Penahbisan Calon Pelayan di HKBP Sabungan Siborongborong

[caption id="attachment_7989" align="alignnone" width="640"] Tampak pada gambar para calon guru huria yang akan menerima tahbisan[/caption]

SIBORONGBORONG, www.hkbp.or.id - Lima puluh satu orang calon pelayan HKBP menerima tahbisan pelayanan dari Tuhan melalui Ephorus Pdt Dr Darwin Lumbantobing di HKBP Sabungan Siborongborong Distrik XVI Humbang Habinsaran pada Minggu (1/7). Ada 10 calon pendeta, 14 calon guru huria, 17 calon bibelvrouw dan 10 calon diakones yang telah siap menerima tahbisan. Gedung gereja tampak dipadati keluarga yang menerima tahbisan dan warga jemaat hingga memenuhi tenda di luar gereja.

Ibadah penahbisan dilayani oleh Ephorus sebagai pengkhotbah, Sekretaris Jenderal Pdt David Sibuea MTh DMin sebagai liturgis dan Kepala Departemen Koinonia Pdt Dr Martongo Sitinjak sebagai pendoa syafaat. Ibadah ini juga dilayani oleh beberapa paduan suara.

Ephorus dalam khotbahnya yang didasarkan pada Injil Markus 16: 14 – 20. Ia menekankan, kalimat ‘pergilah ke seluruh dunia’ tidak hanya berlaku pada areal geografis, melainkan lebih dalam dari pengertian ketimbang geografis itu sendiri. Dunia digambarkan lebih kepada banyaknya pergumulan, dunia yang masih perlu pelayanan, dunia yang belum mengenal kasih Allah.

Bahkan, dunia yang selalu bertentangan dengan hukum Allah, yang merusak perdamaian. “Di situlah kita menyampaikan kabar baik Injil itu. Kita diutus di tengah-tengahnya,” ujar Ephorus.

Karenanya, Ephorus mengajak seluruh jemaat untuk menyampaikan Injil dari hal yang kecil hingga besar. Gereja harus menjadi gereja yang misioner. HKBP menjadi berkat bagi dunia, memberitakan Injil di tengah dunia.

Ephorus menerangkan ragamnya sifat manusia yang mementingkan dirinya sendiri. “Ada banyak kerakusan, ketamakan yang mengelilingi kita,” tuturnya. Ia menjelaskan, apabila ada yang memakai sesuatu, yang tidak sesuai kegunaannya akan menjadi bencana. Ciptaan Tuhan juga, apabila digunakan tidak sesuai faedahnya, dan dimanfaatkan berlebih akan menjadi celaka atau bencana.

Mengingat dan merenungkan kejadian belakangan ini, terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Ephorus mengatakan, Tuhan tidak salah menciptakan Danau Toba yang indah itu di tengah kehidupan orang Batak. “Justru Danau Toba menjadi berkat bagi masyarakat yang berada di sekitarnya dan yang datang berwisata. Namun, apabila ada ketamakan di dalamnya mengelola dan memanfaatkan Danau Toba, maka akan menjadi bencana,” paparnya.

Ephorus mengajak warga jemaat untuk berserah kepada Tuhan sebagai bentuk kepercayaan umat. “Kita telah menjadi kudus karena Kristus. Kita berada di dalam Kristus. Kita yang percaya memiliki keselamatan yang kekal,” ujarnya.

Pada kata sambutannya, mewakili pemerintahan, Wakil Bupati Samosir Ir Juang Sinaga merespons informatif khotbah Ephorus terkait tenggelamnya kapal di Danau Toba. Ia menginformasikan, keadaan terkini ada 21 korban yang hidup, 3 orang meninggal dan lainnya masih dalam pencarian. Tim pencari telah menggunakan alat canggih untuk menelusuri letak tenggelamnya kapal yang karam di dasar danau dan memeroleh hasil. Usaha sekarang menggunakan alat canggih yang langsung diturunkan dari salah satu universitas terbaik negeri untuk mengangkat bangkai kapal, yang diperkirakan masih ada beberapa korban tersangkut di dalam kapal.

Juang Sinaga mengajak warga jemaat yang hadir untuk turut mendoakan usaha-usaha yang dilakukan oleh tim pencari. “Mari kita berdoa supaya Tuhan memberikan jalan,” ucapnya.

Selain itu, ia mengutarakan di tengah kemajuan zaman ini agama dapat mengoreksi pemerintah. Ia juga berharap, pemerintah dapat mengoreksi agama dalam hal positif. Contohnya, ia menyatakan, sudah banyak jemaat saat ini jarang ke gereja, khususnya kaum bapak. Ini merupakan salah satu tantangan pelayanan gereja, terutama bagi yang baru saja menerima tahbisan pada Minggu ini.

Ia pun berharap ada kerja sama baik dalam pembangunan agama dan pembangunan sosial. “Kami siap bekerja sama dan bahu-membahu,” tambahnya.

Menutup kata sambutannya, Juang Sinaga mengucapkan selamat kepada 51 pelayan yang baru saja ditahbiskan. “Beritakanlah kabar baik dari Tuhan kepada kami supaya kami dapat mendengar dan melakukannya,” pungkasnya.

Seusai ibadah, Ephorus memberikan ulos sebagai tanda kasih kepada tuan rumah tempat penahbisan kepada ketua panitia, wakil bupati samosir dan beberapa tamu undangan.

Sebelum ibadah dimulai, prosesi ibadah dimulai pada pukul 08.45 wib dari rumah keluarga St J Nababan (alm.) / ibu Br Purba. Turut hadir dalam prosesi, Ephorus Pdt Darwin Lumbantobing, Sekretaris Jenderal Pdt David Sibuea, Kepala Departemen Koinonia Pdt Martongo Sitinjak, Kadep Marturia Pdt Anna Pangaribuan, Kadep Diakonia Pdt Debora Sinaga, Praeses Distrik Tabagsel-Sumbar Pdt Horas Purba, Praeses Distrik Silindung Pdt Deonal Sinaga, Praeses Distrik Humbang Pdt Julson Pasaribu, Praeses Distrik Toba Pdt Mangantar Tambunan, Praeses Distrik Sumatera Timur Pdt Same Siahaan, Praeses Distrik Dairi Pdt Winner Sitorus, Praeses Distrik Sibolga Pdt Pahala Sitorus, Praeses Distrik Tebing Tinggi Deli Pdt Pantun Silitonga, Praeses Distrik Deli Serdang Pdt Hercules Sihotang, Praeses Distrik Riau Pesisir Pdt Jefrin Sipahutar, Ketua Rapat Pendeta Pdt Robin Butarbutar, Ketua STT HKBP Pdt Victor Tinambunan, Ketua Sekolah Pendeta Pdt Robert Silitonga, beberapa kepala biro dari kantor pusat HKBP, Ompuboru M Siahaan, ibu YA Br Hutagaol, bapak M Simarmata, Pdt Basa Br Hutabarat, para istri praeses yang hadir dan 51 orang calon pelayan yang akan menerima tahbisan. Biro Informasi HKBP / DM

Pustaka Digital