Selamat pagi Bapak/Ibu Saudara-saudari di dalam kasih Kristus. Marilah kita bersama-sama merenungkan Firman Tuhan pada pagi ini. Untuk itu marilah kita memohon bimbingan RohNya.
Doa Pembuka: Kita berdoa! Ya Tuhan sumber kehidupan, kami bersyukur kepadamu untuk anugerah kehidupan dariMu. Saat ini kami akan mendengar dan merenungkan FirmanMu, kiranya tutunlah kami dengan RohMu. Amin.
Yesaya 11: 7-8 (TB 2)
Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput, anak-anaknya akan berbaring bersama-sama, dan singa akan makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang disapih akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak.
Bapak Ibu Saudara-saudari di dalam kasih Kristus, kita mengimani bahwa Tuhan menciptakan dunia penuh kebaikan dan keindahan. Semuanya tercipta dalam kondisi yang sungguh sangat baik. Segala mahluk termasuk manusia diciptakan untuk hidup dalam situasi penuh harmoni dan damai sejahtera. Namun, kejatuhan manusia ke dalam dosa telah menodai segala keindahan, kebaikan dan kedamaian itu. Oleh karena keberdosaan, manusia akhirnya hidup dalam lingkaran penderitaan, perseteruan dan kematian.
Namun, Allah yang kita Imani, Allah yang menciptakan semesta alam, adalah Allah yang setia dalam cintaNya sejak awal Ia menciptakan semesta. Ia tidak membiarkan manusia dan dunia ini terpuruk dalam penderitaan oleh karena keberdosaanNya. Ia tahu, manusia dengan kekuatannya sendiri tidak akan mungkin lepas dari jerat dosa. Ia selalu ingat maksud dan tujuan penciptaanNya pada awal ia menjadikan semesta alam dan segala isinya. Oleh karena itu, Ia senantiasa merencanakan hal-hal yang membawa damai sejatera bagi ciptaanNya.
Pada konteks ayat ini, bangsa Israel sedang menghadapi goncangan oleh serangan bangsa Asyur. Dalam suasana ketertekanan itu, Allah menubuatkan akan tibanya suasana damai sejahtera, tidak akan ada lagi yang saling menyerang dan menyakiti. Semua akan bergandengan menjalani harmoni hidup. Dalam ayat 9 ditegaskan bahwa suasana harmoni ini hanya akan dapat terjadi bila seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan.
Nubuat Yesaya ini pada akhirnya tergenapi dalam kehadiran Sang Mesias, yaitu Yesus Kristus. MelaluiNyalah kita mengenal Allah. Orang-orang yang bersungguh-sungguh hidup dalam iman kepada Yesus Kristus akan masuk dalam kehidupan penuh damai sejahtera. Kita menyadari bahwa apa yang Yesaya nubuatkan adalah suatu kondisi eskatologis yang akan dirasakan oleh orang-orang yang bertahan dan setia sampai akhir dimana Tuhan menghakimi dunia. Namun, manifestasi dari damai sejahtera yang sejati itu tetap dapat menjadi bagian hidup kita saat ini, pun ketika kita masih berjalan di dalam dunia yang penuh carut marut ini. Tantangan dan penderitaan mungkin saja tetap menghadang langkah kita, namun kita tetap dapat merasakan damai sejahtera yang sejati bila kita senantiasa terhubung dengan Allah melalui Yesus Kristus anakNya.
Doa Penutup: Kita berdoa! Ya Tuhan sumber damai sejahtera, di tengah dunia yang penuh kekacauan, kecemasan, dan ketidakpastian, kami datang ke hadapan-Mu dengan hati yang haus akan damai sejahteraMu, kami mohon tolonglah kami senantiasa hidup dalam pengenalan akan Engkau dan kehendakMu, sehingga hati dan hidup kami layak Engkau penuhi dengan damai sejahteraMu. Entah apapun yang akan kami hadapi sepanjang hari ini, entah suka maupun duka, entah hal yang manis maupun pahit, kiranya damai sejahtera dariMu tetap memenuhi hati dan jiwa kami. Amin.
Pdt. Juliana Sinambela, S.Th- Pendeta Fungsional Di Kantor Ephorus HKBP