Dipanggil Untuk Melayani dan Menghasilkan Buah

Sebanyak 55 calon Pendeta akan menerima Tahbisan Pendeta pada Minggu (10/6). Sebelum menerima tahbisan, Calon Pendeta dibekali dan menerima pembinaan dari Pimpinan HKBP. Bertempat di Gereja HKBP Sutoyo Ressort Sutoyo, setelah dibuka dengan kebaktian pagi oleh Kadep Marturia Pdt Dr Anna Vera Pangaribuan, Pimpian HKBP memberi Pembinaan yang diawali dengan Bimbingan dan pembinaan dari Ompui Ephorus. Ephorus menyampaikan bahwa semua orang percaya menerima panggilan dari Yesus Kristua. Mulai dari baptisan, semua orang sudah dipanggil memberitakan Firman Tuhan. “Kita percaya bahwa panggilan itu disebut Focatio Generalis, diterima oleh orang percaya yang ditandai dengan mereka yang menerima baptisan. Semua orang yang dibaptis penerima Focaatio Generalis. Dari yang menerima Focatio Generalis ada juga yang disebut menerima Focatio Spesialis (panggilan khusus)”. Ompui memaparkan bahwa dalam Efesus 4:16 dst, 1 kor 12:28 disebutkan bagaimana Tuhan memanggil para pelayanNya. Digereja HKBP ada 6 pangiilan yang  dikategorikan Focatio Spesialis dan ini tergantung dengan bidang pelayanan. Kisah Rasul 6:1-6 disebutkan motif pemanggilan tugas-tugas pelayan yang khusus. “Kita juga memahami bahwa besok yang menerima tahbisan adalah Pendeta. Saya pernah menyampaikan bahwa kita tidak melihat motif awal panggilan itu, tetapi besok setelah menerima tahbisan, percayalah panggilan itu adalah panggilan dan pemilihan dari Tuhan seperti yang tertulis dalam Yoh 15:16. Setelah dipanggil, kita dipilih untuk berbuah.

Ompui menambahkan: “Jemaat menunggu dan menanti saudara. Kebesaran HKBP adalah karena jemaatnya. Tapi karena kerelaan jemaat. Jangan kita rusak kebersamaan jemaat dan jangan menjadi pemecah belah. Logikanya, sebaik-baiknya, gimana baiknya pelayanan kita pasti ada yangg tidak menyukai kita”. Penempatan pendeta ada 2 model, 1. Zending Pastor artinya HKBP mengutus pendetanya. Yang menjadi patokan adalah jemaatnya. 2. Calling Pastor artinya pendeta yang dipanggil. Fokusnya adalah pendetanya. Kita menggunakan zending pastor. Kita harus dapat menempatkan diri sebagai pelayan, pendatang baru, junior dan sebagai hamba yang setia kepada Yesus Kristus. Sehingga jemaat kita menjadi jemaat yang harum. Berangkatlah dengan damai karena kita adalah alatNya.

Sekretaris Jenderal Pdt David F Sibuea MTh DMin menyampaikan: “Dari yang disampaikan Ompui, hendaknya kalian menjadi  Pendeta yang terpanggil, teruji dan terpuji serta terpercaya”. Ada 3 hal rangkuman yang disampaikan Sekjend terkait dengan kehidupan Pendeta sekarang ini, 1. Pendeta dan keluarga menjadi sorotan karena pelayanan kita. 2. Kita tidak dapat menghambat perkembangan medsos. 3. Tentang penatalayanan, bagaimana melayani dengan baik. “Kita berjalan diatas Aturan Peraturam, RPP, Konfessi, dan hendaknyalah kalian berjalan diatasnya”, seru Sekjend.

 

Kepala Departemen Koinonia menyampaikan bahwa pelayanan adalah seumur hidup dan penempatan adalah periodik. “Seumur hidupmu, mereka adalah jemaat Tuhan yang engkau layani. Tuhan tidak pernah memberi tempat yang kecil atau besar tapi semua tempat adalah sama, Tuhan tidak pernah memanggil kita untuk menjadi kaya melalui tempat pelayanan kita. Selama di HKBP, mari kita mengikuti Aturan HKBP. Kita sekarang berada di 100 tahun HKBP Pasca Nommensen, mari kita menyerukan apa yang pernah diserukan IL Nommensen: Hidup dan matiku biarlah aku bersama-sama dengan jemaat yang kulayani ini.”

Kepala Departemen Marturia Pdt Dr Anna Vera Pangaribuan menyampaikan agar Calon Pelayan yang akan menerima Tahbisan mengucap syukur kepada Tuhan dan menghilangkan kesombingan diri. Kadep Marturia mengajak agar menjadi militan, dan jangan buat pertikaian anatar junior dan senior, kesetiaan dalam melayani, melakukan kehendak Tuhan dan bukan kehendak pribadi. “Kita peka dan memahami jemaat. Kita akan menghadapi pergumulan baik dari luar dan dalam diri kita. Melayani dengan cara mendengarkan dari sisi pastoral dan mau bersending”.

Kepala Departemen Diakonia menyampaikan: “Mari kita sukacita. Mari kita bersedia ditempatkan dimana saja. Kita adalah pelayan yang melayani. Mari kita ingat dan hayati Firman Tuhan yang tertulis di Mazmur 23:1-6.

Ephorus juga menyampaikan terkait dengan Dana Pensiun HKBP bagi Calon Pendeta yang akan menerima Tahbisan. Ada 2 sistim pengelolaan Dana Pensiun sesuai dengan pembicaraan dengan Dana Pensiun Pusat Jakarta.  Sistim 1. Anggota yang lama yaitu semua anggota yang lama. 2. Sistim yang baru yaitu mulai dari tahbisan yang baru. Saya menghimbau agar semua masuk dana pensiun dengan sistim yang baru.

Diakhir acara, diadakan Ibadah pemberangkatan yang dipimpin oleh Kadep Koinonia. Kadep Koinonia memaparkan bahwa “Kita dipanggil untuk melayani jemaat dan bukan untuk kita yang dilayani. Hidup dan matiku berada di tengah-tengah jemat yang kulayani. Setiap saat Tuhan memanggil kita dan panggilan itu adalah sukacita. Tugas pendeta adalah bergumul dengan Tuhan. Lakukanlah pelayanan dengan tulus dan iklas karena Tuhan ada dalam dirimu. Berangkatlah dengan damai karena kita adalah alatNya”.

Pustaka Digital