PEARAJA (30/9) – Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) memprioritaskan transformasi pelayanan dan kelembagaan serta isu ekologi sebagai fokus utama dalam arah pelayanan tahun 2025–2026. Hal ini terungkap dalam Rapat Praeses HKBP yang dihadiri oleh Ephorus, Sekretaris Jenderal, Kepala Departemen, dan para Praeses di Gedung Raja Pontas Lumbantobing, Pearaja, pada 30 September 2025.
Dalam sesi informasi pimpinan, Ephorus HKBP menyampaikan penekanan strategis pada penguatan pelayanan yang relevan dengan perkembangan zaman dan tantangan sosial, termasuk isu ekologis. Secara khusus, Ephorus kembali menyuarakan seruan untuk “Tutup TPL” (Toba Pulp Lestari) sebagai bagian dari komitmen HKBP dalam advokasi sosial dan keadilan lingkungan.
Misi Holistik dan Penguatan Digitalisasi
Berbagai pemaparan departemen menunjukkan kemajuan signifikan dalam pelaksanaan misi gereja:
- Pelayanan Misi Holistik: Departemen Marturia menyoroti keberhasilan pos-pos pelayanan baru, termasuk inisiatif misi holistik di Pulau Rupat yang menggabungkan pelayanan kesehatan gratis dan pemberdayaan ekonomi jemaat. Ini menunjukkan fokus HKBP pada pelayanan yang utuh, menyentuh jiwa dan raga.
- Pembinaan Generasi Muda: Departemen Koinonia melaporkan penguatan program persekutuan dan pembinaan yang melibatkan aktif sekolah minggu, remaja, dan naposo, serta keterlibatan gereja dalam forum ekumenis internasional yang menegaskan peran HKBP di kancah global.
- Digitalisasi dan Manajemen Aset: Sekretaris Jenderal memaparkan perkembangan Digitalisasi Manajemen Aset dan evaluasi program Sentralisasi Keuangan. Data yang disajikan mencakup pertumbuhan jemaat dan aset gereja, sekaligus menggarisbawahi upaya HKBP dalam transparansi dan tata kelola modern.
Fokus Strategis: Pendidikan Tinggi dan Efisiensi Anggaran
Sesi diskusi strategis diwarnai dengan pembahasan masa depan institusi pendidikan tinggi HKBP, serta rencana anggaran:
- Pengembangan Kampus: Rapat membahas rencana pengembangan Universitas HKBP Nommensendan Yayasan STT HKBP, menunjukkan komitmen gereja untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan peran strategisnya di Indonesia.
- Efisiensi Keuangan: Para pemimpin gereja juga melakukan evaluasi program Sentralisasi Keuangan dan membahas langkah efisiensi anggaran untuk tahun 2026 sebagai respons terhadap tantangan penurunan pemasukan.
- Laporan Aset dan Tanah: Secara terbuka, rapat mendengarkan laporan terbaru terkait pengelolaan aset, termasuk Tor Nauli Parapat, Sawit Libo, Sayum Sabah, dan perkembangan gugatan tanah di Deli Tua.
Tahun Transformasi dan Arah 2026
Rapat diakhiri dengan Interim Report Tahun Transformasi 2025 oleh para Praeses, yang merefleksikan capaian setengah tahun pertama, khususnya dalam digitalisasi dan penguatan pelayanan ekologi.
Program yang diusulkan untuk tahun 2026 meliputi pembinaan SDM, pembenahan tata kelola, penguatan oikumenis, dan misi sosial-ekologis yang berkelanjutan, menegaskan langkah strategis HKBP sebagai gereja yang bertumbuh, modern, dan peduli lingkungan. Kegiatan rapat ditutup pada malam hari dengan ibadah dan ramah tamah untuk mempererat kebersamaan para pemimpin gereja.