Rapat Pendeta HKBP 2025: Gereja Didorong Menjadi Ciptaan Baru di Dalam Kristus

Dokumentasi Foto

SEMINARIUM, SIPOHOLON (28/10) — Rapat PendetaHatopan (RPH) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Tahun2025 resmi dibuka di Seminarium Sipoholon. Rapat inimenjadi momentum penting bagi para Pendeta HKBP dari 33 Distrik untuk memperbaharui komitmen pelayanan, memperdalam makna panggilan, dan meneguhkan arah gerejadi tengah perubahan zaman.

Hari Pertama: Registrasi dan Orientasi Peserta

Rangkaian kegiatan diawali pada Senin, 27 Oktober 2025, dengan proses registrasi peserta di Ruang Ibadah Kantor Pusat HKBP, Sipoholon. Para pendeta dari seluruh penjurudistrik datang mendaftarkan diri dan menerima perlengkapanrapat.

Setelah proses registrasi, seluruh peserta mengikuti orientasirapat yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson M. Hutahaean, M.Th. Dalam arahannya, Sekjenmenjelaskan struktur kegiatan, pembagian sesi, serta tujuanutama RPH tahun ini: memperteguh semangat spiritualitasdan pelayanan profetik agar HKBP semakin berdampak bagigereja dan dunia.

Hari Kedua: Ibadah Pembukaan

Kegiatan pada Selasa, 28 Oktober 2025, dibuka denganIbadah Pembukaan Rapat Pendeta Hatopan HKBP 2025di Aula Seminarium Sipoholon. Ibadah dilayani oleh Pdt. Dr. Andar G. Pasaribu, Sekretaris Jenderal United Evangelical Mission (UEM), sebagai pengkhotbah, dan Pdt. Samuel Sitompul, M.Th. sebagai pelayan Perjamuan Kudus.

Dalam khotbah bertema Ciptaan Baru di dalam Kristus (2 Korintus 5:17), Pdt. Andar mengajak seluruh pendeta HKBP untuk memahami bahwa pembaruan di dalam Kristus bukansekadar pengalaman pribadi, tetapi transformasi yang menyentuh seluruh kehidupan gereja dan masyarakat.

“Menjadi ciptaan baru bukan hanya tentang keselamatanpribadi,” ujarnya, “tetapi juga tanggung jawab sosial dan ekologis. Gereja harus berani menolak ketidakadilan dan eksploitasi manusia. Saya bersyukur suara kenabian HKBP kini bergema ke seluruh dunia, termasuk dalam perjuanganmenegakkan keadilan ekologis dan seruan Tutup TPL.”

Usai ibadah, suasana khidmat menyelimuti ruangan ketikadibacakan nama-nama para pendeta yang telah berpulangdalam masa pelayanan mereka (in memoriam). Kemudian, Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson M. Hutahaean, selaku Ketua Umum Panitia, menyerahkan palu sidangkepada Pdt. Maulinus Siregar, S.Th., sebagai tandadimulainya secara resmi Rapat Pendeta HKBP 2025.

Sambutan dan Sinergi Gereja dengan Mitra

Setelah pembukaan resmi, suasana rapat semakin hangatdengan hadirnya para mitra strategis HKBP yang menyampaikan dukungan dan kerja sama.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN), Nixon LP Napitupulu, dalam sambutannya menegaskan komitmenBTN untuk terus bersinergi dengan HKBP dalam upayameningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaanekonomi jemaat. Ia juga menyerahkan e-money BTN kepadaHKBP sebagai simbol langkah bersama menuju pelayanandigital yang modern dan efisien.

Menyusul kemudian, Bupati Tapanuli Utara, JoniusTaripar Hutabarat, menyampaikan apresiasi atas kontribusiHKBP dalam menjaga kelestarian lingkungan dan membangun kesadaran ekologis masyarakat. Ia menyatakankesiapan pemerintah daerah untuk mendukung langkahHKBP, termasuk pembangunan akses jalan dari Sahitnihutamenuju Kantor Pusat HKBP di Pearaja. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pendidikan karakter dan kebersihan di sekolah-sekolah Taput, sejalan dengan nilai-nilai yang diperjuangkan HKBP.

Dari dunia pendidikan, Dr. Efendi MS Simbolon, KetuaYayasan Universitas HKBP Nommensen, turut hadirmenyampaikan harapannya agar semakin banyak generasimuda dari Tapanuli Utara menempuh pendidikan tinggi di Universitas HKBP Nommensen sebagai wujud kontribusigereja dalam membentuk sumber daya manusia yang ungguldan beriman.

Sebagai penutup sesi sambutan, Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST, memberikan bimbingan pastoral kepada seluruh peserta rapat. Ia menegaskan pentingnya kerjasama antara HKBP dan pemerintah untuk membangunkehidupan masyarakat yang adil dan ekologis. Ephorus juga menekankan bahwa transformasi gereja harus diwujudkandalam tindakan nyata yang berpihak kepada keadilan sosialdan pelestarian alam, sejalan dengan panggilan HKBP untukmenjadi “ciptaan baru di dalam Kristus.”

Laporan Kerja, Pengenalan Pendeta Muda, dan Ceramah Tema–Subtema

Setelah seluruh rangkaian ibadah dan sambutan selesai, rapatberlanjut dengan Laporan Kerja Ketua Rapat Pendeta, pengenalan Pendeta Muda HKBP, dan ceramah temasubtema sebagai bagian dari pembinaan dan refleksi teologis.

Dalam laporannya, Pdt. Maulinus Siregar, S.Th.menyampaikan hasil evaluasi Rapat Pendeta sebelumnya, berbagai capaian pelayanan, serta harapan untuk peningkatankualitas pastoral di tahun mendatang. Ia menegaskanpentingnya pembaruan pola pikir dan solidaritas antarpendetauntuk memperkuat kesaksian gereja di tengah masyarakat.

Momen berikutnya diisi dengan pengenalan Pendeta Muda HKBP yang baru ditahbiskan. Suasana haru dan sukacitameliputi ruangan ketika para pendeta muda diperkenalkankepada seluruh peserta rapat — simbol regenerasi dan kesinambungan pelayanan dalam tubuh HKBP.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan ceramah tema dan subtema yang dibawakan oleh Pdt. Dr. Martongo Sitinjak, teolog dan dosen senior HKBP. Dalam paparannya, Pdt. Martongo menjelaskan bahwa konsep ciptaan baru menuntutgereja untuk terus memperbaharui diri secara spiritual, sosial, dan ekologis.

“Ciptaan baru berarti gereja yang tidak berhenti pada ritual,” jelasnya, “tetapi yang berani mentransformasi kehidupan dan membawa dampak nyata bagi masyarakat dan alam. Gerejaharus berinovasi tanpa kehilangan akarnya di dalam Kristus.”

Ia menutup ceramahnya dengan ajakan agar seluruh pendetaHKBP memelihara kesatuan antara iman dan tindakan, sertamenumbuhkan spiritualitas ekologis yang menghormatiseluruh ciptaan Allah.

HKBP Menuju Transformasi Gereja yang Hidup

Rapat Pendeta Hatopan HKBP 2025 menjadi ruang refleksidan pembaruan yang menghidupkan semangat pelayanangereja. Melalui ibadah, ceramah, laporan kerja, sertaperjumpaan lintas generasi pendeta, HKBP meneguhkankembali panggilannya untuk menjadi gereja yang bersuaraprofetik, penuh kasih, dan berpihak pada keadilan sosial sertakelestarian ciptaan.

Dengan tema Ciptaan Baru di dalam Kristus (2 Kor. 5:17), HKBP menegaskan identitasnya sebagai gereja yang terusbertumbuh dan bertransformasi — menjadi terang Kristusbagi dunia dan seluruh ciptaan-Nya.

Scroll to Top