Sebelum mendengarkan Firman Tuhan pada
hari ini, marilah kita berdoa!
Doa Pembuka: Bapa kami yang di sorga, di pagi hari
ini, kami datang di hadapan-Mu dengan hati yang penuh syukur dan pengharapan.
Kami merindukan kehadiran-Mu dalam hidup kami dan kami ingin memulai hari ini
dengan Firman-Mu sebagai panduan kami. kami memohon agar Engkau membimbing dan
memberkati kami saat kami merenungkan Firman-Mu. Bimbinglah kami untuk memahami
kebenaran-kebenaran yang terkandung dalamnya dan berilah kami kebijaksanaan
untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari kami. Engkau adalah sumber
kebijaksanaan yang tak terbatas, dan kami memohon agar Engkau mengaruniakan
kami pemahaman yang dalam. Terima kasih Tuhan, karena Engkau selalu setia. Kami
berharap bahwa hari ini Engkau akan memberkati setiap langkah kami dan mengisi
hati kami dengan sukacita dan damai sejahtera. Kiranya kami tetap teguh dalam
iman dan hidup kami menjadi kesaksian hidup bagi kemuliaan-Mu. Dalam nama Yesus
kami berdoa. Amin.
Firman Tuhan untuk kita pada hari ini,
tertulis dalam Markus 8 : 35, demikian Firman Tuhan. Karena siapa yang mau menyelamatkan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
Bapak ibu
saudara yang terkasih, ungkapan ini mengandung makna yang dalam tentang arti
sejati dari hidup yang kita jalani sebagai pengikut Kristus. Dimana kita akan
merenungkan kembali panggilan Yesus kepada kita untuk memikul salib dan
mengikut Dia. Mari kita bayangkan diri kita berada di sisi-sisi para murid
ketika Yesus mengucapkan kata-kata itu. Mereka baru saja menyaksikan mukjizat
dan mendengar ajaran-Nya yang luar biasa. Tetapi tiba-tiba, Yesus mengajak
mereka untuk mempertimbangkan prioritas hidup mereka. Menyelamatkan nyawa bukan
hanya tentang mempertahankan kehidupan fisik kita, tetapi lebih jauh lagi,
tentang menyelamatkan jiwa kita dari dosa dan pemisahan dari Allah. Yesus ingin
mengingatkan kita bahwa dunia ini adalah tempat yang sementara dan hidup ini
memiliki tujuan yang lebih tinggi.
Yesus
melanjutkan dengan mengatakan, “Jika ada yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, dan memikul salibnya, dan mengikut Aku” (Markus 8:34).
Memikul salib bukanlah sesuatu yang mudah. Ini berarti kita harus menerima dan
memilih hidup yang kudus dan berharga, meskipun itu melibatkan pengorbanan,
penderitaan, dan penyangkalan diri. Yesus sendiri adalah contoh yang sempurna,
Dia mengorbankan diri-Nya sendiri di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita.
Dia mengajak kita untuk hidup dengan ketaatan kepada-Nya, menolak keinginan
egois kita, dan hidup dengan memegang teguh nilai-nilai Kerajaan Allah.
Yesus
menyatakan bahwa mereka yang kehilangan nyawa mereka karena Dia dan Injil akan
menyelamatkannya. Ini bukan hanya tentang kehilangan nyawa secara harfiah,
tetapi lebih dalam lagi, tentang menyerahkan seluruh hidup kita kepada-Nya dan
hidup dalam ketaatan dan iman kepada-Nya. Dunia mungkin menawarkan kesenangan
sesaat dan kepuasan duniawi, tetapi hanya dalam memikul salib dan mengikut
Yesus, kita akan menemukan hidup yang benar-benar berarti dan kehidupan kekal
yang diselamatkan oleh kasih karunia-Nya. Pengorbanan dan penderitaan yang kita
alami sebagai pengikut Kristus tidak akan sia-sia, karena Tuhan yang setia
memberikan janji-Nya bahwa Dia akan memperlengkapi kita dan memberikan hadiah
kehidupan yang kekal.
Saudara-saudara
yang terkasih, panggilan Yesus untuk memikul salib dan mengikut Dia bukanlah
panggilan yang ringan. Ia mengajak kita untuk hidup dengan penuh ketaatan
kepada-Nya, menolak keinginan egois kita, dan hidup dengan penuh keyakinan
dalam nilai-nilai Kerajaan Allah. Mengambil salib berarti kita siap menghadapi
pengorbanan dan penderitaan, baik secara fisik maupun spiritual, untuk
menyatakan kesetiaan kita kepada Yesus.
Melalui
pengorbanan dan penderitaan kita sebagai pengikut Kristus, kita mengalami
transformasi yang mendalam. Kita belajar untuk menempatkan Allah dan
kehendak-Nya di atas segalanya, bahkan jika itu berarti melepaskan kenyamanan,
keuntungan, atau popularitas. Kita belajar untuk hidup bukan hanya untuk diri
kita sendiri, tetapi untuk kemuliaan Allah dan pelayanan kepada sesama.
Dalam
hidup ini, kita mungkin menghadapi situasi yang memerlukan pengorbanan yang
besar. Mungkin ada tekanan untuk mengikuti arus dunia yang seringkali
bertentangan dengan prinsip-prinsip iman kita. Tetapi marilah kita ingat bahwa
pilihan hidup kita akan mempengaruhi takdir kekal kita. Yesus sendiri
mengatakan bahwa orang yang mencoba menyelamatkan nyawanya sendiri akan
kehilangan nyawanya, tetapi mereka yang kehilangan nyawanya karena Dia dan
Injil, Tuhan akan menyelamatkannya.
Saudara-saudara,
hidup sebagai pengikut Kristus adalah sebuah perjalanan yang penuh tantangan,
tetapi juga penuh kebahagiaan dan berkat. Ketika kita memilih untuk hidup
sesuai dengan panggilan-Nya, kita akan merasakan hadirat-Nya yang memimpin,
menguatkan, dan memberikan hikmat bagi kita. Dalam pengorbanan kita, kita
menemukan kasih karunia-Nya yang melimpah, kebijaksanaan-Nya yang tak
terhingga, dan kuasa-Nya yang ajaib. Marilah kita bersama-sama berdoa untuk
mendapatkan kekuatan dan ketekunan dalam memikul salib dan mengikut Yesus.
Marilah kita hidup dengan penuh keteguhan dalam nilai-nilai Kerajaan Allah dan
memberikan kesaksian hidup yang membawa kemuliaan bagi-Nya. Dan pada saat yang
tepat, kita akan merasakan sukacita dan penuaian yang datang dari hidup yang
diselamatkan oleh kasih karunia-Nya.
Saudara-saudara
yang terkasih, janganlah lelah atau kehilangan semangat dalam mengikuti Yesus.
Karena dalam hidup yang fana, Yesus menjanjikan kehidupan yang sejati dan
kekal. Teruslah teguh dalam iman, teruslah hidup sesuai dengan panggilan-Nya,
dan pastikanlah bahwa hidup kita dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup
dan suci bagi-Nya. Amin. Marilah kita berdoa!
Doa
Penutup: Tuhan Allah kami. Kami bersyukur karena hari ini
kami diberi kesempatan untuk mendengarkan Firman-Mu yang menegaskan pentingnya
mengorbankan diri dan mengikuti Yesus Kristus. Kami memohon agar Engkau
membimbing dan memperkuat kami dalam melangkah dengan iman dan kesetiaan
kepada-Mu. Tuhan, kami mengakui bahwa hidup ini penuh dengan godaan dan tantangan.
tetapi Firman-Mu mengingatkan kami bahwa mengikuti-Mu adalah jalan hidup yang
sejati. Kami memohon agar Engkau memberikan kami kekuatan dan keberanian untuk
menempatkan Engkau di tempat pertama dalam hidup kami. Ya Tuhan, kami
merindukan kehadiran-Mu dalam hidup kami. Kami memohon agar Engkau membimbing
kami dalam setiap langkah kami, memberikan kami hikmat dan pengertian untuk
membuat keputusan yang benar, dan memampukan kami untuk hidup sesuai dengan
kehendak-Mu. Kiranya hidup kami menjadi cerminan kasih dan pengorbanan Yesus
Kristus. kami memohon agar Engkau membantu kami untuk melepaskan diri dari
keinginan-keinginan duniawi yang egois dan mengarahkan hati kami kepada hal-hal
yang abadi dan kekal. Bimbinglah kami untuk mengutamakan Kerajaan-Mu dan membagikan
kasih-Mu kepada sesama. Engkau berfirman bahwa siapa pun yang kehilangan
hidupnya karena-Mu dan Injil, akan memperoleh hidup yang kekal. Kiranya hidup
kami menjadi kesaksian hidup bagi kemuliaan-Mu.
Terima
kasih, ya Tuhan, karena Engkau telah berbicara kepada kami melalui Firman-Mu
hari ini. Kami memohon agar firman ini tidak hanya menjadi kata-kata belaka,
tetapi menghasilkan perubahan dalam hidup kami. Bantulah kami untuk
mengasihi-Mu dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan kami. Dalam nama
Yesus Kristus, Juruselamat kami, kami berdoa.
Anugerah
dari Tuhan Yesus Kristus dan kasih karunia dari Allah dan Persekutuan dari pada
Roh Kudus itulah yang menyertai kamu sekalian. Amin.
Pdt. Dedy Ritonga, S.Th (Staf di Kantor Biro TIK HKBP)