Renungan Evangelium, Minggu XXIII Set. Trinitatis, tgl. 23 November 2025

Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, kiranya memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Amin.

Renungan :

Jemaat yang dikasihi Tuhan, firman Tuhan yang menjadi kotbah pada Minggu Akhir Tahun Gerejani dan sekaligus Peringatan akan Orang-orang yang telah meninggal, tertulis dalam Wahyu 20:11-15 yang berbunyi demikian : “ Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” Demikian firman Tuhan.

Kitab Wahyu ditulis untuk umat Tuhan yang sedang mengalami penganiayaan besar pada masa pemerintahan Kaisar Domitianus, yang terkenal kejam menindas orang Kristen. Wahyu dari Yesus Kristus ini diterima oleh Rasul Yohanes yang sedang dibuang ke pulau Patmos. Kitab Wahyu ditulis dengan tujuan untuk menguatkan iman dan pengharapan umat Tuhan yang teraniaya karena iman mereka kepada Yesus Kristus. Secara khusus nats kotbah hari minggu ini mengingatkan kita semua bahwa pada suatu saat nanti pada akhir zaman akan ada Penghakiman Yang Terakhir dan Tuhan Yesus Kristus menjadi Hakim Yang Adil. Pada hari itu, semua orang akan dihakimi menurut perbuatan mereka, baik ataupun jahat. Tidak ada satu orang pun yang dapat menghindar atau luput dari pengadilan Allah itu. Baik yang hidup maupun yang sudah mati, semuanya akan dihakimi oleh Tuhan sendiri.

Melalui kotbah hari ini, kita diingatkan agar tetap setia kepada Tuhan Yesus selama hidup kita di dunia ini. Meskipun berat penderitaan yang kita alami, hendaknya iman kita tetap teguh. Kita percaya bahwa pada akhir zaman, Tuhan akan memberikan kepada kita kemenangan dan mahkota kehidupan, yaitu kepada barangsiapa yang setia kepada Tuhan dan yang melakukan firman-Nya selama hidupnya. Sebab itu, selama kita masih hidup, marilah kita pakai hidup kita untuk memuliakan Tuhan dan berbuat baik kepada sesama manusia. Mari kita jauhkan dari diri kita segala perbuatan jahat dan perilaku yang tidak berkenan kepada Tuhan. Melalui Peringatan akan Orang yang telah meninggal, kita juga diingatkan bahwa hidup kita singkat dan terbatas. Ungkapan Latin berbunyi: “Memento Mori” , artinya: “Ingatlah hari kematianmu!” Suatu saat kita juga akan mengalami kematian seperti saudara-saudara yang telah mendahului kita. Dengan kesadaran ini, kita didorong untuk bijak mengisi hari-hari hidup kita dengan kegiatan dan pekerjaan yang positif dan bermanfaat baik untuk diri kita, keluarga kita dan orang-orang di sekitar kita. Hidup ini adalah anugerah Tuhan yang berharga, karena itu pakailah hidup ini untuk melayani Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang. Seperti syair lagu yang berbunyi: “Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Tuhan. Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan b’ri, hidup ini harus jadi berkat. O Tuhan pakailah hidupku, selagi aku masih kuat. Bila saatnya nanti, ku tak berdaya lagi, hidup ini sudah jadi berkat.” Amin.

Doa Penutup: Terima kasih Tuhan atas firmanMu yang mengingatkan kami untuk tetap setia kepada Tuhan Yesus Kristus, meskipun menghadapi penderitaan dan penganiayaan karena iman kami kepada-Mu. Ajar dan bimbinglah kami ya Tuhan, agar setia melakukan firman-Mu. Mampukan kami ya Tuhan untuk memakai waktu dan hidup kami yang terbatas ini agar berkenan di hadapan-Mu dan menjadi berkat bagi sesama kami dan bagi keutuhan alam ciptaan-Mu. Hiburlah hati saudara-saudara kami yang berduka karena ditinggalkan anggota keluarganya dan orang yang mereka kasihi. Kuatkanlah kami ya Tuhan untuk mengalahkan segala dosa dan godaan dunia ini dengan pertolongan-Mu. Di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

Berkat:

Terimalah berkat Tuhan! Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau. Tuhan menyinari Engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Amin.

 

Pdt. Berton R. Hutapea, S.Th- Wakabiro Jemaat HKBP

Scroll to Top