Samosir (17/7) – Gelombang tuntutan penutupan PT TPL kembali menguat di Samosir. Berdasarkan informasi dari Praeses HKBP Distrik VII Samosir, Pdt. Rintalori Sianturi yang disampaikan kepada Ephorus HKBP, hari ini (17/7) warga Samosir secara terang-terangan menyampaikan seruan tersebut. Seruan ini menunjukkan ketegasan sikap masyarakat terhadap operasional perusahaan. Dukungan signifikan juga datang dari legislatif. Menurut Pdt. Rintalori, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Samosir menyatakan dukungan penuh terhadap aspirasi warga untuk menutup PT TPL. Adanya dukungan dari pihak DPRD ini tentu menjadi petunjuk bahwa DPRD turut aktif menjaga lingkungan dan hak-hak warga masyarakat.
LAGUBOTI (14/7) – Ephorus HKBP hadiri Peluncuran buku “Jeritan Bona Pasogit: Kompilasi Data dan Temuan Penelitian Kerusakan Ekologi di Kawasan Sekitar Danau Toba” di Serenauli Hotel, Laguboti. Di kanal media sosialnya, Ephorus mengungkapkan bahwa buku tersebut menyoroti krisis sosial dan ekologi akibat operasional PT TPL selama 30 tahun. “Buku yang disusun tim PGI dan VEM ini, bersama data lain dan pengalaman empiris, mendorong pimpinan gereja-gereja di Sumatera Utara mengeluarkan pernyataan bersama. Mereka memohon Presiden Prabowo Subianto mencabut izin PT TPL, sekaligus menyerukan pemerintah memastikan hak-hak karyawan PT TPL terpenuhi pascapenutupan. Gereja-gereja juga memohon Gubernur Sumatera Utara, kepala daerah, dan DPRD sekitar Danau Toba mendukung penutupan PT TPL.” papar Ephorus. Lagi, menurutnya, perjuangan ini didasari iman demi kelestarian Tano Batak dan kesejahteraan masyarakat.
LAGUBOTI (12/7) – Ephorus HKBP bertemu Pimpinan Daerah Sumut dan seluruh Bupati sekitar Danau Toba di IT DEL, Laguboti. Dari pertemuan yang turut dihadiri tokoh nasional Luhut Binsar Pandjaitan tersebut, terungkap gagasan Luhut agar lahan eukaliptus yang selama ini dikelola oleh PT TPL untuk segera diserahkan kepada masyarakat dan dijadikan lahan pertanian. Hal ini diungkapkan oleh Ephorus HKBP dalam kanal media sosialnya. “Rencana tersebut mencakup tiga alokasi utama: pertanian hortikultura, tanaman keras produktif (seperti mangga, durian, alpukat), dan sebagian sebagai hutan lindung. Jika 10.000 kepala keluarga terdampak, masing-masing akan mendapat 2 hektar lahan, totaling 20.000 hektar. Inisiatif ini diharapkan membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan melestarikan alam Tano Batak” kutip Ephorus.
Riau (7/7) PEKANBARU – Ephorus HKBP dalam kanal medsosnya menginformasikan kegiatan seluruh pelayan penuh waktu dan keluarga HKBP Distrik XXX Riau Pesisir, yang menurutnya akan menyegarkan kembali “Transformasi HKBP”, sebuah upaya menuju perubahan yang lebih baik dalam tuntunan Tuhan. Inisiatif ini bertujuan memperkuat pelayanan dan kehidupan rohani di lingkungan distrik. Selain itu, Distrik XXX Riau Pesisir juga mencanangkan pelaksanaan bank sampah. Program ini berfokus pada pengubahan sampah menjadi berkat, sebagai wujud tanggung jawab gereja dalam merawat alam ciptaan Tuhan. Distrik XXX Riau Pesisir menjadi distrik kedua yang meluncurkan bank sampah, menyusul HKBP Distrik XXII Riau. Distrik-distrik lainnya di lingkungan HKBP direncanakan akan segera mengikuti jejak ini.
Jetun (9/7) – Jetun Silangit Eco Park dan Retreat Centre tengah dipersiapkan secara komprehensif untuk menjadi perkampungan pemuda. Berbagai fasilitas sedang dibangun, termasuk penanaman sekitar 1.000 pohon yang bibitnya sudah disiapkan. Selain itu, pelebaran jalan masuk Jetun dan pembangunan jalan lingkar untuk kendaraan ATV juga sedang dikerjakan, memungkinkan pengunjung menjelajahi area Jetun dengan mudah. Semua kegiatan ini langsung ditinjau oleh Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson M. Hutahaean, didampingi Kepala Pengelola Jetun, Pdt. Rein Justin Gultom. Kunjungan Sekjen HKBP ini bertepatan dengan pelatihan pembuatan pupuk bagi jemaat sekitar Jetun, yang dilaksanakan pada 9 Juli 2025.
PEKANBARU – Pada 6 Juli 2025, HKBP Resort Agave Sukatani resmi menjadi resort ke-844 setelah diresmikan oleh Praeses HKBP Distrik XXX Riau Pesisir, Pdt. German Butarbutar. Peresmian ini merupakan hasil kerja keras dan kebersamaan antara jemaat (ruas) dan pelayan gereja (parhalado) yang bersatu hati mempersembahkan yang terbaik. Upaya tersebut membuahkan hasil dengan diresmikannya bagas huria (rumah jemaat) dan kantor resort pada hari yang sama. Seluruh jemaat bersyukur kepada Tuhan atas pencapaian ini, dan berharap agar parhalado serta ruas HKBP senantiasa bersatu hati dalam memenuhi tugas panggilan Tuhan, dari dulu hingga kini, dan sampai akhir zaman.
JAKARTA (5/7) – Ephorus HKBP menyampaikan selamat atas terpilihnya pimpinan GKPS (Gereja Kristen Protestan Simalungun) yang baru (periode 2020-2025), Ephorus Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba dan Sekretaris Jenderal Pdt. Dr. Paul Ulrich Munthe. “Tuhan memperlangkapi hambaNya, Bapak Ephorus dan Sekjend GKPS terpilih dalam mengemban tugas pelayanan nantinya. Ikut mengucap syukur atas pelayanan hambaNya, kedua sahabat saya, Ephorus Pdt Dr Deddy Fajar Purba dan Sekjend Pdt Dr Paul Ulrich Munthe (2020-2025)” ungkap Ephorus.
Berita Terkini HKBP
Update Renungan Harian HKBP
Renungan Terkini
Renungan Harian HKBP, 19 Juli 2025
Syalom, selamat pagi saudara-saudariku pendengar Renungan Aplikasi Marturia HKBP. Kita sambut Firman Tuhan dengan sukacita. Kita awali dengan doa. “Segala puji dan syukur kami naikkan bagiMu, Tuhan. Tak berkesudahan kasih setiaMu dalam hidup kami hingga hari ini. FirmanMu yang akan kami dengarkan kiranya semakin menguatkan kami menjadi pelaku-pelaku firmanMu. Di dalam Kristus Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Firman Tuhan terambil dari Galatia 5:7, “Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi?
Saudara-saudariku di dalam Kristus,
Oleh Lembaga Alkitab Indonesia, pasal 5 kitab Galatia ini diberi judul kemerdekaan Kristen. Rasul Paulus menasehatkan jemaat Galatia akan makna kemerdekaan yang dianugerahkan oleh Kristus kepada manusia, bahwa orang Kristen dikatakan sungguh-sungguh merdeka apabila ia memiliki iman yang teguh, tidak mudah goyah dan terombang-ambing, serta tidak mau lagi dikenakan kuk perhambaan dosa (ayat 1). Itulah makna kemerdekaan di dalam Kristus.
Di dalam ayat renungan pagi ini, Rasul Paulus memuji jemaat Galatia, bahwa dahulu mereka telah memulai perjalanan dan kehidupan spiritual yang baik, terpuji karena ketaatan mereka kepada Allah. Tetapi kemudian berubah tidak menuruti kebenaran, tidak hidup di dalam kasih. Rasul Paulus karenanya menasehatkan jemaat Galatia dan kita semua, bahwa orang percaya harus waspada terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat menghalangi, merintangi kita mengikuti jalan Tuhan dengan penuh ketaatan dan kesetiaan. Pengaruh-pengaruh itu dapat berupa ajaran-ajaran palsu atau perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Kristus.
Maka, Rasul Paulus mengajak kita agar penuh kewaspadaan terhadap pengaruh-pengaruh negatif di sekitar kita, tetap fokus pada kebenaran Allah, dan meneruskan serta mengakhiri perjalanan spiritual kita di tengah dunia ini dengan penuh ketekunan, tidak mudah goyah dan tidak mudah menyerah. Kita memiliki perlengkapan iman sebagaimana disampaikan Rasul Paulus di dalam Efesus 6:14-18, yaitu berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, berkasutkan kerelaan memberitakan Injil damai Sejahtera, mempergunakan perisai iman, menerima ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dan berdoa setiap waktu.
Tuhan di dalam RohNya menguatkan dan menyertai kita agar tetap tekun dan setia berjalan di jalan kebenaranNya. Amin.
Doa Penutup: Ya Allah sumber kehidupan kami. Kuatkanlah kami untuk senantiasa taat dan setia kepadaMu. Kami tahu ada banyak rintangan, godaan, cobaan, dan tantangan di depan kami yang berusaha menggoyahkan iman kami kepada Tuhan. Tetapi kami tidak takut, karena Engkau di dalam RohMu akan menyertai, membimbing, menuntun, dan menguatkan kami. Syukur bagiMu Tuhan, terpujilah Engkau selama-lamanya. Di dalam Kristus Yesus kami naikkan doa kami ini. Amin. Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, pengasihan Allah Bapa, dan Persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita sekalian. Amin.
Renungan Harian HKBP, Sabtu 19 Juli 2025
Syalom, selamat pagi saudara-saudariku pendengar Renungan Aplikasi Marturia HKBP. Kita sambut Firman Tuhan dengan sukacita. Kita awali dengan doa. “Segala puji dan syukur kami naikkan bagiMu, Tuhan. Tak berkesudahan kasih setiaMu dalam hidup kami hingga hari ini. FirmanMu yang akan kami dengarkan kiranya semakin menguatkan kami menjadi pelaku-pelaku firmanMu. Di dalam Kristus Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Firman Tuhan terambil dari Galatia 5:7, “Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi?
Saudara-saudariku di dalam Kristus,
Oleh Lembaga Alkitab Indonesia, pasal 5 kitab Galatia ini diberi judul kemerdekaan Kristen. Rasul Paulus menasehatkan jemaat Galatia akan makna kemerdekaan yang dianugerahkan oleh Kristus kepada manusia, bahwa orang Kristen dikatakan sungguh-sungguh merdeka apabila ia memiliki iman yang teguh, tidak mudah goyah dan terombang-ambing, serta tidak mau lagi dikenakan kuk perhambaan dosa (ayat 1). Itulah makna kemerdekaan di dalam Kristus.
Di dalam ayat renungan pagi ini, Rasul Paulus memuji jemaat Galatia, bahwa dahulu mereka telah memulai perjalanan dan kehidupan spiritual yang baik, terpuji karena ketaatan mereka kepada Allah. Tetapi kemudian berubah tidak menuruti kebenaran, tidak hidup di dalam kasih. Rasul Paulus karenanya menasehatkan jemaat Galatia dan kita semua, bahwa orang percaya harus waspada terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat menghalangi, merintangi kita mengikuti jalan Tuhan dengan penuh ketaatan dan kesetiaan. Pengaruh-pengaruh itu dapat berupa ajaran-ajaran palsu atau perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Kristus.
Maka, Rasul Paulus mengajak kita agar penuh kewaspadaan terhadap pengaruh-pengaruh negatif di sekitar kita, tetap fokus pada kebenaran Allah, dan meneruskan serta mengakhiri perjalanan spiritual kita di tengah dunia ini dengan penuh ketekunan, tidak mudah goyah dan tidak mudah menyerah. Kita memiliki perlengkapan iman sebagaimana disampaikan Rasul Paulus di dalam Efesus 6:14-18, yaitu berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, berkasutkan kerelaan memberitakan Injil damai Sejahtera, mempergunakan perisai iman, menerima ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dan berdoa setiap waktu.
Tuhan di dalam RohNya menguatkan dan menyertai kita agar tetap tekun dan setia berjalan di jalan kebenaranNya. Amin.
Doa Penutup: Ya Allah sumber kehidupan kami. Kuatkanlah kami untuk senantiasa taat dan setia kepadaMu. Kami tahu ada banyak rintangan, godaan, cobaan, dan tantangan di depan kami yang berusaha menggoyahkan iman kami kepada Tuhan. Tetapi kami tidak takut, karena Engkau di dalam RohMu akan menyertai, membimbing, menuntun, dan menguatkan kami. Syukur bagiMu Tuhan, terpujilah Engkau selama-lamanya. Di dalam Kristus Yesus kami naikkan doa kami ini. Amin. Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, pengasihan Allah Bapa, dan Persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita sekalian. Amin.
Bvr. Risma Sinaga, S.Th., M.Hum – Kepala Biro Kategorial Perempuan HKBP
Renungan Harian HKBP, Jumat 18 Juli 2025
Selamat pagi untuk kita semua yang selalu setia dalam aplikasi marturia HKBP. Sebelum memulai aktivitas kita marilah kita berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan.
Doa Pembuka: Kita berdoa! Terpujilah engkau Tuhan kami, atas kasihMu yang boleh kami rasakan dipagi hari ini. Biarlah kami boleh menjalani hari ini penuh dngan sukacita dari Tuhan dan firmanMu yang akan kami dengarkan menjadi kekuatan bagi kami untuk melakukan aktivitas kami hari ini. Didalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus Kami berdoa dan mengucap Syukur. Amin.
Ayat Renungan Kita pada pagi hari ini tertulis dalam Yesaya 44 ayat 6:
Beginilah Firman Tuhan,Raja dan Penebus Israel, Tuhan Semesta alam, Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian tidak ada Allah selain dari pada Aku”. Demikian firman Tuhan.
Saudara Yang terkasih dalam Yesus kristus …
Nats renungan kita pada pagi ini adalah sebuah nubuat nabi Yesaya tentang Allah Israel. Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa hanya ada satu Allah, yaitu Tuhan. Tidak ada Allah lain yang sebanding dengan-Nya, dan tidak ada yang bisa dibandingkan dengan kebesaran dan kuasa-Nya. Dialah Tuhan Raja Israel. Ini menunjukkan bahwa Tuhan memiliki kedaulatan penuh atas umat-Nya dan juga memberikan keselamatan bagi mereka. Tuhan ada sebelum segala sesuatu dan akan tetap ada setelah segala sesuatu berakhir. Ini menunjukkan keabadian dan kekekalan Tuhan.
Yesaya menyampaikan nubuat ini di saat bangsa Israel berada di tanah Babel dimana mereka hidup sebagai budak dan sebagian dari mereka sudah terpegaruh dengan budaya dan kepercayaan masyarakat Babel yang suka menyembah Allah lain atau dewa-dewa. Penyembahan sangat merajalela di Babel. Tuhan tidak senang melihat adanya umat Israel yang sudah menyembah Allah lain, sehingga melalui nabi Yesaya Tuhan memberikan sebuah nubuat tentang siapa Allah sesungguhnya. Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian, tidak ada Allah selain dari pada-Ku demikian Firman Tuhan. Atau dalam bahasa Yunani bahwa Tuhan adalah Alpha dan Omega (pertama dan terakhir). Allah adalah Pencipta segala sesuatu, bumi beserta isinya serta seluruh jagat raya beserta isinya.
Tuhan menyatakan bahwa Dia adalah satu-satunya Allah, tidak ada Allah selain dari pada-Ku. Dewa- dewa yang mereka yakini sebagai pelindung mereka adalah tidak benar, karena pelindung sesungguhnya adalah Allah pencipta, penguasa, dan pemilik dunia beserta segala isinya. Semua ciptaan-Nya takut, tunduk, taat kepada Allah sang pencipta.
Saudara yang terkasih…
Ayat ini menenkankan bahwa terkadang karna kekuatiran dan tantangan dalam hidup membuat banyak orang percaya menjadi takluk pada pekerjaan iblis untuk menyembah hal yang sia sia, masalah dan kekuatiran dalam hidup dibuat lebih besar dari pada kuasa Allah. Dengan kemampuan yang kita miliki kita merasa tidak memerlukan Tuhan dalam hidup ini. Dihadapan Tuhan kita semua bukan siapa-siapa, karna itu jangan pernah bermegah dan memegahkan yang lain melebihi Tuhan dalam hidupmu. Karna itu marilah kita memiliki keyakinan yang teguh bahwa Tuhanlah yang setia melindungi, menjaga dan memberikan yang terbaik dalam hidup kita.amin
Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Terima kasih Tuhan untuk firmanMu yang telah kami dengarkan biarlah Tuhan sebagai sumber kehidupan dan satu satunya penebus dalam hidup kami. Engkau adalah Alpha dan Omega bagi kami ciptaan-Mu. Beri kekuatan bagi kami untuk setiap pergumulan yang kami hadapi biarlah kuasaMu yang selalu kami andalkan. Engkau perlindungan bagi kami, sehingga kami tunduk di bawah kuasa dan kehendak-Mu. Di dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Diak. Kartini Sitohang- Fungsional di Biro Personalia HKBP
Renungan Harian HKBP, Kamis 17 Juli 2025
“Terang Kristus yang memberi Pengharapan“
Salam sejahtera bagi Bapak, Ibu, saudara sekalian dimanapun berada. Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan, Kita Berdoa……
Doa Pembuka: Kita berdoa! Terima kasih Tuhan atas Anugerah dan kebaikan-Mu yang menyertai kehidupan kami hingga saat ini. Sebentar kami mau mendengarkan FirmanMu, tuntunlah kami untuk memahami dan melakukan Firman-Mu dalam hidup kami. Hanya didalam Nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Bapak, Ibu, saudara sekalian yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus…
Firman Tuhan hari ini, Kamis 17 Juli 2025 tertulis dalam Efesus 1:18 “Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya; betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus”.
Jemaat yang dikasihi Kristus….
Firman Tuhan ini adalah doa rasul Paulus memohon agar Allah mengaruniakan Roh hikmat dan pengertian ke dalam hati jemaat Efesus. Roh hikmat dari Allah akan menerangi mata hati jemaat untuk mengenal Kristus dengan benar dan mengerti pengharapan yang terkandung dalam panggilan-Nya.
Bagi jemaat yang dipanggil oleh Kristus sangat penting bertumbuh dalam pengenalan terhadap kasih karunia Allah. Sebab kehidupan orang percaya adalah kehidupan yang selalu mengenal Allah secara terus menerus. Semakin mereka mengenal Allah lebih dalam, semakin kuat pengharapan mereka kepada-Nya. Orang percaya akan melihat betapa kayanya kemuliaan yang ditentukan-Nya kepada orang-orang percaya. Mata secara fisik tidak akan mampu melihat kemuliaan yang dijanjikan oleh Allah tersebut, maka sangat diperlukan mata hati yang diterangi oleh Terang Kristus, yaitu Roh hikmat. Terimalah terang Allah bercahaya di hatimu, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah. Bukan hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga akan mengerti pengharapan yang terkandung dalam panggilan Kristus kepada orang percaya.
Jemaat yang diterangi oleh Kristus…
Pada konteks kekinian kita, firman Tuhan ini sangat relevan. Kenapa? Dalam kehidupan kita saat ini acap sekali kita mendengar suara-suara pesimis, kekuatiran, dan bahkan keputus-asaan. Termasuk bagi orang Kristen sendiri, seolah-olah pengharapan itu sudah hilang, seakan-akan makna panggilan Kristus telah memudar, dan kemuliaan Allah yang telah ditentukan bagi kita jauh dari jangkauan kita. Semua itu diakibatkan rasa pesimis yang semakin menjadi-jadi. Penderitaan dan tantangan membuat kita menjauh dari kemuliaan Allah. Kita tidak mampu bertahan dalam pengharapan.
Di tengah-tengah kenyataan hidup seperti itu, kita membutuhkan terang dari Allah menerangi mata hati kita agar kita melihat dan mengerti pengharapan serta memegang teguh kemuliaan yang telah ditentukan oleh Allah bagi kita orang percaya. Sebagaimana Paulus berdoa memohon terang hikmat Allah, kita juga harus terus menerus berdoa kepada-Nya, supaya kita dimampukan untuk memegang teguh pengharapan di dalam Kristus.
Bagaimana kalau kita menghadapi banyak tantangan dan penderitaan? Apa yang harus kita lakukan supaya kita tidak pesimis? Ada kata-kata bijak: Untuk menguji kemurnian emas, haruslah dibakar dan ditempa. Dibakar atau ditanam dalam tanah, emas murni tetaplah berkilau. Demikian hendaknya orang Kristen, sangat perlu ada ujian terhadap imannya, supaya semakin kuat, teguh dan murni. Oleh karena itu, walaupun kita harus menderita, dicaci, dicerca, dan dimaki, bahkan dihina; namun kita haruslah tetap sabar dalam pengharapan dan kuat dalam iman. Kristus bercahaya di mata hati kita apabila kita tetap setia kepada-Nya. Amin.
Doa Penutup: Mari kita Berdoa! Terima kasih Tuhan atas Firman-Mu yang sungguh menguatkan dan menopang kami dalam menjalani kehidupan ini karena Tuhan memberikan mata rohani yang menerangi kehidupan kami agar kami sesantiasa didalam pengharapan. Sepanjang hari ini dalam berbagai aktivitas dan perjalanan hidup kami, kami serahkan hanya pada Tuhan. Dengarlah Doa kami ini Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami.
Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus. Kasih setia dari Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus, kiranya menyertai kita sekalian hari ini dan selamanya. Amin.
Bvr. Sulastri Sitompul- Biro Zending PI HKBP
Renungan Harian HKBP, Rabu 16 Juli 2025
Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, kiranya kasih karunia dari Tuhan menyertai saudara/i sekalian pada hari ini. Kiranya juga melalui firman Tuhan yang akan kita dengarkan pada saat ini dapat memberikan kita kekuatan serta penghiburan untuk menjalani kehidupan yang diberikan Tuhan kepada kita.
Doa Pembuka: Ya Tuhan Allah, kami mengucap syukur dan berterima kasih kepadaMu atas penyertaan Tuhan di dalam kehidupan kami. Tuhan adalah kekuatan kami sebab bukan karena kekuatan kami sehingga kami layak menjalani kehidupan kami, tetapi karena kasih karunia Tuhan yang menghidupkan kami. Saat ini ya Tuhan, kami memohon penyertaanMu serta firmanMu yang akan kami dengarkan, kiranya dapat menguatkan kami agar tetap setia berjalan di dalam kehendak dan firman Tuhan. Ya Tuhan Allah kami, kami berdoa kepadaMu di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, juruselamat kami. Amin.
Firman Tuhan yang ditetapkan bagi kita pada hari ini, 16 Juli 2025, diambil dari 1 Rajaraja 3:11-12,
“Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau”.
Demikianlah pembacaan Firman Tuhan.
Salomo merupakan raja ketiga yang diurapi oleh Allah untuk memerintah bangsa pilihanNya Israel. Sebagaimana ayahnya Daud, Salomo meneruskan hidup yang berkenan bagi TUHAN hidup taat menurut ketetapan-ketetapan Allah salah satunya dengan tetap memberikan persembahan dan korban bakaran. Sehingga Tuhan berkenan untuk menawarkan permintaan yang akan Dia berikan kepada Salomo. Maka Salomo memberi respon atas tawaran Tuhan bukan langsung dengan memberi jawaban tetapi diawali dengan pengakuan akan kasih dan setia Tuhan yang senantiasa tidak hanya kepada ayahnya Daud namun juga turut atas perbuatanNya yang menjamin kasih setia besar dengan memberikan anak kepada Daud yakni dirinya untuk menduduki takhta seperti saat ini.
Salomo mengakui bahwa posisi dan jabatan yang saat ini dia terima juga berasal dari Tuhan meskipun dia tidak layak (masih muda dan belum berpengalaman) untuk memimpin bangsa yang besar dan tak terhitung. Berkat dan pemberian Tuhan menjadi latar belakang Salomo untuk meminta kepada Tuhan yakni “hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat” dan permintaan ini baik di mata Tuhan. Maka Tuhan memberikan apa yang Salomo inginkan hati yang penuh hikmat dan pengertian. Melalui Salomo kita belajar untuk berdoa dan meminta kepada Tuhan meminta apa yang menjadi kehendak Tuhan sebagai seorang pemimpin dia meminta untuk kepentingan banyak orang bukan sekedar keuntungan pribadi (umur panjang, kekayaan, nyawa musuh) tetapi hikmat untuk memutuskan hukum yang nantinya berguna untuk kepemimpinannya dan keberlangsungan keadilan di tengah bangsa Israel bahkan bangsa yang lain pun dapat merasakan hikmat yang dimiliki oleh Salomo.
Permintaan Salomo bukan keinginan untuk kesenangan yang bersifat sementara yang bisa dicuri, pudar atau hilang. Tetapi hikmat menjadi karakter dan pribadi yang menyatu dalam dirinya, tidak sementara dan tidak bisa dicuri oleh siapapun. Dan melalui Salomo kita melihat bahwa ketika kita meminta apa yang utama dan paling penting bagi kita dan orang lain sesuai dengan kehendak Tuhan, selain Salomo juga dikaruniai dengan berkat yang tidak dia minta yakni kekayaan maupun kemuliaan. Bahkan dikatakan sepanjang sejarah tidak ada raja yang menerima berkat yang sama dengan yang Salomo terima. Ini menjadi salah satu contoh hidup orang yang takut akan Tuhan hidup sesuai ketetapanNya maka Tuhan berjanji akan memelihara hidup kita. Dia akan menuntun kita hidup benar dan menolong kita menjalani kehidupan yang saat ini kita jalani, meskipun kenyataannya kita tidak mampu dan tidak layak. Oleh karena itu kita perlu datang kepada Tuhan baik susah maupun senang karena Tuhan satu-satunya sumber dari segala hikmat dan berkat yang sudah kita terima dalam hidup kita. Kiranya Tuhan selalu menjadi tempat kita untuk datang meminta dan memohon dalam doa kita sesuai dengan kehendakNya. Amin
Doa Penutup: Ya Tuhan Allah kami di dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Terimakasih ya Tuhan, firmanMu yang kami dengar meneguhkan kami untuk mengenal bahwa Tuhan adalah kasih dan sumber dari segala berkat dan karunia. Ajar kami ya Tuhan Allah, untuk selalu datang kepadaMu dan ajari kami hidup sesuai dengan kehendakMu. Kami serahkan seluruh kehidupan kami kepadaMu, kehendakMu lah yang terjadi dan berkuasa memelihara hati dan pikiran kami. Amin.
Pdt. Sahat Monang Sagala, S.Th- Sekretaris Khusus Kepala Departemen Koinonia
Renungan Harian HKBP, Selasa 15 Juli 2025
Salam sejahtera buat kita semua, bahagia sekali dapat bertemu kembali dalam Renungan Harian Marturia HKBP pada hari ini Selasa 15 Juli 2025. Saya berharap, kita semua dalam penyertaan-Nya, sehingga apapun yang terjadi hari ini, kita dapat bersukacita baik dalam suka maupun duka. Kita akan mendengarkan Firman-Nya hari ini sebagai penopang hidup kita agar senantiasa berpaut kepada kuasa-Nya. Karena itu, mari kita bersiap diri dalam saat teduh sejenak.
Doa Pembuka: Puji syukur dan terima kasih kami persembahkan bagi-Mu ya Allah Bapa kami yang Mahakuasa serta penuh kasih. Kami rasakan, topangan tangan Tuhan selalu menuntun kami dalam perjalanan hidup yang penuh cobaan dan tantangan sehingga kami dapat menjalaninya hingga hari ini. Suka dan duka silih berganti, hingga terkadang mau merenggut iman kami, tapi kasih-Mu selalu menuntun kami ke jalan-Mu yang benar. Kami rindu mendengar-Mu karena hanya Firman-Mulah sumber kekuatan kami. Berfirmanlah ya Tuhan, sebab Firman-Mu itu pelita bagi kaki kami dan terang bagi jalan kami. Kami sampaikan doa permohonan kami di dalam Nama Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus. Amin.
Renungan kita hari ini tertulis dalam Filipi 4 : 8. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Injil telah membuka cakrawala berfikir dan memberi pemahaman akan makna dan tujuan hidup yang sesungguhnya bagi setiap orang percaya. Atau dengan kata lain, injil menuntun setiap orang berjalan menuju tujuan akhir yang pasti yaitu kerajaan sorga, sekalipun masih berada di dunia ini. Itulah yang dikerjakan oleh para rasul terdahulu sebagai pewarta kerajaan sorga untuk menarik lebih banyak orang semakin percaya akan penebusan Kristus, serta agar orang-orang percaya tetap bertahan dalam imannya, termasuk Paulus yang menuliskan suratnya ke jemaat Filipi dalam renungan ini. Pada masa itu, jemaat Filipi tengah mengalami persoalan serius yaitu ancaman perpecahan dan pengaruh ajaran-ajaran sesat, Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan. Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.” (Filipi 4:2-3).
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Pertarungan orang-orang percaya sepertinya tidak akan berakhir terhadap dunia yang cenderung menyuguhkan kehidupan sekular yang sangat dekat dengan dosa. Hingga saat ini pun, kita sebagai orang percaya, di era dunia yang sering disebut modern dan maju ini, kerap menghadapi tantangan yang semakin besar baik dari diri maupun sekitar kita, untuk berpaling dari iman percaya kita. Di jaman ini, banyak hal yang menjadi persoalan dalam kehidupan iman baik secara personal, komunal termasuk dalam hidup bergereja, yang bisa menyeret kita jauh dari tujuan sesunguhnya sebagai orang beriman. Salah satu di antaranya termasuk peran teknologi yang berhasil membawa kita menjelajahi dunia secara virtual. Keindahan dunia acap kali mengesampingkan kehidupan beriman dan cenderung memenuhi keinginginan badani. Tetapi, sebagai umat yang telah menerima berita keselamatan itu, renungan ini mengajak kita semakin dewasa dalam iman, dan kuat dalam menaklukkan segala keinginan dan pengaruh-pengaruh duniawi. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Itulah pesan Paulus kepada jemaat Filipi dan menjadi pesan bagi kita di era ini. Maka, tentukanlah pilihanmu, sekalipun dunia semakin menggoda pautkan imanmu kepada kuasa Allah Bapa kita, karena Kristus telah mengorbankan diri-Nya bagi kita serta Roh-Nya telah dicurahkan atas kita. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah (Galatia 6 : 8 – 9). Amin.
Doa Penutup: Terpujilah Engkau ya Allah yang selalu menuntun kami dengan kasih, melalui Firman-Mu yang telah sampai ke dalam hati kami. Sekalipun kami sering menyimpang tetapi Engkau tetap setia. Ajarlah kami supaya kuat melawan segala godaan oleh dunia, agar kami layak menjadi pewaris kerajaan-Mu, di dalam Nama Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan bersyukur. Amin.
St. Menerwatsen Panggabean-Pegawai Biro Ibadah Musik HKBP
Renungan Harian HKBP, Senin 14 Juli 2025
Syalom, bapak/ibu saudara/i dan seluruh jemaat yang terkasih, sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan di hari ini, marilah kita mengambil saat teduh sejenak, kita bersatu di dalam doa.
Doa Pembuka: Ya Allah Tuhan kami, bapa yang kami kenal melalui anakMu Tuhan Yesus Kristus, Tuhan dan juruselamat kami, kami bersyukur untuk penyertaan dan kebaikanMu yang mengantarkan kami boleh ada hingga saat ini. Saat ini ya Tuhan, sebelum kami melanjutkan kegiatan dan aktivitas kami di hari ini, kami terlebih dulu akan menyerahkan diri kami untuk mendengarkan firmanMu yang akan menyapa dan menguatkan kami. Karena itu, kami siapkan hati dan pikiran kami sepenuhnya ya Tuhan, kiranya engkau berkati agar kami dapat dengan sukacita menerima Firman Tuhan. Kami sambut Kasih setia Tuhan di dalam sukacita. Amin.
Bapak/ibu saudara/i yang terkasih, firman Tuhan yang menyapa kita saat ini tertulis dalam:
Mazmur 25 : 7
“Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kau ingat, tetapiingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikanMu ya Tuhan.”
Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus, Setiap kita pasti pernah melakukan kesalahan di masa lalu. Ada hal-hal dari masa muda kita yang mungkin kita sesali kata-kata yang menyakiti orang lain, keputusan bodoh, bahkan mungkin dosa-dosa tersembunyi yang kita pikir Tuhan sudah lupa. Demikian juga hal yang terjadi kepada Daud. Daud pernah melakukan kesalahan namun Daud tidak menyangkal masa lalunya. Ia tidak menutupi pelanggarannya. Kita tahu kisah bagaimana di masa lalu Daud jatuh ke dalam dosa besar: Ia pernah berzinah dengan Batsyeba, istri Uria, lalu mencoba menutupi dosanya dengan cara keji yaitu mengatur kematian Uria di medan perang. Itu bukan kesalahan kecil. Itu dosa yang menyakitkan hati Tuhan dan membawa dampak besar dalam hidupnya. Namun hidup Daud tidak berhenti sampai disitu, karena kita akan melihat hal yang luar biasa dari respon imannya. Ia datang kepada Tuhan bukan karena ia layak, tapi karena Tuhan itu penuh kasih setia. Di sini kita belajar bahwa Tuhan bukan hanya Allah yang adil, tapi juga Allah yang mengampuni. Daud tidak berkata, “Ingatlah aku karena jasaku”, tapi dia berkata, “Ingatlah aku karena kasih setia-Mu.” Kasih setia Tuhan adalah dasar pengampunan kita. Dan kasih setia itu tidak tergantung pada baik buruknya kita, tapi pada karakter Tuhan sendiri yang penuh belas kasihan.
Bapak/ibu saudara/i mungkin kita juga pernah merasa tertuduh oleh masa lalu. Kita merasa tidak layak. Tapi ingat: Tuhan tidak memanggil kita untuk hidup dalam penyesalan, melainkan dalam pertobatan yang penuh harapan. Dan hal ini juga berlaku buat kita. Mungkin ada dosa yang kita sesali dari masa lalu, kebohongan, kemarahan, hubungan yang rusak, keputusan keliru, bahkan dosa yang menurut kita “terlalu besar untuk diampuni.” Tapi Tuhan yang mengampuni Daud juga Tuhan yang sama hari ini. Sering kali iblis menipu kita dengan mengatakan, “Dosamu terlalu berat. Tuhan tidak mungkin mengampunimu.” Tapi itu dusta. Yesaya 1:18 berkata: “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju.” 1 Yohanes 1:9 menegaskan: “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Kalau Tuhan sudah berjanji mengampuni, siapa kita yang meragukan-Nya?Saat kita datang dan berseru seperti Daud, “Tuhan, ingatlah aku karena kasih setia-Mu,” Tuhan memulihkan. Hari ini, mari kita berani membawa seluruh hidup kita termasuk masa lalu yang kita sesali ke hadapan Tuhan. Kita tidak perlu menunggu jadi sempurna untuk datang kepada-Nya. Tuhan sudah tahu segalanya. Tapi Dia menanti hati yang hancur, hati yang berserah, hati yang mengandalkan kasih setia-Nya. Percayalah, kasih setia Tuhan lebih besar dari dosa kita. Jangan hidup dalam bayang-bayang kesalahan masa lalu. Sebaliknya, datanglah kepada Tuhan setiap hari, seperti Daud, dengan hati yang berharap pada kebaikan dan pengampunan-Nya.
Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Kami bersyukur ya Tuhan Allah kami untuk kesempatan yang begitu berharga yang engkau berikan kepada kami. Saat ini kami boleh dan telah bersekutu bersama untuk mendengarkan firmanMu. Ajar kami ya Tuhan untuk selalu berharap dan berpegang teguh hanya kepadaMu, jika suka ataupun duka datang menghampiri kami. Biarlah rohMu ya Tuhan menguatkan kami untuk tetap berdiri dengan teguh di dalam iman kami kepadaMu. Biarlah hidup kami ya Tuhan menjadi berkat bagi banyak orang, lewat pekerjaan, pelayanan dan seluruh cara hidup kami. Tuhan ajari dan kuatkan kami untuk hidup sesuai dengan kehendakMu. Inilah doa dan permohonan kami, di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Pdt. Nazar M.E. Nainggolan, S.Th- Staf di Kantor Sekjend HKBP
Renungan Harian HKBP | Sabtu 12 Juli 2025
Shalom. Selamat Pagi ibu/bapak, saudara/i yang terkasih di dalam Kristus Yesus, di mana pun saat ini kita berada. Mari kita bersekutu dengan Firman Tuhan, kita berdoa!
Doa Pembuka: Bapa kami yang bertahta di Surga. Kami bersyukur untuk hari baru yang Tuhan berikan kepada kami. Sehingga kami boleh bangun di pagi yang indah ini, semua itu hanya karena AnugerahMu yang selalu mengalir dalam kehidupan kami. Sebelum kami memulai segala aktivitas kami hari ini, kami mau bersekutu denganMu melalui Firman yang akan kami dengar, kiranya Tuhan membuka hati kami, sehingga kami mengerti dan memahaminya. Di dalam Kristus Yesus, kami berdoa, Amin.
Ibu/bapak, saudara/i yang terkasih, Firman Tuhan yang menyapa kita hari ini tertulis dalam Mazmur 103 : 19 “Tuhan sudah menegakkan takhtaNya di Sorga dan kerajaanNya berkuasa atas segala sesuatu.”
TUHAN BERKUASA ATAS SEGALA SESUATU
Sukacita sejati lahir dari pengalaman akan pertolongan Tuhan, lalu sukacita itu memunculkan pujian bahkan, ketika situasi belum atau tidak baik-baik saja.
Demikianlah Pemazmur dalam Mazmur 103 ini yang mengungkapkan sukacitanya dalam puji-pujian kepada Tuhan, atas pengalaman hidupnya. Suatu ungkapan iman yang berangkat dari ucapan syukur atas belas kasih Tuhan, pengampunan dan kesetiaan Allah yang dirasakannya.
Rasa syukur adalah seperti buah yang ada di Afrika, bernama “taste berry”. Buah Ini mengubah selera seseorang sehingga semua yang dimakan akan terasa manis dan nikmat. Buah yang asam-pun, jika dimakan beberapa jam setelah “taste berry”, akan menjadi manis dan nikmat.
Begitulah rasa syukur bagi orang percaya.
Ketika hati kita dipenuhi rasa syukur, tidak ada yang Tuhan berikan kepada kita yang terasa tidak menyenangkan, semuanya akan tetap terasa manis.
Tidak seorangpun yang tidak pernah mengalami kesulitan selama hidup di dunia ini. Tapi justru, masalah muncul ketika kita terlalu focus pada sebuah masalah, hingga kita lupa kepada Sang Pencipta.
Padahal kalau kita membiarkan dunia ini mengendalikan kita, kita akan kewalahan, dan kehilangan sebagian dari diri kita sendiri. Dibawa arus, kemudian tenggelam di dalamnya, hingga kita benar-benar kehilangan seluruh kehidupan kita.
Padahal otoritas tertinggi sudah ditegakkan Allah di sorga. Ketika dikatakan bahwa takhta Allah berada di sorga, hal ini menekankan bahwa pemerintahan Tuhan tidak terbatas oleh dunia fisik. Dalam kehidupan manusia, takhta penguasa dapat digulingkan, memiliki masa jabatan dan dapat berakhir, bahkan kekuasaan itu bisa direbut. Namun tidak demikian dengan Tuhan.
Takhta-Nya tidak tergoyahkan. Pemerintahan-Nya tidak bisa digulingkan oleh siapapun. Dia adalah Raja atas segala raja, Tuhan atas segala tuan. Tuhan sudah menegakkan takhtaNya di Sorga, yang melampaui segala kuasa. Tidak ada satupun bagian dari ciptaan Tuhan yang berada diluar dari KuasaNya.
Inilah yang menjadi suatu kepastian bagi kita dalam menyambut hari baru, yaitu dengan harapan, rencana dan penyerahan diri kepada Tuhan. Sebab tidak ada bagian dari hidup kita yang luput dari pengawasan dan perhatianNya.
Sering kali kita mengalami hal-hal yang tidak kita mengerti: kehilangan, sakit, kegagalan, atau bahkan doa yang tidak dijawab seperti yang kita harapkan. Mungkin kita tidak memahami semua yang terjadi, tetapi kita percaya bahwa Tuhan yang memerintah adalah Tuhan yang penuh kasih. Dia mengatur segala sesuatu tidak sembarangan, melainkan menurut rencana-Nya yang baik
Maka melalui Mazmur 103:19 kita diingatkan bahwa Tuhan ada di takhta-Nya dan berkuasa atas seluruhnya. Ia tidak tertidur. Ia tidak lalai. Ia tetap memegang kendali. Keyakinan inilah yang akan membawa kita pada ketenangan dalam menghadapi hari ini dan hari esok. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Ya Tuhan Allah kami, terimakasih untuk Firman yang telah kami dengar hari ini. Mengingatkan kami untuk percaya sepenuhnya kepada Engkau yang berkuasa atas segala sesuatu, karena hanya di dalamMu sajalah kami temukan kedamaian dan kekuatan dalam menjalani hari-hari yang masih Tuhan berikan untuk kami nikmati. Ajari dan naungi kami selalu dengan tuntunan Roh KudusMu. Didalam Kristus Yesus, kami berdoa. Amin
Kasih setia dari Tuhan Yesus Kristus, anugerah dari Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus yang menyertai kita sekalian, Amin.
Renungan Harian HKBP | Jumat 11 Juli 2025
Doa Pembuka: Bapa kami yang di Surga, Bapa yang Maha Kasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, kami datang ke hadirat-Mu dengan hati yang penuh syukur. Kami percaya bahwa setiap nafas yang kami hirup adalah anugerah dari-Mu. Saat ini, ketika kami merenungkan firman-Mu, biarlah Roh Kudus bekerja di dalam hati kami, sehingga kami mengerti, merasakan, dan mengalami kebenaran-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Renungan
Kolose 3 : 16
“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.”
Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus. Hari ini hidup kita rasanya makin sibuk. Pagi-pagi belum sempat berdoa, sudah sibuk lihat HP. Buka berita, isinya bikin cemas. Lihat media sosial, orang pamer bahagia, kita malah merasa gagal. Di rumah capek, di luar stres. Pikiran penuh, tapi hati tetap kosong. Kita hidup seperti itu setiap hari, sampai-sampai lupa apa yang sebenarnya paling penting dalam hidup ini.
Tuhan tahu persis keadaan kita. Karena itu, lewat Kolose 3:16, Ia berkata:
“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu…”
Artinya begini, biarkan Firman Tuhan tinggal di dalam hati kita, bukan cuma lewat sebentar. Bukan cuma didengar tiap hari Minggu, lalu hilang. Tapi benar-benar tinggal, mengisi, dan memberi arah. Karena kalau yang mengisi hati kita hanya omongan orang, kecemasan, iri hati, dan amarah, maka hidup kita akan terus terasa berat dan kosong. Tapi kalau hati ini diisi dengan Firman Tuhan, dengan kasih-Nya, pengampunan-Nya, dan pengajaran-Nya, maka hidup kita akan lebih ringan, lebih tenang, dan penuh syukur.
Firman Tuhan bukan hanya untuk orang yang pintar. Bukan hanya untuk pendeta. Tapi untuk siapa saja yang mau membuka hati. Untuk ibu rumah tangga yang sedang lelah, untuk bapak-bapak yang sedang bingung mencari nafkah, untuk anak muda yang sedang gelisah tentang masa depan. Tuhan ingin Firman-Nya tinggal di hati kita dan saat itu terjadi, kita akan mulai berubah. Kita akan lebih sabar, lebih bijak saat menegur, lebih lembut saat berbicara. Bahkan kita bisa menyanyi dan memuji Tuhan bukan karena semua baik-baik saja, tapi karena hati ini tahu bahwa Tuhan tetap setia.
Saudara-saudara terkasih dalam Yesus Kristus. mungkin hidup tidak akan jadi lebih mudah besok. Dunia akan tetap ribut. Masalah akan tetap datang. Tapi kalau Firman Kristus sudah tinggal dalam hati kita, maka tidak ada satu pun yang bisa mengosongkan sukacita kita. Jadi mari hari ini! Bukan hanya dengar Firman, tapi biarkan Firman itu tinggal di hati kita. Biarkan itu yang mengatur pikiran, kata-kata, dan tindakan kita. Maka dunia boleh tetap ramai, tapi hati kita akan tetap damai. Amin.
Doa Penutup: Tuhan Yesus yang penuh kasih, kami bersyukur atas Firman-Mu hari ini. Ajarlah kami untuk tidak sekadar mendengar, tetapi membuka hati kami supaya perkataan-Mu tinggal dan hidup di dalam kami. Isi setiap ruang hati kami dengan kasih-Mu, hikmat-Mu, dan kebenaran-Mu, agar hidup kami memancarkan pujian, syukur, dan damai di tengah dunia yang bising dan letih ini. Biarlah lewat hidup kami, orang lain pun boleh melihat terang-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
C.Pdt. Johannes Sibarani, S.Th – LPP II di Biro Ibadah Musik HKBP
Renungan Harian HKBP | Kamis 10 Juli 2025
Doa Pembuka: Kita berdoa! Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Amin.
Nas renungan kita hari ini tertulis dalam Mazmur 48:11. “Seperti Nama-Mu, ya, Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.”
Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari yang terkasih, ada satu pepatah ‘unik’ yang pernah saya baca dari sosial media mengatakan: “Hidup itu adil karena semua orang mengatakan hidup ini tidak adil.” Artinya, semua orang pernah punya pengalaman pahit mengenai ketidakadilan di dalam hidupnya. Hak yang diambil, usaha yang tidak dihargai, diperlakukan berbeda dari yang lain, dibanding-bandingkan, atau bahkan dihukum padahal tidak bersalah. Ketidakadilan seperti bagian dari hidup yang tidak bisa dihindari. Namun, kita harus bisa bertahan di dalam kepahitan ini dan mampu melaluinya.
Mazmur ini adalah nyanyian Syukur atas pemeliharaan Tuhan bagi Sion (Yerusalem) sebagai tempat kediaman-Nya. Pemazmur menyatakan bahwa kemasyhuran nama Tuhan dikenal sampai ke ujung bumi bukan hanya karena kemenangan atau muzizat-Nya, tetapi karena tangan kanan-Nya yang penuh dengan keadilan.
Dalam konteks Israel, keadilan Tuhan berarti:
- Tuhan menegakkan yang benar pada waktu-Nya.
- Tuhan menjaga umat-Nya meskipun mereka dikepung bangsa lain.
- Keadilan Tuhan adalah bagian dari kesetiaan-Nya kepada umat-Nya.
Sampai saat ini, Allah juga masih dan akan selalu berlaku adil kepada umat-Nya. Keadilan yang dimaksud bukan berarti Dia melihat apa yang sedang kita alami, lalu akan bertindak saat itu juga. Melainkan, Ia Tuhan yang akan bertindak seturut dengan waktu-Nya.
Tuhan tidak pernah tutup mata dengan apa yang kita alami. Dia tidak tinggal diam ketika kita disakiti, diabaikan, atau dirugikan. Mungkin sekarang kita belum melihat keadilan itu, tetapi itu bukan berarti Tuhan tidak adil. Keadilan Tuhan sering bekerja secara diam-diam, menguatkan kita untuk bertahan, menjaga hati kita agar tidak keras dan tawar hati, juga mengingatkan kita untuk tetap memilih dan berjalan di jalan yang benar.
Kita memiliki Tuhan yang bukan hanya jauh di Surga, tetapi juga dekat dengan kita yang sedang berjuang di bumi ini. Tuhan Yesus sendiri pun pernah mengalami ketidakadilan terbesar saat Dia dihukum padahal tidak bersalah. Karena itu, Dia mengerti rasa sakitmu. Dia tahu rasanya difitnah, disalahpahami, dan dikhianati. Dan Dia tetap setia berjalan dalam kebenaran sampai akhir.
Melalui nas ini, Tuhan mengajak kita untuk tetap memuliakan nama-Nya dengan cara kita yang memilih untuk tetap jujur, tetap baik, dan tetap mengandalkan Dia. Kita boleh marah, menangis, kecewa, karena semua itu adalah emosi yang valid dan harus dirasakan. Tetapi jangan berhenti percaya bahwa Tuhan tetap dan akan selalu bekerja dalam hidup kita. Keadilan Tuhan bukan hanya soal membela kita saat ini, tetapi juga tentang membentuk kita menjadi pribadi yang kuat, sabar, dan semakin dekat dengan-Nya. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Kami puji dan agungkan nama-Mu Tuhan untuk kasih karunia-Mu yang selalu menyertai kami waktu demi waktu. Tuhan, terima kasih karena Engkau adalah Tuhan yang adil dan setia. Beri kami kekuatan untuk tetap berjalan dalam kebenaran dan pengharapan, serta ajari kami untuk menyerahkan semua yang tidak bisa kami kendalikan ke dalam tangan-Mu. Terima kasih karena Engkau memegang hidupku dan tidak pernah meninggalkan aku. Di dalam Nama Anak-Mu, kami telah berdoa dan mengucap syukur.
Anugerah dari Tuhan Kita Yesus Kristus, kasih setia dari Allah Bapa, dan persekutuan dengan Roh Kudus, itulah kiranya yang menyertai Saudara sekalian. Amin.
Pdt. Veronica Manurung, S.Th – Pendeta Fungsional Biro Pembinaan HKBP
Renungan Lainnya
Renungan Harian HKBP, 19 Juli 2025
Renungan Harian HKBP, Sabtu 19 Juli 2025
Renungan Harian HKBP, Jumat 18 Juli 2025
Renungan Harian HKBP, Kamis 17 Juli 2025
Renungan Harian HKBP, Rabu 16 Juli 2025
Renungan Harian HKBP, Senin 14 Juli 2025
HKBP Channel
Video Terkait Lainnya

34:11

34:13

49:11

58:01

6:13

12:37

13:35

3:33

15:52

15:10
