Renungan Harian HKBP, Rabu 23 Juli 2025

Selamat pagi saudara-saudariku sekalian. Marilah kita bersama-sama merenungkan Firman Tuhan pada pagi hari ini. Untuk marilah kita memohon bimbinganNya.

Doa Pembuka: Kami bersyukur kepadaMu ya Tuhan karena kelimpahan berkat dan kasihMu di dalam kehidupan kami. Oleh karena itu kami benar-benar menyadari, bahwa “memuji Engkau dan melakukan kehendakMu” adalah hal terbaik yang harus kami lakukan dalam hidup kami. Pada saat ini Tuhan bimbinglah kami memahami FirmanMu agar kehidupan kami semakin terarah pada kehendakMu. Amin.

Mazmur 90: 8 “Engkau menaruh kesalahan kami di hadapanMu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajahMu”.

Hampir semua orang mengakui bahwa dirinya tidak sempurna, bahwa ia berdosa. Namun, kerap itu hanya sebatas pengakuan kosong yang tidak disertai dengan penyesalan dan keinginan untuk bertobat. Banyak dari kita yang menganggap dosa sebagai masalah yang kecil, dan dengan enteng mengatakan “ya maklum ajalah, namanya juga manusia”. Ini adalah kecenderungan manusia, menganggap remeh dosanya sendiri, padahal dosa orang lain meruapakan masalah besar baginya. Dosa atau kesalahan orang lain ia teropong pakai kaca pembesar, sementara dosa dan kesalahannya sendiri ia teropong pakai kaca pengecil. Manusia dengan mental seperti ini sulit mengalami pertobatan. Bagaimana dapat bertobat, wong merasa bersalah saja tidak?

Kita sebagai orang percaya harus benar-benar memahami dan menyadari krisis dan hal buruk yang akan menimpa kita bila kita memiliki kecederungan merasa nyaman dan enak berbuat dosa. Jangan kiranya sekalipun kita berpikir, aku aman dalam keberdosaan ini karena tidak seorangpun manusia yang mengetahui keberdosaanku ini. Dosa kita bisa saja tersembunyi dari manusia, tapi tidak dari Allah. Allah mengetahui segala sesuatu, tidak ada yang tersembunyi dariNya dan Ia mengadili setiap perbuatan orang berdasarkan kebisaksanaan dan keadilanNya. Pendosa manapun tidak ada yang akan dapat luput dari murka dan penghukumanNya. Sebagaimana tertulis dalam Galatia 6: 7 “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan, karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya”

Hendaknya kita sebagai orang percaya benar-benar menyadari kehidapan kita hanya akan dapat sampai pada hakekat kebaikannya bila kita senantiasa menjauhkan diri kita dari dosa, dan mengarahkan setiap pemikiran, perhatian, tutur kata dan segala perbuatan kita pada kehendakNya. Oleh karena itu jangan lagi merasa sepele dengan dosa. Jangan lagi merasa aman dan menikmati keberdosaan. Hendaknya kita menyadari, mengakui dan meratapi dosa-dosa yang telah kita perbuat selama ini di hadapan Allah Yang Maha Pengampun. TanganNya selalu terbuka lebar menyambut pertobatan kita. Selanjutnya marilah kita berkomitmen dalam kesungguhan untuk mengabdikan totalitas kehidupan kita bagi kehendakNya.

Doa Penutup: Ya Tuhan kami yang Maha Pengasih, Engkau tahu persis betapa lemahnya kami, yang tidak mampu memahami dan menyadari betapa krisis dan buruknya kehidupan kami bila kami tinggal dalam keberdosaan. Bimbinglah kami senantiasa dengan RohMu supaya kami mampu menyadari, menyesali dan meratapi keberdosaan kami di hadapanMu. Rangkullah kami senantiasa agar hari demi hari dapat kami jalani dalam keterhubungan denganMu dan pengabdian diri bagi kehendakMu. Amin.

Pdt. Juliana Sinambela, S.Th – Staf di Kantor Ephorus HKBP

Scroll to Top