Doa Pembuka: Syukur kami ucapkan kepadaMu Tuhan Sang
Pemberi dan Pemelihara hidup kami, karena kami senantiasa merasakan berkat dan
penyertaanMu dalam perjalanan hidup kami sampai saat ini. Tuhan, kami akan
mendengarkan FirmanMu, kiranya berilah kami kebijaksanaan untuk dapat mengerti
FirmanMu, dan dapat melakukannya dalam perjalanan hidup kami sehari-hari. Dalam
Kristus Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Renungan” Mazmur 55:23
‘’Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan,
maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang
benar itu goyah.’’
Bapak, Ibu dan Saudara-saudari sekalian
yang terkasih dalam Kristus, pernahkah saudara dan saudari mengalami
penghianatan? Apa perasaan yang muncul setelah mengalami hal itu? Ya, mungkin
akan muncul rasa kecewa, rasa sedih, terpukul, tertekan dan muncul beribu
pertanyaan mengapa seseorang tersebut sanggup melakukan itu. Lalu apa yang kita
lakukan untuk mengatasi semua perasaan yang muncul itu?
Bapak, Ibu dan saudara-saudari
sekalian, Mazmur 55:23 berisi tentang Doa meminta tolong yang disampaikan oleh
Daud kepada Tuhan. Saat itu, Daud sangat terpukul dan tertekan karena dikhianati
oleh sahabat dekatnya. Daud mencoba mengatasi itu dengan menyampaikan semua
keluh kesahnya hanya kepada Tuhan melalui doanya. Kita bisa melihat dalam teks
ini, tersirat ungkapan kepercayaan Daud kepada Tuhan yang akan memberikan dia kekuatan
dan penghiburan. Dia percaya bahwa Tuhan akan melindungi dan memberi keadilan
kepada orang yang menyerahkan bebannya kepadaNya. Di tengah kemelut dan
kekacauan hati yang dialami Daud, dia tidak melupakan Allah dan bersandar
kepada pengertiannya sendiri. Dia dengan penuh percaya menyampaikan semuanya
kepada Tuhan.
Mari kita lihat, apa yang hendak
disampaikan nats ini kepada kita ‘’Ia akan memelihara engkau!’’ adalah sebuah
kepastian bahwa Tuhan tidak hanya akan memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi
juga penghiburan, ketenangan, dan perlindungan kepada orang yang mau
menyerahkan bebannya kepada Tuhan. Sama seperti Daud yang menghadapi beban
emosional yang sangat berat saat itu.
‘’Tidak untuk selama-lamanya
dibiarkanNya orang benar itu goyah’’ yang artinya pengikut Kristus tentu harus
memikul salib. Salib yang masing-masing harus kita pikul salah satunya adalah
penghiatan, kekecewaan, dan kekhawatiran. Tetapi ayat ini menguatkan kita,
bahwa itu semua tidak untuk selama-lamanya. Ada masanya kita akan mengalami
pergumulan, tetapi ada masanya juga kita akan bersukacita karena telah berhasil
melewati pergumulan itu. Bisakah orang benar itu goyah? Tentu bisa, tetapi
bagaimana ketika dia goyah, tidak menjadi putus asa dan tau jalan pulang ke
arah yang benar, disitulah iman percaya seseorang itu diuji. Marilah kita
mengimani bahwa Allah adalah Tuhan yang selalu setia dan siap untuk membantu
kita dalam segala situasi.
Nats ini mengajak kita untuk
merenungkan dan menerapkan dalam hidup kita pengajaran-pengajaran melalui kisah
hidup Daud:
1.
Tidak
menyelesaikan setiap pergumulan seorang diri.
Terlalu sering manusia berusaha
menyelesaikan pergumulannya seorang diri, padahal kita punya Tuhan yang membuka
tangannya dengan lebar untuk menolong dan melindungi kita dalam menyelesaikan
pergumulan itu. Mengapa harus memaksakan diri sendirian, ketika ada Tuhan yang
akan selalu ada untuk kita.
2.
Percaya
kepada Allah dan menjalin hubungan yang erat dengan Allah
Nats ini menekankan pentingnya
kepercayaan kepada Tuhan. Ketika kita percaya, maka kita akan mampu menyerahkan
semua pergumulan dan kekhawatiran kita kepadaNya. Dia akan memberi kita
kekuatan, hikmat, dan kebijaksanaan untuk dapat melaluinya. Marilah menjalin
hubungan yang erat dengan Allah melalui doa. Menyampaikan segala sesuatu yang
kita rasakan dan alami hanya kepadaNya, sebab Dia mendengar dan memberikan
segala yang terbaik untuk hidup kita. Jika sudah kita doakan, maka mari kita
percayai, bukan diragukan.
3.
Menghindari
kekhawatiran yang berlebihan
Benar manusia sangat lazim mengalami
kekhawatiran, tetapi segala sesuatu yang berlebihan, tentu tidak baik hasilnya.
Khawatir yang berlebih akan membawa kita menjadi kurang fokus dalam melakukan
aktivitas kita. Kita akan merasa
tertekan dengan perasaan tersebut, dan semakin dalam kita jatuh kedalam
kekhawatiran itu, maka akan semakin sulit juga kita keluar dari dalamnya.
Selagi kita percaya Tuhan mampu menolong kita, maka tidak akan terjadi hal yang
berlebihan.
Oleh karena itu, Bapak Ibu dan
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus Yesus, marilah percaya kepada Tuhan
yang mampu menolong dan menghibur kita dalam menghadapi setiap tantangan dan
pergumulan yang datang silih berganti dalam hidup kita dengan mau berbagi dan
menyampaikannya kepada Allah. Janganlah takut, sebab kita punya Allah yang siap
menolong kita. Tidak untuk selama-lamanya penderitaan itu tinggal didalam hidup
orang benar. Marilah kita berdoa dan meminta bukan untuk tidak menghadapi
pergumulan, tetapi untuk dikuatkan dan dimampukan untuk melalui pergumulan
apapun dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan, untuk FirmanMu yang
menguatkan dan menghibur kami untuk dapat melewati setiap tantangan dan
pergumulan dalam hidup kami. Kiranya FirmanMu itu dapat kami terapkan dalam
hidup kami melalui hikmat dan kebijaksanaan yang Engkau berikan. Kami
menyerahkan hidup kami, aktivitas kami di dalam satu hari ini hanya kepadaMu,
Tuhanlah kiranya yang melindungi kami dalam menjalani hidup kami sepanjang satu
hari ini. Didalam nama AnakMu Tuhan
Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin
Anugerah dari Tuhan Yesus Kristus, Kasih setia dari Allah Bapa, dan Persekutuan Roh Kudus kiranya menyertai kita
sekalian. Amin.
C.Pdt. Martina Simanjuntak, S.Th – Melayani di Kantor Ephorus HKBP