Doa pembuka
Kasih karunia dan damai sejahterah dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus Meyertai Kamu. Amin.
Renungan
Nas: 2 Tesalonika 3: 16-18
3:16 Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian.
3:17 Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Inilah tanda dalam setiap surat: beginilah tulisanku.
3:18 Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian!
Bapa ibu, saudarai-saudari yang terkasih, di penghujung tahun ini, mungkin masih banyak dari antara kita yang belum bisa hidup dengan damai sejahtera. Hal itu dikarenakan! Masih banyak dari antara kita, yang masih menyimpan persoalan di dalam hati; seperti target hidup yang tidak tercapai, dosa yang masih berulang kita lakukan, relasi dan hubungan yang tegang, ketidakpastiaan ekonomi dan politik. Terlebih buat saudara-saudari yang ada di pulau Sumatera, yang baru-baru ini, terkena banjir bandang dan longsor, yang membuat kita kehilangan, ayah, ibu, anak, keluarga dan harta kita.
Bapa ibu, saudara yang terkasih, firman Tuhan saat ini, memang menekankan, agar kita boleh hidup dengan damai sejahtera, di dalam segala hal. Tetapi bukan berarti, Tuhan ingin menuntut kita, agar kita saat ini, berpura-pura, baik-baik saja. Justru, Tuhan ingin mengatakan, ditengah-tengah kepedihan, penderitaan, kebingungan, dan ketidakmampuan kita saat ini, Tuhan ingin mengatakan “Aku menyertai kamu sekalian”.
Ketika Tuhan Menyertai kita dengan Damai Sejahtera, bukan berarti, kita tidak akan mengangis, bukan berarti kita tidak akan terluka ataupun kehilangan. Kita bisa mengalami itu!. Tetapi Damai Sejahtera yang dari pada Tuhan itu, akan mendorong kita, untuk dapat mengakui kuasa Tuhan dan mendorong kita untuk berubah dan melangkah, menuju hidup yang baru, di hari yang baru.
Oleh karena itu, mari bertanya kepada diri kita sendiri. Di Sepanjang tahun 2025 ini, suara siapakah yang paling dominan, kita ikuti untuk menentukan keputusan-keputusan di dalam hidup kita? Siapakah yang kita andalkan untuk mengambil dan melaksanakan keputusan itu? Adakah Tuhan di setiap keputusan dan langkah yang kita ambil, di sepanjang tahun 2025 ini?
Bapa ibu dan saudara-saudari yang terkasih, firman Tuhan yang kita dengar saat ini, bukanlah bertujuan untuk menghakimi kita. Tetapi Firman Tuhan, pada saat ini, ingin menyadarkan dan menguatkan kita kembali. Bahwa Tuhan tidak ingin menutup tahun ini, dengan keputusasaan. Melainkan Tuhan ini mengigatkan kita, bahwa anugerah damai sejahtera Tuhan, senantiasi diberikan Tuhan kepada kita.
Oleh karena itu, mari kita bangkit dan bersorak-sorai, dengan mengatakan “aku akan memulai hidup yang baru, dengan kehidupan yang lebih baik, sebab Tuhan senantiasa menyertai aku”. Amin.
Doa Penutup
Tuhan, kami menyadari bahwa cara hidup kami, disepanjang tahun 2025 ini, masih banyak kekurangan sebab dosa-dosa yang kami lakukan. Yang tentunya itu menjadi salah satu proses, penyebab, akan persoalan dan kondisi pahit yang kami alami saat ini. Tuhan, kami ingin bangkit, kami ingin berubah dan bertobat. Tuhanlah yang kiranya menuntun kami! Agar kami boleh berubah dan beroleh damai sejahtera yang daripada-Mu itu. Terima kasih Tuhan. Melalui Putra-Mu Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Pdt. Febri Setiadi Hutapea, S.Th – Fungsional di Kantor Sekretariat Departemen Koinonia HKBP
Kantor Pusat HKBP, Pearaja-Tarutung



