Pelayanan,
pengajaran dan keteladanan yang diberikan Diak. Schwester Nuria Dumondom Gultom
sungguh terpatri jemaat dan pelayan HKBP, khususnya pelayan tahbisan Diakones.
Ratusan Diakones, pelayan tahbisan lainnya dari berbagai tempat pelayanannya
datang dan hadir pada ibadah pelepasan
jenazah Diak. Nuria yang diadakan di Gereja HKBP Balige, Sumatera Utara
(20/4/2021)
Sebelum
ibadah pelepasan dimulai, secara bergantian, pelayan Diakones yang bergabung
dengan Ikatan Diakonia Tidak Menikah (IKADIWA) membacakan biografi, pendidikan
dan pelayanan Diak. Nuria dan diselingi koor pujian dari IKADIWA.
Ibadah
dipimpin praeses HKBP Distrik XI Toba Hasundutan, Pdt. Same Siahaan, S.Th.
Pelepasan Jenazah disertai doa berkat dilayankan Ompu i Ephorus, Pdt. Dr.
Robinson Butarbutar.
Nats
khotbah yang disampaikan Ephorus
tertulis di kitab Mazmur 116: 15: “Berharga di mata Tuhan kematian semua
orang yang dikasihiNya.” Dalam khotbahnya, Ephorus menyampaikan bahwa HKBP kehilangan seorang tokoh dengan meninggalnya
Diak. Schwester Nuria Dumondom Gultom. Diakones ini adalah seorang yang taat
akan firman Tuhan dan aktif di gereja di masa mudanya.
Services
Diak. Nuria tidak berada di mimbar, tetapi di luar mimbar yaitu melayani
orang-orang sakit dan kaum butuh. Selain itu, Diak. Nuria terus memperjuangkan
pendidikan, pelayanan Diakones dan hak-hak pelayan perempuan di gereja HKBP.
Banyak
jemaat dan pelayan HKBP yang telah menyaksikan
gerakan dan karya pelayanan Diak. Nuria selama 64 tahun. Kesaksian
tentang kepribadian dan pelayanan yang dilakukan Diak. Nuria diterima Ephorus
lewat email dari pelayan dan mantan pimpinan gereja dari luar negeri yang telah lama mengenal Diak. Nuria yaitu dari Pdt. Peter Demberger; Prof.
Dr. Karl Wilhelm Dahm, Pdt.
Detlev Nonne.
Pada acara tersebut hadir juga Kepala Departemen
Diakonia, Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th dan menyampaikan kata penghiburan
mewakili pimpinan HKBP. Sekretaris Jenderal, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST
membawakan doa syafaat. (B-TIK)