Seminarium, Sipoholon (29/10) – Rapat Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) memasuki hari ketigadengan suasana yang tetap penuh semangat dan komitmendalam menggumuli arah pelayanan gereja ke depan. Sejakpagi, ratusan pendeta yang hadir di Seminarium Sipoholonberkumpul untuk mengikuti ibadah pembuka dan penelaahanAlkitab yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Tumpal Silitonga. Melalui renungannya, ia menegaskan pentingnya panggilansetiap pelayan Tuhan untuk terus memperbaharui diri di dalam Kristus, agar pelayanan gereja senantiasa menjaditerang dan garam di tengah dunia.
Setelah ibadah, kegiatan dilanjutkan dengan sesi penjelasandari Pdt. Dr. Pahala J. Simanjuntak, yang memaparkantentang Yayasan Sekolah Tinggi Theologia (STT) HKBP. Dalam penjelasannya, ia menyoroti peran strategis STT HKBP sebagai lembaga pendidikan teologi yang menjadiwadah pembentukan para calon pelayan Tuhan. Iamenekankan pentingnya kolaborasi antara sinode, lembagapendidikan, dan jemaat dalam memperkuat kualitas pelayananberbasis teologi kontekstual dan integratif, sehingga lulusanSTT HKBP mampu menghadirkan pelayanan yang relevandengan kebutuhan zaman.
Berikutnya, Komisi Teologi HKBP menyampaikan materimengenai Ekklesiologi HKBP, yang menggugah kesadaranpara pendeta akan identitas gereja sebagai tubuh Kristus yang hidup dan dinamis. Dalam pemaparannya ditegaskan bahwaHKBP dipanggil untuk terus memperbaharui diri menjadigereja yang profetis, berdaya ubah, dan menyalurkan kasihKristus secara nyata. Di sesi selanjutnya, Kepala Biro Remaja dan Pemuda HKBP menjelaskan rancangankurikulum pengajaran bagi Sekolah Minggu, Remaja, dan Pemuda. Kurikulum ini diharapkan dapat menjadi dasarpembinaan iman generasi muda HKBP agar tetap berakarpada Injil, sekaligus tanggap terhadap tantangan zaman digital dan perubahan sosial.
Memasuki sesi siang, para peserta rapat dibagi dalam lima kelompok untuk mendalami topik-topik tematik yang telahdisiapkan panitia. Kelompok 1 membahas Laporan KerjaKetua Rapat Pendeta HKBP, kelompok 2 menelaahceramah tema dan subtema, kelompok 3 memberikanmasukan bagi Lembaga Pendidikan Teologi melaluiYayasan STT HKBP serta kurikulum pengajaran bagianak dan remaja, kelompok 4 membahas hasil dan usuldari Rapat Pendeta di tingkat distrik, dan kelompok 5 menyusun Pernyataan Resmi Rapat Pendeta HKBP.
Setiap kelompok mendiskusikan topiknya dengan penuhkesungguhan dan tanggung jawab. Mereka menelaah setiapisu dengan semangat untuk menghadirkan pembaruan gerejayang transformatif—HKBP yang mampu menjadi “ciptaanbaru di dalam Kristus,” menyuarakan suara kenabian, sertaaktif menyatakan kasih Kristus di tengah masyarakat.
Hasil diskusi dari setiap kelompok kemudian dipaparkan di hadapan seluruh peserta rapat. Suasana pleno berlangsungdinamis; berbagai tanggapan dan saran disampaikan secaraterbuka dalam semangat kebersamaan. Dari proses tersebutlahir kesimpulan dan keputusan penting yang nantinyamenjadi bagian dari Tona Rapot Pandita HKBP, yaitu hasilrefleksi bersama yang akan digumuli dan diterapkan di seluruh gereja HKBP.
Seluruh rangkaian kegiatan hari ketiga ini diakhiri denganpenetapan hasil pembahasan oleh Ketua Rapat PendetaHKBP, Pdt. Maulinus Siregar. Dengan penuh sukacita, iamenyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telahberkontribusi dalam diskusi yang membangun. Ia menegaskanbahwa hasil Rapat Pendeta tahun ini bukan hanya menjadidokumen keputusan, tetapi juga komitmen nyata untukmemperbaharui kehidupan dan pelayanan HKBP di masa mendatang.

















