Renungan Harian HKBP | 2 Oktober 2024

Doa
Pembuka:
Ya Tuhan
Allah yang Mahakuasa, Mahapengasih, Bapa kami di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Kami mengucap syukur dengan segenap hati kami, karena Engkau memelihara hidup
kami sampai saat ini. BerkatMu menenteramkan hidup kami untuk merenung sejenak,
dan mendengarkan suara-Mu yang penuh kasih. Kiranya melalui renungan ini,
Engkau berbicara kepada kami dan membuka mata hati kami untuk melihat
kebenaran-Mu. Biarlah setiap kata yang terdengar mengarahkan kami lebih dekat
kepada-Mu, dan membawa perubahan dalam hidup kami yang memuliakan nama-Mu.
Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami, kami berdoa.
Amin.

Renungan: Mazmur
16 : 1

“Miktam. Dari Daud. Jagalah
aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung
”.

 

TUHAN,
SUMBER PERLINDUNGAN SEJATI

Saudara-saudari, Bapak, Ibu, para pembaca dan
pendengar Renungan Harian Marturia HKBP yang terkasih di dalam nama Tuhan
Yesus Kristus. Kita mungkin
pernah menghadapi situasi yang membuat hati kita diliputi ketakutan dan
kegelisahan. Mungkin dalam hidup kita ada momen ketika segala sesuatu tampak
tidak terkendali. Entah itu karena masalah pekerjaan, kesehatan, hubungan, atau
bahkan situasi dunia yang penuh ketidakpastian. Di tengah badai kehidupan ini,
ada satu kebenaran yang tidak pernah berubah: Tuhan adalah tempat perlindungan
yang sejati.

Daud, dalam Mazmur 16:1, menyatakan sebuah
permohonan yang begitu sederhana namun sarat makna,
“Peliharalah aku, ya Allah, sebab kepada-Mulah
aku berlindung.” Ungkapan ini bukan sekadar doa spontan, tetapi seruan dari
hati yang penuh dengan kesadaran bahwa hanya Tuhan yang mampu memberikan rasa
aman sejati. Di saat kekuatan manusia tidak cukup, Daud tahu, ada satu yang
senantiasa setia melindungi yaitu,Tuhan.

 

Mengapa Kita Berlindung
kepada Tuhan?

Ketika Daud berkata “kepada-Mulah aku berlindung,” ia tidak mengandalkan pasukannya,
kekayaannya, atau kebijaksanaannya. Ia menyingkirkan semua sumber perlindungan
duniawi dan hanya bergantung kepada Tuhan. Mengapa? Karena Daud tahu,
perlindungan dari dunia ini bersifat sementara, rapuh, dan terbatas. Sedangkan
Tuhan, Dialah Benteng yang tak tergoyahkan. Dia adalah Allah yang tahu setiap
detail hidup kita, yang mengawasi setiap langkah kita, dan memelihara kita
dengan kasih yang tak terbatas.

 

Kita sering kali tergoda untuk mencari tempat
berlindung di luar Tuhan dalam kekuatan kita sendiri, dalam relasi dengan orang
lain, atau dalam harta yang kita kumpulkan. Namun, ketika badai kehidupan
datang, perlindungan dari hal-hal itu tidak mampu bertahan. Ketika kita datang
kepada Tuhan, kita menemukan tempat yang aman, tempat di mana jiwa kita
benar-benar tenang. Seperti seorang anak yang berlindung dalam pelukan orang
tuanya, demikian pula kita, dapat menemukan damai di dalam pelukan Bapa di
surga.

 

Tuhan yang Melihat dan
Memelihara

Pernahkah kita berpikir bahwa Tuhan selalu
memperhatikan kita? Daud memahami betapa besar perhatian Tuhan terhadap
hidupnya. Dia tahu bahwa Tuhan adalah Allah yang dekat, yang melihat setiap
detail hidupnya. Ketika Daud meminta,
“Peliharalah aku,” ia meminta bukan hanya
sekadar perlindungan fisik, tetapi penjagaan yang menyeluruh terhadap jiwanya,
hidupnya, dan segala yang ia alami. Ini adalah pernyataan iman bahwa Tuhan
benar-benar peduli.

Dalam setiap pergumulan, kita diingatkan bahwa Tuhan
tidak pernah jauh dari kita. Dia selalu dekat, menjaga, dan memelihara kita
dengan penuh kasih. Tidak ada satu pun masalah yang terlalu kecil atau terlalu
besar bagi Tuhan. Setiap doa kita didengar, setiap tangisan kita diperhatikan,
dan setiap kebutuhan kita dipenuhi sesuai dengan kasih-Nya yang sempurna.

 

Menemukan Kedamaian dalam
Tuhan

Seringkali, kita tidak tahu apa yang akan terjadi
esok hari. Dunia ini penuh dengan ketidakpastian, tetapi di dalam Tuhan, ada
kepastian yang abadi. Renungkanlah apa yang terjadi ketika kita menyerahkan
diri sepenuhnya kepada Tuhan. Ketika kita berlindung di bawah naungan-Nya, kita
merasakan damai yang melampaui segala pengertian. Meski badai masih mungkin
berkecamuk, hati kita tetap tenang karena tahu bahwa Tuhan memegang kendali.

 

Renungan ini mengajak kita semua untuk kembali
kepada sumber perlindungan sejati, yaitu Tuhan. Daud mengajarkan bahwa dalam
setiap momen ketakutan dan keraguan, ada satu hal yang harus kita lakukan: Datang
kepada Tuhan dan memohon perlindungan-Nya. Ketika kita bersandar kepada Tuhan,
kita akan menemukan kekuatan, harapan, dan damai yang tidak bisa diberikan oleh
dunia.

Mari kita mengambil waktu sejenak, mengheningkan
hati, dan merenungkan betapa besar kasih Tuhan dalam memelihara hidup kita.
Apapun pergumulan yang kita hadapi, ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah
meninggalkan kita. Dia adalah tempat perlindungan kita. Mari kita datang
kepada-Nya dengan iman, seraya berseru seperti Daud:
“Peliharalah aku, ya Allah, sebab kepada-Mulah
aku berlindung.” Amin.

 

Doa
Penutup
: Tuhan, Engkau adalah tempat
perlindungan kami. Di tengah badai kehidupan, kami datang kepada-Mu, memohon
perlindungan-Mu yang setia. Kami menyerahkan segala kekhawatiran dan ketakutan
kami ke dalam tangan-Mu. Ajarlah kami untuk selalu mengandalkan-Mu dan
menemukan damai dalam naungan kasih-Mu.
Amin.


C.Pdt. Johannes Sibarani, S.Th – LPP II di Biro Ibadah
Musik HKBP

Scroll to Top