Dolok Sanggul (1/12) – Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt. Eldarton Simbolon, D.Min, memimpin orasi publik dalam kampanya Hari AIDS Sedunia, yang diawali dengan aksi long march di mana seluruh peserta berjalan sambil membawa poster berisi edukasi serta seruan anti-stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 yang diselenggarakan HKBP AIDS Ministry (HAM) bersama ELCA, UEM, PGI, Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan, serta dukungan HKBP Distrik III Humbang dan Dinas Kesehatan Humbang. Sebelumnya, HAM telah melakukan edukasi HIV kepada sekitar 6.000 siswa SMA, SMK, dan Perguruan Tinggi di wilayah Humbang Hasundutan.
Kadep Diakonia, dalam orasinya, menyampaikan ajakan untuk memastikan keberlanjutan layanan HIV. Masyarakat Dolok Sanggul tampak antusias menyaksikan jalannya kegiatan, sebab kampanye HAS sebesar ini merupakan yang pertama kali diadakan di kota tersebut. Sekitar 1.000 peserta hadir dalam kampanye ini, terdiri dari siswa SMA/SMK, komunitas ODHIV, pendidik sebaya, Pemuda HKBP, gereja anggota PGI dan UEM, STIKES, GBKP, perwakilan pemerintah daerah, dan berbagai unsur masyarakat. Kehadiran para pimpinan, seperti Praeses Distrik III Humbang Pdt. Robinsarhot Lumban Gaol, jajaran Dinas Kesehatan Humbang, serta pengurus Departemen Diakonia HKBP, meneguhkan kuatnya dukungan bagi pelayanan HIV.
Usai long march dan orasi, seluruh pemangku kepentingan menandatangani komitmen bersama untuk menghadapi tantangan pelayanan HIV dan memastikan keberlanjutannya. Penandatanganan dipandu oleh Diak. Melda Desirani Simanjuntak.
Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan melalui Asisten Administrasi dan Umum, Jaulin Simanullang, S.Pd., M.M., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada HKBP AIDS Ministry yang telah 22 tahun mendampingi ODHIV dan mengedukasi masyarakat di Humbang Hasundutan. Pemerintah menegaskan bahwa momen Hari AIDS Sedunia penting untuk memperkuat kesadaran publik akan pencegahan HIV dan penghapusan stigma.
Ibadah peringatan HAS dipimpin oleh Pdt. Eldarton Simbolon, D.Min., yang mengangkat renungan dari Yohanes 8:1–11. Melalui kisah perempuan yang tertangkap berzinah, ia menegaskan bahwa gereja dipanggil untuk merangkul, bukan menghakimi, serta mencontoh teladan Yesus yang menerima manusia dalam pergumulannya. Pelayanan kepada ODHIV disebut sebagai wujud nyata kasih yang tidak bersyarat.
Suasana ibadah menjadi haru ketika seorang perempuan dari komunitas ODHIV membacakan puisi tentang perjuangan martabat ODHIV, dilanjutkan pembawaan lagu “Lilin-Lilin Kecil” oleh dua anggota komunitas ODHIV. Saat seluruh peserta menyalakan lilin, solidaritas dan empati terasa kuat di seluruh ruang ibadah.
Pada sesi sambutan, perwakilan HAM, UEM, dan Komisi HIV AIDS GBKP menyampaikan pandangan mengenai pentingnya pelayanan HIV sebagai bentuk Diakonia bagi mereka yang termarginalkan. Diakones Berlina Sibagariang, Sekretaris Eksekutif HAM, menjelaskan bahwa Humbang Hasundutan dipilih sebagai lokasi HAS karena HAM telah aktif mendampingi ODHIV sejak berdiri. Dari 1.250 kasus yang ditangani HAM di Indonesia, 201 berada di Humbang Hasundutan dengan rentang usia dari anak-anak hingga lansia.
Informasi mengenai HIV AIDS dan layanan kesehatan yang tersedia di Dolok Sanggul disampaikan melalui talk show yang menghadirkan dr. Tihar Hasibuan (HAM), Ida Lumbangaol (Dinas Kesehatan Humbang), serta seorang perempuan ODHIV. Sesi ini memberi pemahaman langsung mengenai kondisi layanan, tantangan lapangan, dan pengalaman hidup dengan HIV. Penampilan edukatif dari pendidik sebaya dampingan HAM kemudian mengajak generasi muda untuk menjadi agen perubahan melawan stigma.
HKBP AIDS Ministry juga memaparkan perjalanan pelayanannya selama 22 tahun, mencakup pendampingan ODHIV, penjangkauan populasi kunci, edukasi masyarakat, pemberdayaan ekonomi, advokasi, pelayanan remaja, serta pelayanan bagi anak dengan HIV di House of Love. HAM juga mendorong pembentukan pendidik sebaya di setiap sekolah sebagai strategi jangka panjang pencegahan HIV. Selama kegiatan berlangsung, dilakukan pula donor darah serta skrining HIV yang difasilitasi Dinas Kesehatan Humbang. Jumlah peserta skrining akan diumumkan setelah proses rekapitulasi.
Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 di Dolok Sanggul menjadi momentum penting bagi gereja, pemerintah, dan masyarakat untuk memperkuat kolaborasi dalam pencegahan HIV, menjaga keberlanjutan layanan, serta melawan stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV—sebuah komitmen yang menjadi inti dari pelayanan HKBP AIDS Ministry selama lebih dari dua dekade.
























