Renungan Harian HKBP | 1 Mei 2024

Doa Pembuka: Ya Allah Bapa yang Maha Pengasih dan Pemurah, kami memuji Engkau dan mengucap syukurkepada-Mu atas segala kebaikan dan kemurahan-Mu dalam hidup kami. Saat ini, kami ingin mendengarkan Firman-Mu yang adalah harta yang paling berharga di dalam hidup kami. Bimbinglah kami ya Allah dan berilah roh hikmat dalam hati kami, agar kami dapat memahami Firman-Mu, menghayatinya dan melakukannya di dalam hidup kami masing-masing. Di dalam Nama Anak-Mu, Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucapkan syukur. Amin.


Renungan : “KESETIAAN KEPADA ALLAH”

Sahabat dan saudaraku yang terkasih di dalam Tuhan YesusKristus! Firman Allah yang menyapa kita hari ini tertulis dalam Kitab Daniel Pasal 3 ayat 28 yang berbunyi demikian : “Berkatalah Nebukadnezar, “TerpujilahAllah Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telahmengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang mempercayakan diri kepada-Nya, serta melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuhmereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah ilah manapun kecuali Allah mereka.” 

Ayat renungan hari ini adalah bagian dari kisah kesetiaan Sadrakh, Mesakh dan Abednego, tiga pemuda Yahudi yang tidak mau menyembah dan bersujud kepada patung emasyang didirikan oleh Raja Nebukadnezar. Mereka bertiga setia kepada Allah Yang Mahakuasa dan tidak mau menyembah ilah-ilah atau dewa-dewa lain, selain menyembah hanya kepada Allah saja. Walaupun titah atau perintah raja Nebukadnezar sangat keras, yaitu barangsiapa yang tidak menyembah kepada patung emas itu, maka akan dihukum mati dengan cara dicampakkan ke dalam perapianyang menyala-nyala, namun Sadrakh, Mesakh dan Abednego tidak gentar sedikit pun. Mereka tidak mau menyembah patung emas itu karena iman dan kesetiaan mereka kepada Allah yang mereka percayai dengansegenap hati.

Karena melanggar titah raja, akhirnya Sadrakh, Mesakhdan Abednego dihukum dan dimasukkan ke dalam perapian yang menyala-nyala yang panasnya tujuh kali lipat, karenaraja sangat marah kepada mereka bertiga. Tetapi, keajaibandan mujizat terjadi pada mereka bertiga. Allah melindungi mereka, sehingga mereka selamat dan tidak ada sedikit pun bagian tubuh mereka atau pakaian mereka yang terbakar. Allah melindungi mereka dengan mengutus malaikat-Nya sehingga perapian yang sangat panas itu tidak berarti apa-apa bagi mereka. Bahkan bau kebakaran pun tidak ada pada mereka. Melihat kejadian yang menakjubkan dan luar biasaitu, Raja Nebukadnezar berkata : “Terpujilah Allah Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang mempercayakan diri kepada-Nya, serta melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah ilah manapun kecuali Allah mereka.” Raja yang tidak percaya kepada Allah, karena melihat keajaiban itu, jadi ikut memuji Allah yang disembah oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Raja belum pernah melihat kejadian yang seperti itu, sehingga ia sendiri pun terdorong dan tergerak hatinya untuk memuji Allah Yang Mahakuasa, Pencipta langit, bumi dan segala isinya. Lalu raja memberi perintah bahwa tidak ada seorang pun yang boleh menghina Allah yang disembah oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Siapayang menghina Allah, maka akan dihukum mati. Setelah peristiwa itu, raja memberikan kedudukan yang tinggi kepada mereka bertiga di wilayah kerajaan Babel. Kesetiaan mereka kepada Allah membawa berkat dan sukacita.

Sahabat dan saudaraku yang terkasih, renungan ini mengajarkan kepada kita semua bahwa iman dan kesetiaan yang kita nyatakan dan saksikan di dalam hidup kita bisa menggerakkan dan mendorong orang lain untuk memuji dan memuliakan Allah. Ketika kita setia kepada Allah dan bertindak sesuai dengan kebenaran Firman Allah sertamelakukan perbuatan kasih bagi sesama kita, maka hal itubisa menggerakkan hati orang-orang di sekitar kita untukmemuji Allah. Yesus pernah berpesan dalam kotbah di bukit yang tertulis dalam Injil Matius 5:16 “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”  

Kisah iman dan kesetiaan Sadrakh, Mesakh dan Abednego di atas dapat menjadi contoh dan teladan iman bagi kita, orang Kristen pada masa kini. Walaupun di dalam menyaksikan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat kita, kita harus mengalami penderitaan dan hukuman dari penguasa dunia ini, kita harus tetap setiakepada Tuhan Yesus yang kita imani. Kita percaya bahwaAllah Bapa akan selalu menyertai dan melindungi kita darisegala yang jahat dan memberikan kelepasan dan keselamatan bagi kita. Dalam beberapa hal yang terjadi di dalam hidup kita dan di tengah-tengah kesulitan dan ancaman, kesetiaan kita diuji: Apakah kita akan tetap setia kepada Allah atau lebih memilih jalan yang aman-aman saja dan ikut-ikutan saja dengan keinginan-keinganan dunia ini. Yang pasti, Sadrakh, Mesakh dan Abednego telah memberikan contoh yang baik tentang kesetiaan kepadaAllah agar kita ikuti dan teladani. Dan masih banyak contoh dan teladan dari tokoh-tokoh Alkitab, para nabi di Perjanjian Lama dan para rasul di Perjanjian baru, yang menyaksikan iman dan kesetiaannya kepada Allah walapunharus mengalami penderitaan dan penganiayaan. Dan pada puncaknya adalah, teladan yang ditunjukkan oleh Yesus Kristus sendiri, yang karena kesetiaan dan ketaatanNya kepada Bapa-Nya, rela menderita dan mati di kayu salib untuk keselamatan umat manusia. 

Karena itu, tetaplah setia kepada Allah dan lakukanlah FirmanNya di dalam hidup keseharian kita, sehingga semakin banyak orang yang tergerak hatinya untuk memuji dan memuliakan Allah melalui hidup dan kesaksian kita. Ingatlah firman Tuhan yang berkata: “Hendaklah engkausetia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamumahkota kehidupan.” Amin


Doa Penutup: Terima kasih ya Allah atas Firman-Mu hariini. Mampukanlah kami untuk tetap setia kepada-Mu walaupun harus menderita di dunia ini. Curahkanlah Roh-Mu yang kudus ke dalam hati kami masing-masing agar kami dimampukan untuk bersaksi tentang iman dan pengharapan kami di dalam Tuhan Yesus Kristus. Sertailah kami sepanjang hari ini dalam melakukan segala aktivitas kami dan biarlah segala perbuatan kami berkenan di hadapan-Mu dan menjadi berkat bagi sesama kami. Di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa serta persekutuan dengan Roh Kudus, kiranya menyertai saudara-saudara sekalian. Amin.


Pdt. Berton Hutapea, S.Th - Wakabiro Jemaat HKBP

Pustaka Digital