Festival Seni dan Budaya Sekolah Minggu HKBP Distrik Sibolga Tapteng Nias

Bertempat di HKBP Pandan Resort Tukka, ratusan anak sekolah minggu hadir dan mengikuti Festival Seni dan budaya Sekolah Minggu HKBP yang diselenggarakan oleh Distrik IX Sibolga-Tapteng-Nias khusus regional I, Minggu (3/6/2018). Melalui kegiatan ini Anak Sekolah Minggu  diharapkan dapat mengenal dan memperkenalkan berbagai seni dan budaya serta mampu berbagi kepada teman-temannya sekolah minggu yang lain, papar penanggung jawab kegiatan Pdt. Pahala Sitorus, S. Th.

Kegiatan Festival Seni dan Budaya Sekolah Minggu Distrik IX ini diikuti oleh Resort-resort yang ada di wilayah 1, yaitu: HKBP  Sibolga I, Sibolga II,  Sibolga III, HKBP Maranatha Simanosor, HKBP Kolang, HKBP Immanuel, HKBP Mela, HKBP Bonan Dolok, HKBP Aek Mompang, HKBP Sarudik, HKBP Sibuluan, HKBP Sipange, HKBP Tukka, HKBP Pinang Sori, HKBP Pinang Sori Habinsaran,  dan HKBP Sibolga Nauli.

Acara dimulai pada pukul 13.00 WIB yang dimulai dengan barisan prosesi dari jalan lintas Sibolga – Sidempuan, tepatnya di tempat dimana bangunan pertama gereja HKBP Pandan berdiri sebelum di robohkan oleh masyarakat sekitar, kira- kira di tahun 1975 (letaknya di depan Hotel Bumi Asih Sibolga)

Barisan Prosesi terdiri dari Kepala Departemen Koinonia HKBP Pdt Dr. Martongo Sitinjak,  Praeses Distrik IX Pdt.  Pahala Sitorus, S. Th,  bapak Wakil Bupati Tapanuli Tengah Darwin Sitompul,  full Timer  Distrik Anak Sekolah Minggu dan para guru-guru Sekolah Minggu

Anak-anak Sekolah Minggu memperkenalkan berbagai pakaian adat kepada masyarakat pandan disaat mengikuti barisan prosesi,  pakaian adat yang ditampilkan adalah : Pakaian Aceh, Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Angkola, Batak Karo, Batak Pakpak, Pesisir Sibolga, Nias, Padang, Jawa dan Pakaian Papua.

HKBP Pandan yang merupakan tempat Ibadah Festival ini tidak mampu menampung banyaknya anak sekolah minggu yang datang dengan antusiasnya untuk mengikuti beribadahan dari resort-resort hingga huria-huria yang ada di wilayah I Distrik IX Sibolga-Tapteng-Nias.

Peribadahan dalam kegiatan ini dilayani oleh Bapak Kadep koinonia HKBP Pdt.Dr.Martongo Sitinjak sebagai pengkhotbah,  liturgis dilayani oleh Pdt. Hendra Siahaan dan pendoa syafaat adalah salah seorang dari anak sekolah minggu.

Firman yang disampaikan oleh bapak Kadep Koinonia HKBP pada ibadah ini diangkat dari Matius 5 : 3 – 10 tentang “ucapan bahagia”. Pada awal pemberitaan firman, seluruh anak sekolah minggu menyuarakan TUHAN YESUS MENGASIHIKU, ketika Bapak Pdt. Martongo Sitinjak mengatakan anak Sekolah Minggu HKBP.

Datanglah kepada Tuhan Yesus dan berbondong-bondonglah menghadap Dia, karena walaupun kita dicaci-maki kita tetap berbahagia bersama dengan Tuhan.  Anak-anak adalah empunya kerajaan sorga dan anak-anak adalah guru bagi orang yang ingin masuk kedalam kerajaan Sorga terang Kadep Koinonia dalam penyampaian FirmanNya.

Tanganhu na metmet, nang pathu na metmet, pangabas na metmet, dohot rohanghu na metmet hulehon ma tu Debata (Buku Ende No.  550) dinyanyikan bersama-sama oleh Sekolah Minggu lalu Pdt Martongo Sitinjak menerangkan begitu indahnya lagu anak-anak dan pesan yang disampaikan tentang bagaimana beriman di HKBP kepada anak-anak Sekolah Minggu HKBP terang Pengkhotbah.

Selanjutnya, Bapak Wakil Bupati Tapanuli Tengah menyampaikan rasa terimakasihnya kepada HKBP, khususnya HKBP yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah karena telah membantu pemerintahan dalam membekali pengetahuan tentang seni dan budaya kepada anak-anak. Kiranya seluruh orangtua dan para majelis Gereja dapat menyeleksi segala sesuatu yang terbaik bagi anak di era zaman saat ini,  lugas Bapak Darwin Sitompul dalam kata sambutannya.

Dikesempatan yang sama Praeses Distrik Sibolga berseru “Anak-anak Sekolah minggu harus mencintai Budaya Indonesia, Kesenian Nusantara dan mencintai HKBP pastinya. Bapak Kadep Koinonia mengarahkan anak-anak sekolah minggu agar memperlengkapi diri menjadi anak-anak yang tetap bersukacita didalam Tuhan di gerejaNya HKBP, serta datanglah ke Jetun Silangit untuk mengikuti Jambore Anak Sekolah Minggu HKBP agar dapat mengenal dan berbagi dengan temann-teman kita anak-anak sekolah Minggu HKBP yang datang dari distrik lain.

Acara dilanjutkan dengan penampilan-penampilan seni berupa tarian-tarian budaya oleh anak-anak sekolah minggu,  penampilan yang dipertunjukkan oleh anak sekolah minggu itu berupa tarian-tarian dari berbagai daerah nusantara.

Pada akhir pertunjukan Bapak Kadep Koinonia beserta para Pelayan Distrik IX Sibolga-Tapteng-Nias manortor dan berfoto bersama, lalu dengan nilai yang ditentukan oleh tim penilai Bapak Pdt Martongo Sitinjak membacakan penampilan-penampilan yang terbaik dan paling Kreatif. Dengan hati yang gembira dan rasa senang seluruh anak sekolah minggu pulang dengan sukacita kembali ke tempatnya masing-masing.

Pdt. Reonal Hutabarat

 

  • azucitosibo

    http://mewkid.net/order-amoxicillin/ - Amoxicillin 500mg Capsules <a href="http://mewkid.net/order-amoxicillin/">Amoxicilline 500 Mg Online</a> yqw.loum.hkbp.or.id.slj.os http://mewkid.net/order-amoxicillin/

  • obexeupfenuhi

    http://mewkid.net/order-amoxicillin/ - Amoxicillin 500mg Capsules <a href="http://mewkid.net/order-amoxicillin/">Amoxicillin 500mg Capsules</a> rhe.gfqz.hkbp.or.id.cfi.ow http://mewkid.net/order-amoxicillin/

  • Ferdinand

    Boleh yah saya komentari sedikit pada bagian lomba menciptakan lagu. Tolong di bedakan antara tema dan sub tema. Karna, menurut saya dalam membuat suatu karya itu tidak bisa disamakan Antara tema dan sub tema. Contoh. Jika topik pembicaraannya tentang COVID-19, berarti ada dua tema yg di perbincangkan yaitu antara Sosial dan Kesehatan. Kalau begini. Susah para pencipta karya karna harus memilih satu diantaranya. Dan para seniman juga tidak tahu tema dasar mana yg di inginkan lembaga yg bersangkutan. Jika mengikuti tema melalui surat edaran yg di kirim dalam bentuk file itu, menurut saya itu sub tema, karna bisa tema yg dikirim itu bisa jadi judulnya langsung. Jadi, menurut saya masih agak keliru tentang itu. Mudah-mudahan bisa di koreksi. Terima kasih. Syalom 🙏🙏

Pustaka Digital