Pengembangan Lahan Patmos Menjadi Pusat Pertanian dan Perikanan Terpadu Pengmas HKBP
Departemen Diakonia HKBP melalui program Biro Pengembangan Masyarakat (Pengmas) semakin giat mengolah lahan Patmos yang terletak di Jl. H Ulakma Sinaga Kab. Simalungun untuk pembenahan lahan patmos sebagai tempat pelatihan pertanian dan peternakan terpadu.
Tepat pada hari Senin, 24 Juni 2019, Kepala Departemen Diakonia, Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th menyambut gembira dan mengapresiasi program pengmas tersebut sebab itulah impian HKBP. HKBP memiliki contoh pusat pelatihan pertanian dan Peternakan organik untuk dapat melatih jemaat dan masyarakat.
Kepala Biro Pengmas, Pdt. Benwin Simanjuntak, STh memimpin ibadah singkat sebelum acara penaburan bibit ikan dan peternakan ayam organik dilaksanakan. Hal itu sebagai kelanjutan pelepasan bibit babi 40 ekor yang telah dilepaskan pada tangal Rabu, 10 April 2019. Setelah ibadah Kepala Biro Pengmas menyampaikan laporan program yang akan segera dilakukan diantaranya menaburkan bibit ikan gurame sebayak 600 ekor ikan, ikan nila 250 ekor dan akan dilanjutkan bibit ikan lele sebanyak 3.000 ekor.
Pembuatan kandang ayam 2 unit dengan kapasitas 200 ekor, pengolahan pakan ternak sendiri dibantu mesin pembuat tepung dan mesin pencetak pellet ikan pada ruang khusus pengolahan pakan ternak. Pembuatan green house untuk pembibitan tanaman dan pembuatan pupuk cair organik.
Selama kurang lebih enam bulan pembenahan Patmos, tiga mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia HKBP live in dan didampingi 2 pegawai Pengmas bergiat membuat lahan pertanian berupa sayur-sayuran dan jagung. Setelah itu pembuatan kandang babi, ayam dan kolam ikan. Oleh karena itu, Kepala Departemen Diakonia sangat mengapresiasi kerja keras mereka selama ini. Melalui Departemen Diakonia memberi pengharagaan sertifikat dan tidak menutup kemungkinan mereka dapat berkunjung bahkan kembali bergabung di Pengmas setelah menyelesaikan kuliahnya.
Turut juga tidak terlepas peran penduduk sekitar di daerah Patmos seperti Ibu Erlina Pardede mendoakan dan turut hadir pelepasan bibit ikan dan ayam organik. Dengan semakin banyak masyarakat peduli dengan Patmos, daerah itu diharapkan aman dari tindakan pencurian dan perusakan. Patmos diharapakan dapat memberikan manfaat mulai daerah terdekat dan untuk umum yang hendak berkunjung atau berletih. Oleh karena itu Pengmas HKBP bekerja keras menyusun modul pembelajaran untuk penerapan pelatihan.
Jika berkujung ke Patmos selain Pengmas HKBP terdapat rumah belajar anak rel kereta api, tempat pendidikan bagi putri pramandiri yang putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan kuliah karena factor keluarga kurang mampu. Oleh karena itu mereka dididik dan dilatih jahit menjahit dan tata boga selama satu tahun. Demikian juga berdiri rumah pensiun yang saat ini masih satu unit dan diharapkan dapat ditambah dan dibenahi lagi. (Diakones Agnes Lumbantobing)