Ibadah Raya dan Pembukaan Pra Konferensi Perempuan HKBP 2019

Minggu (12/5) bertempat di Gedung Sopo Marpingkir, Jakarta
Timur, berlangsung Ibadah Raya Pra Konferensi Parompuan HKBP 2019.  Ibadah raya ini di bawah naungan tema: Patupa
Ulaon Parasinirohaon Tu Angka na Pogos (Lukas 4: 16 – 21) dan sub tema:
Parompuan HKBP Lam Margogo Patupa Panghobasion di Tongatonga Huria dohot tu na
Humaliang Mangurupi Angka na Gale.

Ibadah dilayani oleh Sekretaris Jenderal Pdt David Farel
Sibua MTh DMin dan Kepala Departemen (Kadep) Marturia Pdt Dr Anna Vera
Pangaribuan sebagai liturgis, Kadep Diakonia Pdt Debora P Sinaga MTh pembawa
doa syafaat dan Kadep Koinonia Pdt Dr Martongo Sitinjak sebagai Pengkotbah.
Ibadah Raya ini diselingi dengan lagu pujian koor yang disuarakan oleh Koor PS
Gracia, PPD Bekasi, PPD Jabartengdiy, Koor PPD Deboskap, Gabungan Perempuan
HKBP.

Dalam khotbahnya yang dikutip dari Lukas 4:16-21, Kadep
Koinonia menyampaikan dulu ketika Yesus melayani di Palestina, nas ini
disampaikan kepada orang buta, kepada orang tertindas, kepada orang yang
ditawan. “Kini, di tempat ini, di mana kita sedang berkumpul saat ini, firman
yang sama disampaikan kepada kita. Kita yang hadir di sini adalah anak-anak
Tuhan yang sudah dibaptis di dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yang
dipenuhi Roh Tuhan,” ujarnya.

“Roh Tuhan ada padaku, maka kabar baik akan mengalir,
diperdengarkan, disampaikan kepada orang miskin, pembebasan kepada tawanan dan
tertindas, pengelihatan kepada orang buta. Kini di manakah mereka?” tambahnya.

Lebih lanjut lagi, Pdt Martongo mengatakan, dari awal kaum
perempuan HKBP telah menyanyikan lagu-lagu indah di tempat ini. Nama Tuhan
dimuliakan dengan lagu-lagu puijan. “Hati kita dibukakan dengan lagu-lagu itu.
Iman percaya kita dinaikkan dengan lagu itu. Tetapi, mereka yang tertindas dan
miskin tidak ikut merasakannya,” katanya.

Ketika Yesus melayani, Dia berjalan dari kota ke kota dan
dari desa ke desa. Melihat orang banyak itu seperti orang lelah dan lelah
seperti domba yang tidak bergembala. Mereka berada di luar lingkaran pelayanan,  mereka tidak hadir dalam ibadah Minggu,
mereka tidak hadir dalam paduan suara, mereka ada di sekitar, tapi tidak berada
dalam lingkaran pelayanan. Mereka tidak ada di mana kehidupan layak
berlangsung, mereka terhimpit dan terjepit, nama mereka tidak terangkat, tapi
mereka ada di sekitar.

Orang yang dipenuhi Roh Tuhan diajak berjalan keluar untuk
melihat penderitaan yang ada di sekitarnya. “Kita asik dengan
kenikmatan-kenikmatan kita sehingga kita lupa berkat Tuhan dalam hidup kita.
Pra konferensi ini kita adakan bukan hanya untuk kita. Tapi, untuk melihat kehidupan
gereja sebagai gereja. Ini saatnya mensyukuri berkat Tuhan. Mari kita syukuri
bahwa Roh Tuhan ada padamu supaya kita bergerak memberi dan terus memberi! Mari
kita sama-sama membantu mereka supaya genaplah firman Tuhan!” tuturnya.

Ibadah
raya ini dihadiri sekitar 1200 peserta. Dalam ibadah ini juga, Ephorus Pdt Dr
Darwin Lumbantobing membuka Pra Konfrensi Perempuan HKBP 2019 yang sampai
ibadah raya sudah dihadiri 383 peserta perempuan dari 31 distrik. Kegiatan Pra
Konfrensi Perempuan ini akan berlangsung mulai Senin – Selasa (13 – 14 Mei)
bertempat di Wisma Kinasih, Bogor, dengan agenda kegiatan Ceramah dari Ephorus
dan Kadep Marturia, Pemikiran-pemikiran tentang Buku Panduan Pedoman Perempuan
HKBP, Konferensi Perempuan tahun 2020, Pembahasan Kelompok dan Pleno.
// ARTH










Scroll to Top