Doa pembuka
Ya Tuhan Allah yang Mahakuasa, Mahapengasih, Bapa kami di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kami mengucap syukur dengan segenap hati kami, karena Engkau memelihara hidup kami sampai saat ini. BerkatMu menenteramkan hidup kami untuk merenung sejenak, dan mendengarkan suara-Mu yang penuh kasih. Kiranya melalui renungan ini, Engkau berbicara kepada kami dan membuka mata hati kami untuk melihat kebenaran-Mu. Biarlah setiap kata yang terdengar mengarahkan kami lebih dekat kepada-Mu, dan membawa perubahan dalam hidup kami yang memuliakan nama-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami, Amin.
Renungan
Mazmur 89 : 9
“Ya TUHAN, Allah semesta alam, siapakah seperti Engkau? Engkau kuat,
ya TUHAN, dan kesetiaan-Mu ada di sekeliling-Mu.”
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Kalau kita perhatikan hidup ini, kita sering menghadapi dua kebutuhan besar: Kita butuh kekuatan yang menjaga kita di masa sulit, dan kita butuh kesetiaan dari seseorang yang tetap ada, walau keadaan berubah. Kita tahu, manusia bisa kuat, tapi tidak selalu setia. Ada juga yang setia, tapi tidak cukup kuat menolong kita. Dan sering kali, kita kecewa karena berharap pada hal atau orang yang tidak bisa memenuhi semua itu.
Mazmur 89 muncul dari situasi yang mirip seperti itu. Bangsa Israel sedang mengalami masa berat. Seakan-akan janji Tuhan kepada mereka jauh dari kenyataan. Mereka menghadapi kekalahan, tekanan, kekecewaan, dan masa depan yang tidak jelas. Namun, di tengah keadaan seperti itu, pemazmur berkata dengan suara penuh kejujuran: “Siapakah seperti Engkau, ya Tuhan?” Bukan karena keadaan sedang baik, tetapi justru karena ia memilih melihat siapa Tuhan itu, bukan hanya apa yang sedang terjadi.
Ia menyebut Tuhan sebagai “Allah semesta alam”, artinya Tuhan menguasai segala sesuatu, jauh lebih besar dari semua kekuatan di dunia ini. Lalu ia berkata, “Engkau kuat.” Ini bukan hanya kuat secara kuasa, tetapi kuat dalam memegang janji-Nya. Dan ia menambahkan, “Kesetiaan-Mu ada di sekeliling-Mu.” Kesetiaan Tuhan tidak pernah hilang, tidak berubah, tidak dipengaruhi keadaan yang sedang kita hadapi.
Saudara-saudari, banyak orang Kristen sekarang ini juga bergumul dengan hal-hal yang membuat iman goyah: Kondisi ekonomi yang sulit, tekanan kerja, masalah keluarga, kelelahan yang menumpuk, hubungan yang retak, atau kekhawatiran tentang masa depan. Kadang kita merasa Tuhan jauh, atau seolah-olah Tuhan diam. Tetapi Mazmur 89 mengingatkan kita: Ketika keadaan tidak setia, Tuhan tetap setia; ketika kita lemah, Tuhan tetap kuat; ketika masa depan gelap, karakter Tuhan tetap terang.
Renungan ini menolong kita melihat bahwa iman bukan sekadar percaya Tuhan mampu melakukan sesuatu, tetapi percaya siapa Tuhan itu, bahwa Dia kuat dan Dia setia, dua hal yang kita butuhkan dalam hidup ini. Maka apa yang bisa kita lakukan hari ini? Pertama, kembalilah berharap pada Tuhan. Mungkin keadaan belum berubah, tapi Tuhan tidak berubah. Kedua, serahkan kekhawatiran kita kepada-Nya. Dia lebih besar daripada masalah kita. Ketiga, tetap percaya bahwa Tuhan memegang janji-Nya, meskipun kita belum melihat jawabannya sekarang.
Saudara-saudari, mari kita belajar mengatakan seperti pemazmur: “Siapakah seperti Engkau, ya Tuhan?” Biarlah kita kembali menaruh seluruh hidup kita dalam tangan-Nya, karena hanya Tuhan yang kuat, dan hanya Tuhan yang selalu setia. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan, Allah semesta alam, kami bersyukur karena Engkau telah mengingatkan kami bahwa Engkau kuat dan kesetiaan-Mu tidak pernah berubah. Di tengah kelemahan dan kegelisahan hidup kami, ajarlah kami untuk kembali bersandar kepada-Mu, percaya pada janji-Mu, dan berjalan dalam terang kasih-Mu. Teguhkanlah hati kami agar tetap setia mengikut Engkau, serta mampukan kami memuliakan nama-Mu dalam setiap langkah hidup kami. Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Penebus kami, Amin.



