SEMINARIUM SIPOHOLON (04/10) – Sekolah Tinggi Guru Huria (STGH) HKBP Seminarium Sipoholon menggelar acara wisuda untuk 65 orang lulusan. Wisudawan adalah angkatan 2019, 2020, dan 2021 yang telah menyelesaikan studi dengan bobot 150 SKS.
Melalui wisuda ini, STGH Seminarium Sipoholon berharap agar lulusannya memanfaatkan karakter, iman, dan ilmu yang telah diterima selama proses studi untuk menjadi pengabdian dan pelayanan terhadap masyarakat.
Pada usia STGH HKBP Seminarium Sipoholon yang ke 124 tahun ini, acara wisuda dilaksanakan dengan khidmat dan sukacita dalam Tema: “Berubahlah oleh Pembaharuan Budimu” (Roma 12:2b) dan Subtema: Melalui pembaruan budi, wisudawan STGH HKBP Sipoholon tahun 2025 mampu meningkatkan pelayanan pengajaran di tengah jemaat serta menyuarakan suara profetik terhadap ketidakadilan sosial dan krisis ekologis.
Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson M. Hutahaean, M.Th., Kepala Departemen Marturia HKBP, Pdt. Bernard Manik, M.Th., serta keluarga besar STGH HKBP Sipoholon. Pdt. Manaek Simanungkalit, S.Th., M.Pd.K., sebagai Ketua STGH HKBP Seminarium Sipoholon, memimpin prosesi wisuda ini dengan khidmat dan sukacita.
Pada kesempatan ini, Sekretaris Jenderal HKBP yang melayani sebagai pengkhotbah menyampaikan khotbah yang berlandaskan Roma 12:2 (TB): “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Sekjen HKBP menegaskan agar di tengah tantangan peradaban yang serba teknologi ini, manusia tetap menjadi manusia yang utuh sebagaimana Allah ciptakan, yaitu manusia yang memiliki jati diri, keseimbangan, serta harmonisme. Dengan ini, tindakan eksploitisme sesama manusia akan hilang. Manusia harus melihat bahwa dirinya sama dengan ciptaan lain termasuk alam, sehingga harmonisasi antara manusia dengan alam tetap terjaga dengan baik.
“Tidak serupa dengan dunia ini” artinya manusia tidak terikat dengan dunia ini dan mengingat bahwa suatu saat akan kembali kepada Pencipta, sehingga semua perbuatannya akan dilakukan dengan penuh tanggung jawab kepada Allah Sang Pencipta.
Sekretaris Jenderal HKBP berharap wisudawan STGH HKBP dapat menjadi pembimbing iman dan moral di sekitar pelayanan mereka dalam prinsip berpikir gerejawi dan bertindak gerejawi.