Bapak/ ibu dan saudara-saudari terkasih
di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, pada pagi hari ini Selasa, 07 Februari 2023
kita berjumpa kembali di dalam renungan harian yang disampaikan dari Departemen
Marturia HKBP. Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan hari ini, kita berdoa!
Doa Pembuka: Kasih karunia dan damai sejahtera dari
Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Amin .
Nas renungan kita pagi hari ini diambil dari Yehezkiel
16: 9 “Aku membasuh engkau dengan air untuk membersihkan darahmu dari
padamu dan Aku mengurapi engkau dengan minyak.” Demikian Firman Tuhan.
Bapak/ibu dan saudara/saudari yang terkasih, sudah
pernahkah kita berada di titik terendah di dalam kehidupan kita? Dimana yang
kita rasakan hanya kekhawatiran, kekecewaan, kesedihan, dan bahkan keinginan
untuk mengembalikan waktu supaya terhindar dari keadaan yang sedang kita
hadapi. Jika pernah, mari kita lihat kembali ke belakang apakah yang pertama
kali kita lakukan? Apakah kita datang berdoa meminta kekuatan dari Tuhan?
Apakah kita bertemu dengan saudara dan sahabat untuk meminta pertolongan atau
hanya sekedar berkeluh kesah? Atau malah mengandalkan diri sendiri untuk bisa
keluar dari titik terendah tersebut?
Nas ini, bukan kebetulan disuarakan kepada kita pada
hari ini. Mungkin, di awal bulan kedua tahun 2023 ini sudah banyak hal yang
membuat kita perlahan-lahan jatuh terperosok ke dalam titik terendah kita lagi.
Baik itu dari pekerjaan, keluarga, ekonomi, hubungan komunikasi, pertemanan,
kolega, dan sebagainya. Satu yang harus kita ingat adalah Allah tidak pernah
berada di tempat yang jauh untuk menolong dan mengangkat kita dari keterpurukan
yang kita alami. Kemurahan hati Allah lebih dari cukup untuk membawa kita dari
tempat yang gelap dan penuh ratap tangis, menuju ke tempat yang terang dan
penuh sukacita.
Sekalipun, banyak dosa dan kesalahan yang kita sudah
lakukan atau banyak hal yang sudah kita lakukan yang menyakiti hati-Nya. Namun,
Allah tetap bersikeras untuk membasuh dosa-dosa kita dan “meminyaki” kita. Itu
semua hanya karena anugerah Allah, yang tidak pernah habis Dia berikan kepada
umat-Nya. Hanya saja, keyakinan dan kepercayaan kita kepada Allah yang sering
membuat Dia terasa jauh.
Di ayat sebelumnya, yaitu di ayat 8, Allah memberikan
perjanjian kepada bangsa Israel bahwa Ia akan menolong bangsa itu, yang
kemudian dilanjutkan dengan nas hari ini. Sekecewa-kecewanya Allah, Dia tetap
memberikan tempat di hati-Nya untuk ditempati umat-Nya. Sekeras-kerasnya Dia menampar
umat-Nya karena murka-Nya, tangan-Nya selalu terbuka untuk memeluk umat-Nya
kembali. Kiranya hal ini juga kita sadari di dalam perjalanan kehidupan kita
bahwa, seburuk apapun kita sudah menyakiti hati Allah, hati-Nya tetap kembali
untuk kita. Dengan harapan, kita tidak menyakiti hati-Nya lagi untuk ke
depannya dan mau mengubah diri menjadi anak yang lebih baik bagi Bapa kita.
Karena Dia adalah Allah yang terlalu mengenal kita, baik – buruknya diri kita,
kelebihan – kekurangan kita, apa yang kita butuhkan, setiap tawa dan tangisan
kita, Dia tahu itu semua. Oleh karena itu, mari semakin mendekat kepada Allah
yang penuh kasih, yang akan selalu ada hadir di dalam setiap proses kehidupan
kita. Kiranya Allah menjadi satu-satunya solusi terbaik yang kita cari ketika
berbagai ujian dan tantangan hidup datang di dalam perjalanan kehidupan kita.
Berproses dengan Allah di dekat kita, tidak akan pernah berujung mengecewakan.
Melainkan, Dia akan memberikan kita kesempatan untuk lebih bijaksana dan lebih
berpengharapan, serta berpegang teguh kepada Dia. Tuhan beserta kita! Amin.
Doa Penutup:
Kita berdoa! Allah yang kami sembah di dalam nama Yesus Kristus, Allah yang
penuh kasih. Puji syukur kami sampaikan kepada-Mu untuk setiap kasih dan berkat
yang Engkau sampaikan kepada kami. Engkau bangunkan kami dari tidur kami,
Engkau beri nafas kehidupan, hari yang baru, waktu, dan kekuatan untuk kami
memulai hari yang Kau berikan ini. Tuhan, kami disapa oleh firman-Mu yang
mengajarkan dan mengingatkan kami kembali bahwa Engkau adalah Allah yang murah
hati dan penuh kasih, yang selalu menemani setiap proses yang kami jalani di
dalam perjalanan kehidupan kami. Engkau adalah Allah yang selalu mengangkat dan
menyelamatkan kami dari setiap keterpurukan kami. Memberikan penghiburan,
memulihkan jiwa kami, kekuatan, serta pengharapan yang baru untuk menata
kembali hari-hari kami. Tuntun kami ya Tuhan, sertai langkah kami, dan ajari
kami untuk percaya bahwa Engkau tetap dekat dan menemani kami ketika kami
menghadapi kondisi dan situasi apapun.
Anugerah dari
Tuhan Kita Yesus Kristus, kasih setia dari Allah Bapa, dan persekutuan dengan
Roh Kudus, itulah kiranya yang menyertai Saudara sekalian. Amin
Penulis Renungan: Pdt. Veronica Brilliant Manurung, S.Th – Pendeta Fungsional Biro Pembinaan