Doa Pembuka: Bapa kami yang di Surga, Bapa yang Maha Kasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, kami datang ke hadirat-Mu dengan hati yang penuh syukur. Kami percaya bahwa setiap nafas yang kami hirup adalah anugerah dari-Mu. Saat ini, ketika kami merenungkan firman-Mu, biarlah Roh Kudus bekerja di dalam hati kami, sehingga kami mengerti, merasakan, dan mengalami kebenaran-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Renungan
Lukas 10 : 20
“Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.”
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan. Banyak dari kita hari ini mencari rasa bahagia dari hal-hal yang bisa dilihat orang lain. Ada yang merasa bahagia kalau kariernya naik, kalau bisnisnya berhasil, kalau jumlah pengikut di media sosialnya bertambah, atau kalau orang lain memuji hasil kerjanya. Bahkan dalam kehidupan rohani pun kadang kita hanya merasa bahagia kalau doa kita cepat dijawab, kalau pelayanan kita ramai, atau kalau kita bisa melakukan sesuatu yang luar biasa sehingga membuat orang lain kagum. Kita hidup di dunia yang suka mengukur kebahagiaan dari tanda-tanda yang bisa dilihat mata.
Tapi dalam Lukas 10:20, Yesus mengingatkan para murid-Nya dan juga kita hari ini untuk tidak terjebak di sana. Murid-murid kembali dengan penuh sukacita karena roh-roh jahat tunduk kepada mereka. Itu tentu pengalaman yang luar biasa. Tetapi Yesus berkata: “janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.” Artinya, Yesus ingin mengingatkan: Jangan menggantungkan sukacita hanya pada hasil yang terlihat. Karena hidup ini tidak selalu berjalan sesuai keinginan kita. Kadang kita gagal, kadang orang meremehkan kita, kadang doa kita seakan-akan tidak dijawab. Kalau sukacita kita hanya bergantung pada keadaan itu, maka hati kita akan cepat hancur. Tetapi ada satu hal yang tidak bisa diambil dari kita: Nama kita sudah tercatat di sorga. Itu berarti kita ini milik Allah. Kita dikenal, kita dikasihi, dan kita berharga di mata-Nya. Itu tidak bisa dihapus oleh kegagalan, tidak bisa hilang karena masalah, dan tidak bisa dicuri oleh siapa pun.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan. Di zaman sekarang banyak orang mengejar pengakuan dari dunia: Mau dihargai karena harta, karena jabatan, atau karena prestasi. Tetapi semua itu bisa hilang. Kalau hati kita hanya berpegang pada itu, sukacita kita tidak akan bertahan lama. Yesus mau kita menemukan sukacita sejati: Bersukacita karena kita ini sudah menjadi milik Tuhan. Bukan karena kita hebat, bukan karena kita punya kuasa, tetapi karena kasih karunia Allah yang menuliskan nama kita di sorga.
Jadi mari kita belajar untuk tetap rendah hati. Kalau kita berhasil, jangan sombong. Kalau kita gagal, jangan putus asa. Ingatlah selalu: Kita ini sudah milik Tuhan. Nama kita sudah ada dalam catatan-Nya. Itulah sukacita yang sejati. Kiranya kebenaran ini menguatkan kita, supaya kita bisa tetap bersyukur dan bersukacita, apa pun keadaan kita hari ini. Amin.
Doa Penutup: Ya Tuhan yang penuh kasih, kami bersyukur karena Engkau sudah menuliskan nama kami di sorga. Ajarlah kami untuk tidak hanya mencari sukacita dari hal-hal dunia ini, tetapi menemukan sukacita sejati karena kami adalah milik-Mu. Dalam keberhasilan, ajar kami tetap rendah hati. Dalam kegagalan, ajar kami tetap percaya. Kuatkan hati kami supaya kami selalu bersukacita di dalam Engkau. Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami, kami berdoa. Amin.
C.Pdt. Johannes Sibarani, S.Th- LPP III di Biro Ibadah Musik HKBP