Pemberdayaan Kepada 217 Orang Dampingan HKBP AIDS Ministry

Balige, (18/3/2021). Kepala Departemen
Diakonia HKBP, Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th membuka Pemberdayaan bagi 217
Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang dilaksakan serentak satu hari di beberapa
wilayah. Kegiatan pemberdayaan berupa pelatihan membuat suvenir, bertanam
bawang, cabai, dan lele dilaksanakan di Sanggar Toba Tao dan  pelatihan berternak ayam dilaksanakan di
Tampubolon untuk dampingan wilayah Toba.

Membuat keripik ubi dilaksanakan
di Tarutung dan bertani kacang tanah dilaksakan di Adian Koting untuk dampingan
di wilayah Tapanuli Utara. Bertani sayur untuk dampingan di wilayah Humbang
Hasundutan. Kegiatan ini merupakan kerjasama HKBP AIDS Ministry dengan
Kementerian Sosial RI untuk pemberdayaan bagi dampingan ODHA agar mereka dapat
mencukupi kebutuhan nutrisi dan dapat meningkatkan ekonomi keluarga.

Oleh karena itu, Kepala
Departemen Diakonia HKBP dalam pembukaan pelatihan pembuatan suvenir di Balige
sangat mengapresiasi kelompok dampingan tersebut karena karya mereka antik dan
memiliki nilai seni yang tinggi. Harapan ke depan semakin banyak yang datang
berkunjung dan juga dapat dilatih. 
Dengan itu mereka dimotivasi untuk memakai waktu dan dukungan bantuan
dari Kementerian sosial RI.  

Jenis suvenir salib yang kecil
yang ringan dapat dibawa orang turis. Departemen Diakonia HKBP akan mendukung
pemasaran setelah pembukaan marketing Online Diakonia. Kebersamaan paling
diutamakan untuk saling menghargai dan mendukung. Sanggar Seni Negeri Tao berdiri
pada tahun 2020 dan pelatihnya James Siahaan dan Jonner Siagian dan jumlah
dampingannya 30 orang.

Pesan disampaikan Sekretaris Eksekutif HKBP AIDS
Ministry, Diak. Berlina Sibagariang mengingatkan bahwa bantuan yang diberikan
berupa alat-alat pertukangan dari Kementerian Sosial akan digunakan sebagai
kelompok dan akan diadakan monitoring satu sekali sebulan dari Medan dan
harapan kedepan kemedsos dapat kembali memberi bantuan dengan  adanya pertangungjawaban penggunaan alat-alat
yang disumbangkan. ODHA adalah sesama yang berhak untuk hidup layak, bukan di
diskriminasikan. (DAT)


Scroll to Top