EPISTEL
Kejadian 41
: 37 – 42
Nats ini, adalah cerita tentang Yusuf dan kisahnya di
Mesir. Kita melihat bagaimana Allah memuliakan Yusuf melalui kesetiaannya,
bahkan di tengah-tengah ujian yang luar biasa. Yusuf adalah seorang pemuda
Ibrani yang mengalami berbagai ujian hidup, mulai dari pengkhianatan
saudara-saudaranya hingga menjadi budak di Mesir. Namun, Allah tetap setia pada
Yusuf. Yusuf diangkat menjadi penasehat tertinggi di kerajaan Mesir oleh Firaun
sendiri.
Apa yang menjadi kunci keberhasilan Yusuf?
Pertama, Yusuf adalah seorang pria yang penuh dengan Roh Allah.
Ia hidup dalam ketaatan, kesetiaan kepada Tuhan dan memiliki ketekunan yang tak
tergoyahkan, bahkan ketika segala sesuatu terasa gelap dan mustahil. Meskipun
dia mengalami banyak penderitaan, mulai dari dijual sebagai budak hingga
dipenjara secara salah, dia tidak kehilangan harapan. Dia tetap setia dalam
melayani Tuhan dan melakukan yang terbaik dalam setiap posisi yang dia tempati.
Kesetiaan kepada Tuhan membuka jalan bagi Allah untuk
bekerja dalam hidup kita, sama seperti yang Allah lakukan dalam hidup Yusuf.
Begitu juga ketekunan Yusuf mengajarkan kita untuk tidak menyerah di tengah
rintangan hidup. Maka marilah belajar dari ketaatan, kesetiaan dan ketekunan
Yusuf dalam menghadapi setiap tantangan yang datang dalam hidupnya.
Kedua, Yusuf menunjukkan kecerdasan dan kebijaksanaan yang
luar biasa. Ketika Firaun meminta nasihat tentang mimpi-mimpi yang bermakna,
Yusuf tidak meletakkan kepercayaannya pada kekuatan atau kebijaksanaan
manusiawi, tetapi dia langsung berpaling kepada Tuhan dan meminta petunjuk dari
Tuhan. Dia percaya bahwa Tuhan akan memberikan jawaban yang tepat pada waktunya
yang tepat. Kebijaksanaan Yusuf tersebut, bukanlah
kebijaksanaan manusiawi semata, tetapi berasal dari hubungan yang erat dengan
Tuhan. Kita juga diajak untuk mencari kebijaksanaan dari Tuhan dalam setiap
langkah hidup kita.
Ketiga, Yusuf adalah seorang pria yang penuh dengan kasih dan
ketulusan. Meskipun ia telah mengalami penderitaan yang besar, ia tidak pernah
kehilangan belas kasihnya. Ketika saudara-saudaranya datang meminta bantuan di
masa kelaparan, Yusuf memaafkan mereka dan memberikan perlindungan.
Saudara-saudara, pesan dari kisah Yusuf ini begitu
relevan bagi kita hari ini. Kehidupan sering kali penuh dengan ujian dan
tantangan, tetapi jika kita tetap setia kepada Allah, Dia akan memimpin kita
melewati setiap musim dalam hidup ini.
Marilah kita menjadi seperti Yusuf, penuh dengan Roh
Allah, bijaksana dalam tindakan, dan penuh kasih kepada sesama. Jadilah saksi
atas kasih setia Allah dalam hidup kita, dan biarkan berkat-Nya menyertai kita
dalam setiap langkah perjalanan kita. Amin.
EVANGELIUM
Bapak Ibu, Saudara/i yang dikasihi
Tuhan Yesus Kristus, syalom dan Selamat hari Minggu.
Untuk mengawali Minggu ini, kita
akan bersekutu dengan Tuhan melalui Firmannya. Namun sebelumnya, marilah kita
berdoa!
Doa Pembuka: Damai
sejahtera Allah yang melampaui segala akal, kiranya menyertai hati dan pikiran
saudara/i, dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Amin.
Firman Tuhan yang menjadi khotbah
pada Minggu Peringatan Turunnya Roh Kudus hari ini, 19 Mei 2024 hari ini, tertulis dalam:
Kisah
Para Rasul 2 : 1 – 13
1)
Ketika tiba
hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2)
Tiba-tiba turunlah
dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah,
di mana mereka duduk;
3)
dan
tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan
hinggap pada mereka masing-masing.
4)
Maka
penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam
bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka
untuk mengatakannya.
5)
Waktu itu di
Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah
kolong langit.
6)
Ketika turun
bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka
masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka
sendiri.
7)
Mereka semua
tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua
yang berkata-kata itu orang Galilea?
8)
Bagaimana
mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita
sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
9)
kita orang
Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan
Kapadokia, Pontus dan Asia,
10)
Frigia dan
Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan
Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
11)
baik orang
Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar
mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar
yang dilakukan Allah.”
12)
Mereka
semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang
kepada yang lain: “Apakah artinya ini?”
13)
Tetapi orang
lain menyindir: “Mereka sedang mabuk oleh anggur manis”
Bapak/Ibu, Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Hari ini kita memperingati hari Pentakosta. Di gereja
kita disebut sebagai hari turunnya Roh Kudus.
Saudara/i, hari Pentakosta bagi orang Yahudi, itu biasa
mereka pakai untuk merayakan panen bungaran dan panen gandum (Ini dapat kit
abaca di Kel. 23). Ini juga biasa
disebut sebagai hari raya 7 minggu. Dan biasanya, sesudah 7 Minggu, bangsa
Yahudi akan menyerahkan persembahan hasil panen. Maka hari Pentakosta dalam
Agama Yahudi itu, juga disebut sebagai hari raya ucapan syukur hasil panen. Mengingat
hari Pentakosta adalah hari besar bagi agama Yahudi, hari syukuran atas hasil
panen, maka sangat wajar kalau pada waktu itu Yerusalem dikunjungi oleh banyak
orang.
Nah, disaat sedang banyak orang berkumpul, diperayaan
Pentakosta, tadi dikatakan, bahwa disatu rumah yang pintunya terkunci,
tiba-tiba sesuatu yang dahsyat terjadi. Itu yang boisa kita lihat di ay.2-3,
dikatakan “Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras
yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada
mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka
masing-masing. Artinya, ditengah perayaan Pentakosta itu, disaat orang
banyak sedang berkumpul, turunlah Roh Kudus atas mereka semua. Itulah yang
dikemudian hari, kita menyebut bahwa hari pentakosta itu adalah hari turunnya
Roh Kudus. Karena pencurahan Roh Kudus itu, bertepatan hari Pentakosta, hari
syukuran panen bagi agama Yahudi.
Melalui nats ini ada beberapa hal penting yang boleh kita
lihat dalam peristiwa Pentakosta atau hari Pencurahan Roh Kudus.
Yang pertama, ay.2-3 tadi dikatakan “tiba-tiba ada seperti tiupan angin”. Saudara/i… Angin, adalah
symbol tentang gerakan yang dinamis. Seperti itulah, Roh Kudus bekerja di dalam
kita untuk menggerakkan, memberi kehidupan, memberi kekuatan dan semangat.
Kalau kita ingat tentang bagaimana Tuhan mencipta manusia, kita diciptakan dan dibentuk
dari debu tanah. Tetapi sesudah dibentuk, kita hanya sebagai patung tanah. Namun setelah Tuhan menghembuskan Roh
kehidupan ke lobang hidungnya, maka manusia itu menjadi hidup. Artinya, tanpa Roh, manusia hanya debu tanah, rawan, ringkih,
dan hina. Tetapi oleh Roh Tuhan, maka manusia yang tadinya ringkih, lemah dan mudah pecah itu,
menjadi manusia yang penuh dengan vitalitas, bersemangat dan bergairah.
Untuk apa?. Untuk mampu berfungsi sebagai manusia, mampu
bersaksi dan menghasilkan buah–buah Roh seperti yang
diterangkan Paulus di Galatia 5, 22. Dan kalau kita baca
lanjutan perikope khotbah ini, di ay. 17 dikatakan, setelah Roh Kudus dicurahkan maka
anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan
mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat
mimpi. Itu artinya, bahwa semua kita, mulai anak-anak sampai yang Lanjut Usia, ikut ambil bagian dalam tugas
pekabaran Injil tersebut.
Yang kedua, dikatakan “kepada
mereka tampaklah lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran”. Saudara/I,
api adalah symbol kekuatan, symbol kuasa. Roh Kudus itu adalah kuasa. Dan satu hal yang menarik, dikatakan bahwa lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran itu, hinggap kepada mereka masing-masing”. Jadi yang dicurahkan itu
bukan api besar, tetapi api kecil-kecil kepada masing-masing orang. Artinya, pencurahan
Roh Kudus itu sangat personal, tidak kolektive, tetapi dicurahkan kepada setiap
orang percaya. Jadi amat sangat personal, masing-masing dapat. Ini hendak
menunjukkan bahwa Roh Kudus itu, menyangkut pribadi seseorang, bukan kelompok, bukan
hanya gereja tertentu, tetapi kepada masing-masing pribadi.
Yang ketiga, di
ay.5-6 dikatakan ketika bunyi itu terdengar, bukan hanya para Rasul yang
mendengarnya, tetapi banyak orang dari seluruh bangsa-bangsa. Saudara/i… Ini
hendak menegaskan bahwa Roh Kudus memang ditujukan untuk semua orang, sehingga
semuanya dimampukan untuk bergerak untuk memberitakan Injil kepada semua orang
sampai ke ujung dunia. Inilah yang dialami oleh para murid Yesus. Setelah
tercurahnya Roh Kudus, maka murid diberi kuasa untuk bersaksi di Yeruslem,
Yudea, sampai ke ujung bumi. Oleh Roh Kudus, murid mampu keluar dari penjara
kewilayahan mereka, dari keYahudiannya bahkan keluar dari penjara keagamaan
menerobos keluar sampai ke ujung bumi. Jadi Roh Kudus adalah Allah yang bekerja
di dalam kita untuk membebaskan manusia dari penjara-penjara primordialnya. Roh
Kudus membuka cakrawala, memampukan kita memperlakukan siapa saja sebagai
sesama dalam keberdaan mereka. Kuasa Roh Kudus merobohkan
tembok yang membatasi pengertian dan pandangan kita akan kehidupan ini. Maka teruslah
mohon agar Roh Kudus hadir dalam kehidupanmu, sehingga kita akan mampu
menghormati kehidupan ini.
Yang keempat,
kita melihat apa dampak curahan Roh Kudus tersebut ?. Di ay. 4,6-11 dijelaskan,
ketika orang mengalami pencurahan Roh Kudus (kepenuhan Roh Kudus), mereka
berbicara dalam bahasa yang lain. Bahasa apa itu ? di ay. 9-11 orang yang
berkumpul itu berasal dari 15 kota, jadi minimal ada 15 bahasa. Ketika Roh
Kudus tercurah kepada mereka, maka orang berbicara dalam bahasanya sendiri dan
yang mendengar mengerti dalam bahasanya sendiri juga. Jadi bahasa yang lain
yang dimaksud adalah bahasa yang sangat dimengerti setiap pendengar. Jadi
fungsi Roh Kudus adalah membuat apa yang tidak dimengerti menjadi dimengerti
oleh semua orang. Hanya melalui Roh Kudus,
kita dimampukan untuk saling menghormati dan saling menerima keberadaan sesama
kita apa adanya. Itu dampak yang pertama.
Dampak yang kedua, Roh Kudus
membuat orang memahami Firman itu. Kalau kita baca Kis 2:41 disana dikatakan,
ketika Petrus selesai berkhotbah, maka ada 3000 orang langsung percaya dan
menyatakan diri untuk dibaptis. Inti khotbah
Petrus adalah tentang Yesus yang disalibkan, mati tetapi
kemudian bangkit bahkan telah naik ke sorga dilantik menjadi penguasa dan raja atas dunia dan surga. Hanya itu isi khotbahnya, sangat
pendek, simpel dan penyajiannya sangat
sederhana. Tatapi lihatlah, hasilna luar biasa, semua itu terjadi karena karya Roh
Kudus.
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus… itulah salah satu fungsi kedatangan
Roh Kudus. Dengan kehadiran Roh Kudus maka terjadi
gerakan yang luar biasa, terjadi perubahan hati, perubahan sikap dan perubahan
tingkah laku. Kehadiran Roh Kudus, mendatangkan pertobatan massal. Semua yang mendengar khotbah Petrus, hatinya tergugah, dan menyesali dosanya masing masing. Namun kita lihat, apa reaksi akibat
turunnya Roh Kudus ? Ay. 12-13, ada yang tercegang-cegang, termangu-mangu
tetapi ada yang menolak dan menyindir (masih pagi sudah mabuk). Pekerjaan dari
Roh Kudus bisa ada 2 reaksi, menerima atau menolak.
Saudara/i… Bagaimana ini kita bawa dalam kehidupan kita ?
Pertama-tama, saya mau meluruskan pengertian tentang glossolalia,
berbahasa lidah yang biasa diterjemahkan dengan berbahasa roh dengan berbahasa
lain. Berbahasa lain, berarti membuat semua orang mengerti. Tetapi berbahasa
Roh/lidah-glosolalia ini orang tidak akan mengerti (ini sangat gambling
dijelaskan di 1 Kor 14). Jadi bahasa Lidah itu, bukan bahasa yang membuat orang
paham. Paulus mengatakan barang siapa mau berbahasa Roh/lidah, harus didampingi
oleh orang yang bisa menafsirkannya agar bisa dimengerti. Roh Kudus memampukan
kita untuk memahami. Maka sangat kita perlukan Roh Kudus, supaya apa yang kita
katakan, mudah dipahami oleh orang lain. Roh Kudus bukan hanya perlu di gereja,
tetapi dimanapun, karena kuasa roh kudus itu yang membuat orang memahami apa
yang kita sampaikan.
Yang kedua, bagaimana
pun, sampai sekarang tentang Roh Kudus yang sudah dicurahkan, akan ada yang
menerima dan ada yang menolak. Tanggungjawab kita yang sudah menerima Roh
kudus, adalah menceritakan kebenaran dan mengerjakan kebenaran. Soal mereka mau
terima atau tidak, itu bukan wilayah kita, karena akan selalu ada 2 reaksi,
menerima atau menolak. Yang penting kita mengerjakan tanggungjawab sebagai
orang percaya.
Yang ketiga, kalau kita perhatikan tadi, sebelum Roh Kudus
dicurahkan, Petrus bersembunyi, Rasul-rasul bersembunyi diruangan tertutup
karena mereka takut. Tetapi ketika pencurahan Roh Kudus, Petrus dengan berani maju
di depan banyak orang, di depan mahkamah Agama, dia berbicara lantang tentang
Yesus, tanpa sedikitpun takut. Ini hendak menegaskan bahwa Roh Kudus memberi
kekuatan, kuasa yang dinamis menggerakkan. Roh Kudus mampu membuat orang
seperti Petrus, mengalami perubahan yang luar biasa. Roh Kudus, mengubah
sesuatu yang tidak mungkin.
Maka saudara/i… Maka mari kita sambut Roh Kudus yang memampukan
kita untuk menerima dan memperlakukan siapa saja
sebagai sesama dalam keberadaan mereka. Dan biarlah Roh Kudus yang menguatkan kita
menjadi pelaku Firman bukan hanya pendengar. Mari perlihatkanlah gerakan-gerakan dinamis saudara dengan kuasa Roh
Kudus untuk mengerjakan setiap panggilan Bapa/Ibu, ntah itu di Gereja, ditengah
Keluarga maupun di dalam pelayanan masyarakat. Selamat hari Pentakosta, hari
lahirnya Gereja, Roh Kudus sudah dicurahkan, kepada kita masing-masing. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Ya Allah Bapa, yang Maha Pengasih dan Penyayang,
kami mengucap syukur kepada-Mu atas kesempatan ini untuk mendengar firman-Mu
melalui khotbah tentang Turunnya Roh Kudus. Kami bersyukur atas karunia Roh
Kudus yang Engkau anugerahkan kepada kami, untuk menjadi penuntun dan penghibur
dalam kehidupan kami sehari-hari. Biarlah Roh KudusMu senantiasa memenuhi hati
dan pikiran kami untuk membimbing kami agar selalu berjalan dalam terang
firmanMu, menghindari segala kejahatan, dan senantiasa berbuat baik kepada
sesama. Melalui Roh KudusMu, berikanlah kami keberanian untuk menjadi saksi-Mu
di dunia ini, mengabarkan kasih dan keselamatan yang telah Engkau berikan
melalui pengorbanan-AnakMu Yesus Kristus.
Kami memohon agar setiap perkataan dan ajaran yang telah
kami dengar hari ini dapat berakar kuat dalam hati kami. Dan biarlah firmanMu
bertumbuh dan berbuah dalam hidup kami, sehingga kami dapat menjadi alatMu yang
setia dalam menyebarkan kebenaran dan kasihMu kepada semua orang. Kami berdoa
agar Engkau memberkati semua jemaatMu, ditengah sukacita atapun pergumulan
mereka saat ini. Kuatkan kami semua untuk menjalani kehidupan yang berkenan di
hadapanMu dan selalu memuliakan namaMu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami
berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Pdt. Rostetty Lumbantobing, S.Th-
Kabiro Ibadah Musik HKBP