Doa Pembuka: Allah Bapa yang kami puji dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur untuk kasih dan penyertaanmu dalam kehidupan kami, kami boleh merasakan hari yang baru dan nafas kehidupan. Saat ini kami akan mendengarkan firmanMu, terangi hati dan pikiran kami supaya kami dapat memahami dan melakukan firmanMu dalam kehidupan kami. Di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami kami berdoa. Amin.
Syalom, Firman Tuhan yang menyapa kita hari ini tertulis di dalam Yohanes 20 : 29. Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Demikianlah Firman Tuhan.
Bapak, Ibu, saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, benar sekali. Tomas sering menjadi label, bahkan mungkin sebutan, bagi orang yang tidak percaya dan menuntut bukti nyata. Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang sering menuntut bukti atas sesuatu. Kita pun sering tanpa sadar menuntut Tuhan untuk memberikan sesuatu yang nyata supaya kita percaya bahwa penyertaan Tuhan itu ada dalam diri kita. Memang dalam sisi duniawi, segala sesuatu itu harus ada bukti untuk menyatakan kebenaran. Karena seorang hakim bisa mendakwa orang bersalah berdasarkan bukti nyata, dan berdasarkan saksi mata. Yang artinya dalam duniawi bukti visual sangat diperlukan.
Tomas, sebagai salah satu murid Yesus, masih berada dalam bingkai logika manusiawi. Ketika Yesus telah bangkit dan menampakkan diri kepada murid-murid yang lain (ayat 19-25), Tomas, yang saat itu tidak hadir, menanggapi kesaksian itu dengan mengatakan “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”
Yang luar biasa adalah Yesus tidak menyalahkan Tomas. Yesus justru langsung mengulurkan tangan-Nya, dan memberikan bukti persis seperti yang Tomas minta (ayat 27): “Taruhlah jarimu di sini dan lihat tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkanlah ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!” Tindakan Yesus menunjukkan belas kasihan dan kelembutan yang luar biasa. Yesus menghargai kebutuhan Tomas akan kepastian, dan Dia memberikan kepastian itu. Iman Tomas langsung bangkit menjadi pengakuan, “Ya Tuhanku dan Allahku!”.
Nah Tomas sama seperti kita layaknya manusia biasa. Namun keraguannya membuahkan iman yang bertumbuh. Dan sekarang ayat ini menegur kita yang hidup jauh di zaman Yesus ada di dunia ini. Poin pentingnya adalah perkataan: ”berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya. Ini adalah panggilan iman kita. Iman tidak semata mata harus kita lihat. Karena alkitab juga mengatakan bahwa, “Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10:17). Kita tidak melihat, tetapi kita mendengar kesaksian yang otentik dan hidup dalam Alkitab, karena Firman Tuhan yang adalah kebenaran.
Oleh karena itu, Jika apa yang kita minta tidak terjadi sesuai keinginan kita, atau ada banyak hal yang tidak bisa kita lihat atau Mungkin juga kita mempunyai banyak keraguan atas tantangan hidup yang belum mempunyai jalan keluar. Jangan menganggap bahwa Tuhan tidak menyertai kita. Sebab Tuhan tidak pernah menjanjikan kehidupan selalu baik baik saja, dan Tuhan akan memberikan semua yang kita butuhkan. Tetapi janji Tuhan adalah selalu menyertai sampai akhir hidup kita. Amin.
Doa Penutup: Kita kembali berdoa! Ya Allah Bapa kami yang baik, terimakasih untuk Firman yang baru saja kami dengarkan, kiranya FirmanMu menjadi kekuatan dan meneguhkan iman kami untuk tetap percaya meskipun tidak melihat. biarlah sepanjang kehidupan kami engkau tetap menyertai kami. Inilah doa kami, didalam anakMu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa, Amin.
C.Pdt. Anita Finery Yenni Sianturi, S.Th- LPP I di Biro TIK HKBP



