Rapat Praeses HKBP 2025: Kepemimpinan Gereja Fokus pada Transformasi Teologis, Sentralisasi Keuangan, dan Advokasi Lingkungan

Dokumentasi Foto

PEARAJA, TARUTUNG (29/9) – Rapat Praeses Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang berlangsung di Pearaja, 29 September hingga 01 Oktober 2025, mengesahkan langkah-langkah strategis pimpinan HKBP dalam menghadapi tantangan pelayanan dan aset, selaras dengan Tahun Transformasi 2025.

Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST, menegaskan bahwa seluruh pelayanan harus diselaraskan dengan Visi dan Misi HKBP, yakni “Jadi Berkat bagi Dunia” dan menjadikan murid Kristus sebagai pelaku Firman. Beberapa poin penting diungkap Ephorus, termasuk Advokasi Sosial dan Ekologis (Seruan Tutup TPL): HKBP secara profetis telah menyuarakan Seruan Tutup TPL, yang merupakan bagian dari pergumulan HKBP mengenai krisis lingkungan hidup. Seruan ini telah menarik perhatian Istana Negara, dan pimpinan HKBP dijadwalkan akan segera beraudiensi dengan Presiden. Ephorus juga mengungkap intensitas pertemuan dengan tokoh nasional dan pimpinan agama lain (termasuk NU dan Muhammadiyah) untuk membangun jejaring, serta pertemuan regional dan internasional untuk advokasi sosial dan ekologis.

Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson Hutahaeean, M.Th melaporkan perkembangan program Transformasi Penatalayanan, yang secara khusus meliputi pembinaan fulltimer HKBP di beberapa Distrik menggunakan aplikasi teknologi. Kegiatan ini menyosialisasikan program Digitalisasi Manajemen Aset HKBP, yang telah diputuskan pada Rapat Praeses Februari 2025. Bersamaan dengan sosialisasi aset, dilakukan pula sesi penguatan sentralisasi keuangan untuk mitigasi dan evaluasi sistem sentralisasi yang berlandaskan prinsip justice, equality, fathernity, sustainibality.

Kepala Departemen Koinonia Pdt. Dr. Deonal Sinaga menyampaikan bahwa pelayanan Koinonia berupaya mewujudkan program dengan motto “Striving for Excellent”. Fokus 4 Skala Prioritas: Program Departemen Koinonia selaras dengan 4 bagian dari 10 skala prioritas pelayanan Ephorus, yaitu: perhatian khusus kepada Sekolah Minggu, Remaja, dan Naposo Bulung, serta kepedulian terhadap lingkungan dan hubungan oikumenis. Peran HKBP dalam Oikumene Global: HKBP diakui dan disegani dalam pergerakan oikumene di tingkat lokal, nasional, regional Asia, hingga dunia internasional. Pdt. Dr. Deonal Sinaga baru kembali dari Global Lutheran Forum di Nairobi, Kenya, di mana kehadiran HKBP sangat dinantikan dalam upaya menjangkau sebanyak mungkin orang yang belum terjangkau (to reach out).

Kepala Departemen Marturia Pdt. Bernard Manik, M.Th, memaparkan fokus pelayanan misi, pemberdayaan, dan digitalisasi. Misi Holistik dan Medis: Program Misi Holistik di Pulau Rupat mencakup pelatihan guru, menjahit (peserta menjahit bajunya sendiri untuk dipakai saat ibadah Pentakosta), UMKM, serta Penyuluhan dan Pengobatan Kesehatan Gratis yang melibatkan 13 dokter spesialis dari luar daerah . Terdapat ajakan agar jemaat berprofesi dokter di Distrik lain untuk “Bermisi”. Misi ke Jepang: Pelayanan HKBP di Jepang diluncurkan secara online pada 24 Agustus 2025, dengan komunitas yang kini mencapai lebih dari 200 orang. Natal direncanakan diselenggarakan secara onsite di Osaka pada 29 Desember 2025. Misi ke Afrika: Sebanyak 4 misionaris kembali diutus ke Afrika (Tanzania, Rwanda) setelah menjalani cuti, sementara 8 misionaris lainnya mendapat penugasan baru di dalam negeri . Inovasi Digital dan Layanan Anak: Departemen Marturia meluncurkan Platform Digital Misi berupa Aplikasi Sahabat Misi. Fitur unggulan aplikasi ini mencakup Musik Box Buku Ende, Ayat Harian, Video Kartun, dan Penerjemah Bahasa Indonesia–Toba serta Aksara Batak Toba. Layanan “Zending for Children” juga diluncurkan dengan menyajikan materi grafis 2 dimensi bergerak yang diunggah harian di media sosial.

Ephorus Pdt. Dr. V. Tinambunan, MST, secara resmi membuka Rapat Praeses setelah Ibadah Pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Drs. Donald Sianturi, M.Div. Rapat pada pembukaan hari tersebut telah dihadiri oleh 23 Praeses dan 4 pimpinan HKBP, sehingga kuorum tercapai.

Jadwal Rapat mengalami penyesuaian untuk mengakomodasi pembahasan penting:

  • Kelompok 2 akan membahas gabungan topik: Sentralisasi Keuangan dan Evaluasi Sentralisasi Keuangan.
  • Kelompok 3 akan membahas tiga topik: Yayasan UHN, Yayasan Perguruan Tinggi Teologi HKBP, dan Usul Rapat Praeses ke Rapat Pendeta Hatopan.
  • Kelompok 1 akan membahas Informasi Pimpinan, termasuk penambahan Jadwal Hatopan, seperti Sinode Distrik.

Dokumen pendukung rapat disampaikan dalam bentuk softcopy (Google Drive) dan cetak, termasuk laporan pelayanan dari Ephorus, Departemen, Praeses, Yayasan STT HKBP, serta Notulen Rapat Praeses Februari 2025. Rapat ditutup dengan Ibadah Malam pada 29 September 2025 dan akan dilanjutkan pada 30 September dan 1 Oktober 2025.

Scroll to Top