. Iman itu
diberikan oleh Allah menjadi kekuatan menghadapi berbagai pencobaan agar dapat
bertahan untuk melanjutkan misi pelayanan. Doa Yesus itu harus senantiasa hidup
di dalam diri setiap hamba-Nya agar iman yang diberikan Allah dapat
menghasilkan karya pelayanan yang lebih besar dan berkelanjutan.

 


Diakhir ceramahnya, Pdt Hulman
Sinaga menyampaikan bahwa
Yesus
sudah berdoa untuk kita dan Ia juga menasihati kita
. Bangunlah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam
pencobaan“ (Luk. 24:46). Ada banyak pencobaan yang dapat menjatuhkan iman dan
oleh sebab itu hendaklah doa Yesus menjadi andalan untuk menghadapinya. Sama
seperti Petrus, para pendeta masa kini juga mendapat tugas untuk menguatkan
saudara-saudara kita khususnya dalam menjalani kehidupan di revolusi industri
keempat. Namun untuk tugas itu kita perlu meniru sikap Petrus yaitu insaf,
sadar atau berubah supaya kita dapat menguatkan saudara-saudara kita.

Pada sessi ini, para peserta pro aktif dalam memberikan tanggapan dan masukan dalam diskusi yang dapat membangun semangat pelayanan yang saling menerima dan saling mendoakan.

Scroll to Top