Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, kiranya memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Amin.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Firman Tuhan hari ini tertulis dalam kitab Mazmur 6 : 9, yang berbunyi demikian : “Menjauhlah dari padaku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan, sebab Tuhan telah mendengar tangisku.”
Setiap orang pernah mengalami kesedihan dan kepedihan dalam hatinya. Bisa karena kehilangan orang yang dia kasihi atau kehilangan pekerjaan. Bisa juga karena dihianati atau diperlakukan tidak adil. Kesedihan dan kepedihan itu bisa membuat seseorang sampai meneteskan air mata bahkan menangis sejadi-jadinya. Dalam keadaan seperti itu, yaitu dalam kesedihan dan kepedihan hati, apakah yang akan kita perbuat?
Pemazmur dalam nats renungan hari ini juga mengalami kesedihan dan kepedihan hati karena musuh-musuhnya yang melakukan kejahatan kepadanya dan yang ingin menghilangkan nyawanya. Mereka tidak senang melihat pemazmur hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan. Segala cara mereka lakukan untuk melenyapkannya. Dalam keadaan seperti itu, pemazmur berdoa dan memohon kepada Tuhan agar Tuhan meluputkannya dari ancaman musuh-musuhnya. Dia percaya bahwa Tuhan mendengar permohonannya dan menerima doanya. Bahkan di ayat 9b dia berkata: “…sebab Tuhan telah mendengar tangisku.” Dia percaya bahwa Tuhan tidak akan membiarkannya terus dalam kesedihan, kepedihan dan tangisan. Tuhan akan menghibur hatinya dan bahkan telah mendengarkan tangisnya dan mengubah tangisnya itu menjadi sukacita. Sebab itu dia berani berkata: “Menjauhlah dari padaku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan.” Pemazmur mau mengatakan kepada musuh-musuhnya bahwa mereka tidak akan berhasil mencapai tujuan jahat mereka, karena Tuhan melindungi dan menolongnya. Sebaliknya, musuh-musuhnya akan terkejut, mundur dan mendapat malu.
Jemaat yang dikasihi Tuhan!
Baru-baru ini kita mendengar dan menyaksikan kepedihan dan kesedihan hati yang sangat mendalam dari orangtua di Nusa Tenggara Timur (NTT) di mana anaknya Prada Lucky Namo yang dikasihinya, yang baru dua bulan bertugas di TNI, meninggal dunia karena penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan para seniornya di barak militer. Begitu juga dengan tangisan anak-anak sekolah minggu yang terluka akibat tindakan anarkis pembubaran dan pengrusakan rumah ibadah umat Kristen di Padang Sarai. Dan masih banyak lagi orang-orang yang terluka, sedih dan menangis dalam hidupnya. Apakah yang kita lakukan bila kita mengalami kepedihan dan kesedihan itu? Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita agar berseru dan berdoa kepada Tuhan memohon pertolongan dan penghiburan, karena hanya Tuhanlah yang dapat menolong kita dan menghibur kita. Tidak ada yang dapat kita andalkan dalam hidup ini, selain kasih dan kuasa Tuhan yang ajaib. Ketika kita berdoa kepada Tuhan, kita percaya Tuhan mendengar doa dan tangisan kita dan akan mengubah kesedihan itu menjadi sukacita pada waktu yang Tuhan tentukan. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan atas firmanMu hari ini yang menyapa dan mengingatkan kami untuk selalu berseru dan berdoa kepada Tuhan, khususnya ketika kesedihan dan kepedihan datang menghampiri kami. Ajarlah kami ya Tuhan untuk selalu percaya akan kasih dan kuasaMu yang ajaib, yang mampu mengubah air mata menjadi sukacita. Kami mendoakan saudara-saudara kami yang sedang mengalami penderitaan dan kesedihan saat ini, kiranya Tuhan menolong dan menghibur mereka. Curahkanlah kasih dan damai sejahtera dalam hati setiap umat manusia di dunia ini, agar kami semua saling mengasihi dan menjauhkan diri kami dari segala bentuk kejahatan. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Anugerah Tuhan Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus, kiranya menyertai kamu sekalian. Amin.
Pdt. Berton Richard Hutapea, S.Th- Wakabiro Jemaat HKBP