Sebelum Pendidikan Diakones didirikan, HKBP lebih dahulu
mendirikan Asrama Diakones yang diberi nama “Asrama Kapernaum Diakones.” Asrama tersebut didirikan di Rumah Sakit HKBP Balige dan diresmikan
pada tanggal 7 Ferbruari 1965. Masa itu
sudah ada sejumlah pelayan diakones di HKBP
yang menerima pendidikan dan tahbisan dari Jerman.
Tahbisan Diakones bertugas melakukan pelayan kasih (diakonia) kepada
jemaat dan masyarakat luas.
Setelah beberapa
kali pelayan tahbisan Diakones mengadakan pertemuan dengan pimpinan HKBP
Kala itu, maka disepakati untuk mendirikan Pendidikan Diakones HKBP. Awalnya
HKBP melakukan Kursus Diakones
(17/5/1971), namun tidak berapa lama
Kursus Diakones HKBP berubah menjadi Pendidikan Diakones HKBP (1972).
Sesuai SK Kementerian Agama RI Dirjen Bimas Kristen tahun 2013, Lembaga
Pendidikan Diakones HKBP meningkat menjadi
Sekolah Tinggi Diakones (STD) HKBP, dengan Program Studi Pastoral
Konseling (S-1). Kampus STD HKBP
bertempat di Jl. Gereja No. 17, Balige, Kabupaten Toba.
Hari Kamis
(18/02/2021) di Ruang Kapel Kapernaum dilaksanakan serah terima jabatan Ketua
STD HKBP dari Diak. Dr. Serepina Sitanggang, MRE kepada Pelaksana Tugas (Plt)
Diak. Eleven Sihotang, M. Div di hadapan Pimpinan HKBP yang diwakili Sekretaris
Jenderal, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST
Pada penyampaian
memori tugas, Diak. Dr. Serepina Sitanggang, MRE menceritakan pengabdiannya di lingkungan
Civitas Akademika STD HKBP. Sejak 21 April 1987, Diak. Dr. Serepina Sitanggang,
MRE dipercayakan menjadi guru dan di tahun 1992 dipercayakan menjadi Dosen di
Pendidikan Diakones HKBP. Di tanggal 1
September 1999, Pimpinan HKBP mengangkat Diak. Serepina menjadi Direktris
Pendidikan Diakones HKBP, yang pelantikannya terlaksana pada tanggal 06 Agustus
2001 di HKBP Balige. Kemudian, setelah Pendidikan Diakones menjadi Sekolah
Tinggi Diakones (STD), Diak. Serepina dipercayai lagi menjabat Ketua STD HKBP
sampai masa pensiunnya.
Selama
pengabdiannya, banyak karya yang
diukirkannya, seperti pembangunan gedung perkuliahan, perpustakaan, laboratorium,
pengadaan bus, dan sarana prasarana lainnya yang berhubungan dengan kampus dan
perkuliahan. Diak. Serepina juga berusaha meningkatkan kualitas akademis STD
HKBP. Seturut dengan SK BAN-PT per tanggal 05 Januari 2021, STD HKBP memperoleh akreditasi program studi
dengan peringkat “baik.”
Serah terima
jabatan ketua STD HKBP dilakukan dalam ibadah, dimana khotbah dilayankan Pdt.
Same Siahaan, S.Th, Praeses HKBP Distrik XI Toba Hasundutan. Surat Ketetapan
Ephorus HKBP dan naskah serah terima dibacakan Wakil Kepala Biro Personalia,
Pdt. Jhon Edison Silitonga, S.Th.
Sambutan yang
disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua STD HKBP, Diak. Eleven Sihotang, M.Div
dan salah seorang yang mewakili Dosen, Staff dan Pegawai sama-sama berterima
kasih atas semua pengabdian dan kerja keras yang dilakukan Diak. Dr. Serepina Sitanggang, SE. Diakui
juga, Diak. Serepina bukan hanya sebagai ketua di STD HKBP, tetapi juga sebagai
seorang ibu bagi para dosen dan mahasiswa.
Sekretaris
Jenderal HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST dalam bimbingan arahannya menekankan
beberapa hal. Pertama, Sekretaris Jenderal menyampaikan salam dan ucapan terima
kasih Pimpinan HKBP kepada Diak. Dr. Serepina Sitanggang, MRE, atas usaha dan
kerja kerasnya selama 20 tahun memimpin Sekolah Tinggi Diakones HKBP, termasuk
pencapaian akreditasi. Lulusan Sekolah Tinggi Diakones selalu memperoleh nilai
tertinggi di Pengetahuan Isi Alkitab (PIA) saat penerimaan calon pelayan di
HKBP. Demikian kebersihan dan keasrian lingkungan kampus STD HKBP dapat
menginspirasi Lembaga-lembaga lain di HKBP. Menurut pengamatan Sekretaris
Jenderal, semuanya itu buah dari pengabdian Diak. Dr. Serepina Sitanggang, MRE.
Kedua, harapan ke depan di kepemimpinan Pelaksana Tugas Ketua, Diak. Eleven
Sihotang, M.Div agar selalu menekankan bahwa lulusan STD tidak hanya mengarah
kepada pelayanan mimbar. Sebaiknya, tahbisan Diakones kembali kepada pelayanan
semula, yaitu pelayanan kasih (ulaon parasinirohaon) bagi orang-orang
sakit, tertindas, dan lain-lain. Ketiga, Sesuai dengan mandat Majelis Pekerja
Sinode (MPS) kepada Pimpinan HKBP agar melakukan pengkajian ulang untuk
penyatuan sekolah-sekolah tinggi HKBP. Penyatuan itu dapat menghemat biaya dan
mempermudah pengurusan akreditasi. Keempat, HKBP mencanangkan tahun 2021
sebagai tahun pemberdayaan. Kiranya semua pelayan, majelis, dosen, pegawai dan
mahasiswa sepemahaman di tahun pemberdayaan ini untuk mengikuti latihan-latihan
kepemimpinan. Seorang pemimpin tidak disukai karena kelemahan dan kekurangannya.
Jika karena itu, sebaiknya pemimpin tersebut dengan rendah hati berubah dan
memperbaiki diri. Namun ada juga pemimpin tidak disukai, karena kesalahan
terletak pada pihak pembenci. Sebaiknya yang dilakukan pemimpin adalah sabar
dan mendoakan pembenci itu supaya bertobat.
Sehubungan
dengan tahun pemberdayaan HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan mengutip pendapat
Dr. Sigit Triyono tentang pelayan dan pegawai di banyak instansi gereja.
Karakter pelayan dan pegawai dimasukkan dalam empat
kategori: a. kategori “bintang.” Memiliki prakarsa, tidak
bersungut-sungut, bekerja keras, pro aktif dan perkataannya selalu positif.
Jumlahnya 10 %. b. Kategori pembelajar, dari tipe ini tidak ada
yang diharapkan, tidak pula mengganggu, tidak ada pengaruhnya. Jumlahnya ini
cukup besar, sekitar 40%. Namun jika dilatih, kategori orang seperti ini dapat
menjadi bintang. c. Kategori question mark (?). Tipe ini memiliki
kemampuan, berbakat atau bertalenta,
cerdas dan pintar, tetapi tidak mau berbuat. Jumlahnya 40%. Bagi orang seperti
ini butuh pastoral dan motivasi. Diharapkan pelayan diakones memberi perhatian
kepada orang-orang demikian. d. Kategori
kayu mati. Orang dengan kategori kayu mati paling sulit dihadapi,
karena tuntutannya banyak, selalu bersungut-sungut dan sering melakukan adu
domba. Kategori ini berjumlah 10%.
Selanjutnya, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST mengharapkan di
tahun pemberdayaan HKBP, semua pelayan dan majelis bekerja dan mengusahakan
agar semakin banyak warga yang menuju kategori “bintang.”
Di acara serah terima jabatan Ketua Sekolah
Tinggi Diakones (STD) HKBP turut juga hadir, Ketua Sekolah Tinggi Guru Huria
(STGH) HKBP, Pdt. Tongam Sihombing, M.Th dan Pdt. Dr. Benni Sinaga, Ketua
Sekolah Tinggi Bibelvrouw (STB) HKBP.