Delapan Orang Calon Misionaris Terima Tahbisan Pendeta

Seperti telah marak diberitakan, HKBP akan mengutus 12 orang misionaris untuk melayani di Afrika, akan tetapi 8 dari 12 orang tersebut masih berstatus calon pendeta. Setelah menjalani beberapa proses, termasuk ujian gerejawi yang dilaksanakan Sabtu (15/6/2024), Pimpinan HKBP memutuskan bahwa kedelapan orang calon misionaris dapat menerima tahbisan pendeta.



Pentahbisan diselenggarakan pada Minggu (16/6/2024) di HKBP Pearaja-Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Huria Kristen Batak Protestan.

Dalam khotbahnya, Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar menegaskan kepada misionaris bahwa, “Kalian akan menghadapi berbagai tantangan di lingkungan yang baru dan yang tidak kalian kenal. Karena itu, saya memohon agar kalian jangan menyerah. Tapi ingatlah Rasul Paulus! Hidup karena percaya, bukan karena melihat.”


Pewartaan Injil secara holistik harus terus dilakukan, bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga ke luar negeri. Dalam buku Ende 218, ayat 5 telah disebutkan tentang pemberitaan Injil ke Afrika. “Namun HKBP dapat melakukannya baru tahun ini dan itu dimungkinkan karena Sentralisasi Keuangan telah dilakukan. Apabila Sentralisasi Keuangan HKBP berjalan semakin membaik, diyakini akan lebih banyak lagi misionaris yang diutus HKBP ke luar negeri. Di samping itu, kelompok-kelompok doa telah dibentuk di berbagai distrik untuk mendoakan penginjilan HKBP,” terang Ephorus.



Sebelumnya, Ephorus menerangkan keduabelas misionaris akan tersebar di tiga negara: enam orang ķe Tanzania, dua orang ke boswana dan empat orang ke Rwanda. 


Pada pentahbisan para misionaris, Ephorus didampingi Sekretaris Jenderal, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST, Kepala Departemen Marturia, Pdt. Daniel Taruli Asi Harahap, M.Th dan Kepala Departemen Diakonia, Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th. Sementara Kepala Departemen Koinonia, Pdt. Dr. Deonal Sinaga lagi  bertugas di Jenewa, Swiss.


Para misionaris yang menerima tahbisan pendeta ialah Bonita Kristina Sitorus, Hanna Priska Sihombing, Ian Renata Panjaitan, Johanna Juli Asih Silaban, Roberto Hamonangan Silitonga, Sry Suryani, Syaiful  Tumpol H. Siburian, dan Tio Nadaria Sibarani (B.TIK).


Pustaka Digital