Doa
Pembuka: Ya Allah Sang penuntun hidup Yang kami kenal dalam diri
Yesus Kristus, tuntun dan naungilah
hati serta pikiran kami sebagai orang percaya dalam pembacaan firman dan renungan yang akan meneguhkan kami untuk
terus berjalan dan berkarya dalam setiap waktu, tugas, dan tanggung jawab yang Engkau berikan bagi kami. Di
dalam nama Yesus Kristus kami telah berdoa. Amin.
Nas Renungan: Titus 2:1 “Tetapi engkau,
beritakanlah apa yang sesuai dengan
ajaran yang sehat”.
Pemberitaan Kabar Baik yang Benar
Ibu, bapak, saudari/a yang terkasih, setiap
orang percaya, memiliki tugas dan tanggung jawab
dalam kehidupan. Tugas dan tanggung jawab orang percaya tertulis dalam banyak
pasal di dalam Alkitab, salah satunya
ada dalam perikop bacaan kita pada hari ini yang berjudul, “Kewajiban Orang Tua, Pemuda, dan Hamba”.
Jika kita mau menengok latar belakang penulisan
bacaan kita pada hari ini, maka kita dapat melihat bahwa surat ini ditujukan pada
Titus, rekan sekerja Paulus yang mengurus jemaat di daerah Kreta. Titus
adalah seorang pemuda non Yahudi yang
beragama Kristen. Ada tiga hal yang hendak disampaikan dalam surat ini. Pertama, Paulus mengkritisi sikap buruk dan jahat yang dimiliki oleh pemimpin jemaat di daerah ini. Kedua, Titus diminta untuk mendorong kelompok orang-orang tua,
laki- laki dan perempuan, untuk mampu
membimbing dan menuntun kehidupan orang-orang muda serta para hamba yang menjadi warga jemaat di dalam gereja yang
dilayaninya. Ketiga, Titus diajar untuk mampu memahami dan
mengajarkan pemikiran dan perbuatan orang-orang percaya sesuai dengan kehendak Allah. Dalam hal ini orang-orang
percaya diajak untuk memiliki sikap dan
karakter hidup yang dapat memuliakan ajaran Allah, Sang Juruselamat.
(Tit. 2:1-10):
1.
Laki-laki dewasa yang mampu
hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, kasih dan ketekunan.
2.
Perempuan-perempuan dewasa
yang cakap dan tekun beribadah, tidak memfitnah dan pemabuk, serta mampu mengajarkan hal-hal
yang baik sesuai dengan
kehendak Allah.
3.
Perempuan-perempuan muda
yang amat mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya (bukan rumah
tangga orang lain), serta baik
hati.
4.
Orang-orang muda yang mampu
menguasai diri dalam segala hal, menjadi teladan dalam berbuat baik, jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaran
Firman Allah, sehat dan tidak bercela
dalam pemberitaan Firman
Allah sehingga lawan menjadi malu, karena tidak
ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang orang-orang percaya.
5.
Para hamba (karyawan/pekerja) yang taat kepada tuannya dalam
segala hal dan berkenan kepada mereka,
serta bukan pembantah.
6. Tidak curang,
selalu tulus dan setia.
Jika kita mau lebih dalam memahami, maka
dalam bacaan pada hari ini kita dapat melihat bahwa Rasul Paulus:
Mendorong
Titus untuk mampu, “Memberitakan apa
yang sesuai dengan ajaran yang sehat”. Maksudnya
adalah Titus diajak untuk memberitakan kabar baik dengan benar dalam keseharian hidup dan mampu berhadapan
dengan berbagai ajaran sesat yang ada di sekitarnya. Dalam
hal ini hidup perlu berbuah,
memberi arti, pengaruh,
dan teladan positif bagi setiap warga jemaat. Paus
Fransiskus pernah menyatakan, “Orang-orang yang rajin beribadah di dalam gereja namun tidak berbuat baik, sama seperti
burung beo yang hanya pandai berkata, namun tidak dapat berbuat
nyata”. Singkatnya pemahaman dan kata akan firman
Allah akan menjadi sia-sia, tanpa perbuatan baik yang didasari iman dalam keseharian hidup.
Orang-orang percaya yang menjadi teladan
dalam perbuatan yang baik berarti memenuhi
panggilan Allah dalam iman dan perbuatan. Perbuatan baik yang nyata dalam kehidupan kita tidak diwarnai dan
dipengaruhi oleh rasa benci dan jahat melainkan penuh kasih dan damai sejahtera dari Allah. Hal ini perlu nyata, di
mana pun kita berada, dalam segala
kondisi dan kenyataan yang kita hadapi. Perbuatan-perbuatan baik ini pada
akhirnya akan mempermuliakan nama Allah, bukan diri kita sendiri.
1. Paulus
memandu Titus untuk melaksanakan tugasnya mengawasi gereja dan mengajar umat untuk hidup kudus yang sesuai dengan
ajaran yang sehat karena ajaran sangat mempengaruhi
tingkah laku manusia? Ajaran yang sehat akan membentuk pribadi kristen yang baik, namun ajaran yang salah
memiliki peluang untuk menciptakan pribadi yang bermasalah dan sesat. Dalam perikop ini Paulus mengingatkan
Titus agar memberitakan apa yang
sesuai dengan ajaran yang sehat. Jika
membaca seluruh isi perikop, maka kita dapat
melihat bahwa Rasul Paulus menekankan agar warga jemaat di Kreta menjadi
jemaat yang bertumbuh, memiliki
perilaku yang terhormat, dan melakukan perbuatan baik sebagai aplikasi dari pengajaran iman Kristen yang mereka miliki. Dalam hal ini ajaran iman yang sehat adalah iman yang
nyata melalui perbuatan, bukan ajaran yang membisu atau mandul.
2. Membimbing
Titus untuk mampu menuntun jemaat membangun dan membentuk kepribadian Kristiani yang sehat. Pribadi
Kristiani yang sehat artinya menjadi pribadi yang semakin dewasa dan mampu untuk:
a.
Terus melangkah maju dalam
memberitakan kabar baik sekalipun berhadapan dengan berbagai pergumulan dan perjuangan, sama seperti Titus, dalam
usia mudanya ia diajak dan
dimampukan untuk memberitakan Injil: kebenaran dan keadilan dalam kasih, perbuatan, dan ketaatan.
b.
Memiliki hati yang rela untuk diajar
dan mau taat di dalam pengajaran kristen yang sehat, agar nama Allah dipermuliakan.
3. Menguatkan
Titus untuk mampu mengikuti dan setia pada pola pengajaran pengajaran iman yang sehat dalam keseharian hidup.
Hal ini menjadikan Titus mampu untuk menghadapi
berbagai pengajaran yang sesat yang dapat mempengaruhi jemaat. Melalui hal tersebut, Paulus mendorong Titus untuk
mampu mengajarkan jemaat dapat menjalankan pola hidup kristen yang sehat dalam iman dan
pengajaran gereja.
Ibu, bapak, saudara/i yang terkasih di dalam
Kristus, marilah kita semakin kuat menghadapi
gumul dan juang hidup bersama Kristus Sang Penuntun. Hidup dan beritakanlah ajaran iman yang sehat dalam keseharian
hidup melalui komunitas yang paling dekat dengan keseharian hidup kita. Komunitas tersebut adalah keluarga,
sahabat, kerabat, teman sekerja dan sepergaulan,
orang-orang yang kita jumpai setiap hari, serta orang-orang yang kadang atau sering
kali menyakiti dan menyusahkan kehidupan
kita.
Selamat
mengalami proses hidup dan memberitakan pengajaran yang sehat yaitu kabar baik yang benar bagi sesama kita.
Amin.