Renungan Harian Marturia HKBP, Jumat 28 November 2025

Syalom, bapak/ibu saudara/i dan seluruh jemaat yang terkasih, sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan di hari ini, alangkah baiknya kita siapkan hati dan pikiran kita, marilah kita mengambil saat teduh sejenak, kita bersatu di dalam doa!

 

Doa Pembuka: Bapa yang baik, Bapa yang kami kenal melalui anakMu Tuhan Yesus Kristus, Tuhan dan juruselamat kami, kami bersyukur untuk penyertaan dan kebaikanMu yang mengantarkan kami boleh ada hingga saat ini. Saat ini ya Tuhan, kami ingin menyerahkan diri kami untuk mendengarkan firmanMu yang akan menyapa dan menguatkan kami. Karena itu, kami siapkan hati dan pikiran kami sepenuhnya ya Tuhan, kiranya Engkau berkati agar kami dapat dengan sukacita menerima Firman Tuhan. Kami sambut kasih setia Tuhan di dalam sukacita. Amin.

 

Renungan

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih, firman Tuhan yang menyapa kita saat ini tertulis dalam:

Roma 11 : 36

“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”

 

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus, mungkin tidak salah jika saya mengatakan bahwa sebagian besar dari kita pasti pernah bertanya dalam hati tentang “mengapa hidup bisa berjalan seperti ini?”, atau “mengapa semua ini bisa terjadi?” Kita berharap yang datang adalah “a” tetapi kenyataannya yang datang justru “b”. Kita yakin esok hari akan bersukacita, nyatanya yang terjadi malah sebaliknya. Tentu hal seperti ini bisa saja memunculkan rasa bertanya-tanya bahkan kecemasan akan apa yang terjadi di waktu selanjutnya. Wajar saja jika kemudian kita bertanya “Mengapa ini terjadi?” dan “Mengapa Tuhan izinkan ini terjadi?” Satu hal yang harus kita pahami bapak/ibu saudara/i terkasih, tidak semua yang terjadi dalam hidup kita ini bisa kita mengerti, bisa kita baca, bisa kita pahami. Akan tetapi, justru di ruang ketidakmengertian kita itu lah kita dipanggil untuk percaya sepenuhnya kepada Allah yang tidak akan pernah salah dalam rancanganNya, keliru dalam karyaNya, atau gagal dalam menggenapi janjiNya.

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus, demikian juga bisa kita lihat dalam nats ini, Paulus dengan baiknya menerangkan tentang luasnya pekerjaan Allah. Paulus menjelaskan bagaimana Tuhan merancang keselamatan sejak semula, bagaimana Allah berkarya yang berkarya bukan saja di tengah dan hanya kepada bangsa Israel, tetapi juga bagi segala bangsa. Paulus juga menjabarkan bahwa  Allah terus bekerja dan berkarya meskipun hati manusia berubah-ubah. Oleh karena itu, semakin Paulus merenungkan semuanya, semakin ia menyadari bahwa rencana Allah terlalu besar untuk diurai dan dijelaskan hanya dengan logika manusia saja, hingga akhirnya ia sampai di puncak kesimpulan yang kaya akan pujian dan penyembahan dengan mengatakan seperti yang tertulis dalam nats ini, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”

Bapak/Ibu saudara/i yang terkasih, ayat ini menarik dimana kita bisa melihat struktur ayat yang dibangun oleh tiga unsur, yaitu “dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dia.” Ketiganya kemudian ditutup dengan kalimat yang indah yang sering kita sebut dengan doksologi, “Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya.” Dari Dia, artinya Allah itu adalah sumber dari segala sesuatu, termasuk keselamatan yang kita peroleh. Oleh Dia, artinya Allah adalah pemelihara dan segala sesuatu ditopang oleh Dia dan kuasaNya, termasuk untuk menjaga setiap janji dan karyaNya. Kepada Dia, artinya Allah adalah tujuan akhir. Sejatinya semua yang ada bertujuan untuk memuliakan Allah. Segala sesuatu yang boleh terjadi dalam hidup kita harus mengarah kepada satu tujuan, yaitu untuk kemuliaan Allah, bukan kemuliaan manusia.

Bapak/Ibu saudara/i yang terkasih, nats yang menyapa kita saat ini bukan hanya sekedar kalimat indah saja. Sebagai orang percaya, kita tidak selalu dipaksa harus memahami semua, ada kalanya dimana kita cukup mengagumi dan mempercayai Dia, Allah yang tak terselami. Nats ini menguatkan kita supaya semakin teguh dan percaya bahwa segala yang kita miliki, semua yang boleh kita nikmati, setiap hal yang boleh rasakan, keselamatan yang menaungi kita, itu berasal dari Dia. Sejalan dengan itu, jika segala sesuatu berasal dari Dia, berlangsung oleh Dia, dan menuju kepada Dia, maka setiap kita terpanggil untuk mengarahkan hidup kita kepada satu tujuan, yaitu memuji dan memuliakan nama Allah. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

 

Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Kami bersyukur ya Tuhan Allah kami untuk kesempatan yang begitu berharga yang engkau berikan kepada kami. Saat ini kami boleh dan telah bersekutu bersama untuk mendengarkan firmanMu, yang mengingatkan kami sebagai orang percaya bahwa segala sesuatu berasal dari Engkau, berlangsung oleh karena Engkau, dan semuanya menuju kepadaMu. Biarlah rohMu ya Tuhan menguatkan kami untuk tetap berdiri dengan teguh di dalam iman kami kepadaMu. Biarlah hidup kami ya Tuhan menjadi berkat bagi banyak orang, lewat pekerjaan, pelayanan dan seluruh cara hidup kami. Tuhan ajari dan kuatkan kami untuk hidup sesuai dengan kehendakMu. Inilah doa dan permohonan kami, di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

Pdt. Frans Mario Sormin, S.Th – Staf di Departemen Koinonia HKBP

 

Scroll to Top