Renungan Harian HKBP | 10 September 2024

Shalom, selamat pagi Bapak, Ibu Saudara sekalian, kita bersyukur karena sampai saat ini kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menikmati hari baru di pagi ini, sebelum kita melanjutkan aktivitas kita di pagi hari ini marilah terlebih dahulu kita bersekutu dengan Tuhan kita melalui ibadah pagi ini, sebelum kita mulai marilah kita berdoa.

Doa Pembuka:Mari kita berdoa!YaAllah Bapa yang Maha kasih dan penyayang, tak henti-hentinya kami datang kepadaMu untuk mengucapkan puji syukur yang Tuhan berikan kepada kami melalui nafas kehidupan dan kesehatan hingga saat ini.  Ya Tuhan Allah kami sebelum kami melanjutkan segala kegiatan dan pekerjaan kami  dalam satu hari ini kami terlebih dahulu untuk menyerahkan diri kami dan mendengarkan Firman-Mu kiranya Tuhan memelihara hati dan pikiran kami agar kami boleh mendengar dan melakukan Firman-Mu di dalam kehidupan kami sehari-hari, Terimalah doa dan permohonan kami ini hanya di dalam Nama anak-Mu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

           Bapak, Ibu Saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus,  Firman Tuhan yang menyapa kita di pagi hari ini, Selasa, 10 September 2024 yang tertulis dalam surat Ibrani 12:1 “ Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita”, Demikian bunyi Firman Tuhan.

Bapak/ibu Saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus dalam kehidupan ini suka dan duka seperti dua sisi mata uang logam yang tidak bisa dipisahkan, dua hal yang dianggap tidak pernah lepas dari kehidupan kita bersama, termasuk dengan beban hidup, tentu setiap orang pasti memiliki beban atau tekanan hidup dalam kehidupannya sehari-hari, beban yang kadang membuat kita lelah, putus asa, bahkan karena banyaknya persoalan atau beban hidup yang kita hadapi, bisa membuat kita mudah jatuh ke dalam dosa, dan kita berfikir seolah-olah Tuhan tidak ada dipihak kita dan dengan gampangnya kita untuk meninggalkan Tuhan, kita lupa bahwa sebenarnya Tuhan tidak pernah diam dan tidak pernah meninggalkan kita baik dalam suka maupun duka. Demikian juga dengan Firman Tuhan yang menyapa kita di pagi hari ini.

Surat Ibrani ini ditulis untuk orang-orang Kristen Yahudi yang sedang mengalami krisis Iman, Orang Kristen Yahudi saat itu mengalami ancaman, penganiayaan, tekanan berat dari masyarakat Yahudi non-Kristen dan juga dari pemerintahan Romawi sehingga mereka krisis iman dan tidak memiliki pengharapan kepada Tuhan sumber keselamatan itu. Untuk itulah tujuan penulis menuliskan surat ini untuk memberikan kekuatan dan penghiburan kepada umat Tuhan supaya mereka tetap mempertahankan imannya kepada Tuhan Yesus. Penulis surat Ibrani ini tidak disebutkan secara eksplisit akan tetapi penulis surat ini dan secara khusus ayat ini mengajak supaya setiap orang Kristen Yahudi untuk terus tekun dan berpengharapan kepada Tuhan sekalipun banyak tekanan, beban hidup yang mereka alami dalam hidupnya. Penulis menggambarkan bahwa kehidupan ini ibarat seperti perlombaan. Perlombaan ini merupakan ujian iman seumur hidup kita di dalam dunia ini, yang mana perlombaan ini harus dilakukan dengan tekun (yunani: Hupomone) yaitu dengan kesabaran dan ketabahan. Sebab bagi orang yang sabar dan tekun pasti sampai ke tujuan yang diinginkan.

 Bapak, Ibu Saudara/i yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus sama seperti lomba maraton yang hendak diikuti oleh seseorang, tentu dibalik kesuksesan atau keberhasilan peserta lomba pasti ada ketekunan yang ia miliki, tekun untuk melakukan latihan supaya bisa sampai ke garis Finish yang dituju, yang artinya adanya proses yang dilalui.  Demikian dengan kehidupan orang Kristen Yahudi yang dimaksud di dalam ayat ini bahwa setiap orang yang akan menang dalam perlombaan iman terlebih dahulu diajak untuk menanggalkan atau meninggalkan beban dan dosa yang merintangi dirinya. Sebagai pengikut Kristus harus mampu untuk mengesampingkan sesuatu yang menghalangi atau mampu untuk menyingkirkan dosa yang menjerat, beban atau dosa yang dimaksud di dalam ayat ini adalah keinginan-keinginan duniawi yang mampu untuk membuat mereka jatuh dalam dosa dan tidak fokus pada satu tujuan yaitu keselamatan yang disediakan Tuhan. Inilah yang menjadi syarat bagi orang Kristen Yahudi untuk memperoleh kemenangan tersebut.  

Dalam ayat ini juga dijelaskan bahwa kita mempunyai banyak saksi, yang digambarkan seperti awan yang mengelilingi, artinya adalah bahwa di pasal sebelumnya yaitu Ibrani 11 telah dijelaskan tentang saksi-saksi iman para leluhur kita yang sudah diceritakan sebelumnya di kitab PL, artinya melalui kesaksian Iman yang telah diceritakan di dalam pasal 11 ini merupakan salah satu kesaksian mereka akan kasih setia Tuhan dan efektivitas imannya, hal inilah satu role model bagi orang Kristen Yahudi karena yang bisa dilihat bahwa melalui ketekunan imannya mereka memperoleh keselamatan. Penulis juga mengajak supaya orang Kristen Yahudi dapat meneladani iman para leluhur kita.

Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus dalam kehidupan ini kita tidak terlepas dari beban dan persoalan hidup, persoalan di dalam rumah tangga, Keluarga,  Krisis ekonomi, gagal dalam studi, gagal dalam pekerjaan dan lain sebagainya, yang kadang kala semua persoalan dan beban hidup membuat kita menjauh dari Tuhan, kita juga sering terlena akan hal-hal yang ada di duniawi ini  membuat kita jatuh dalam dosa dan membuat kita lambat bahkan gagal dalam perlombaan iman tersebut, tetapi kita harus yakin dan percaya bahwa ada Tuhan yang selalu setia mendengar dan memberi kelegaan dalam setiap proses kehidupan kita, “Matius 11:28. Marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” untuk itu Bapak, Ibu Saudara,i yang terkasih sama seperti orang Kristen Yahudi yang diingatkan untuk tetap bertekun di dalam iman demikian jugalah kita diingatkan pula untuk ikut dalam perlombaan iman tersebut dengan syarat untuk meninggalkan beban hidup yang berpotensi untuk membuat kita jatuh dalam dosa, namun tetap berpengharapan hanya kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang telah menyelamatkan kita dari belenggu dosa dan beban hidup kita, Karena dalam hidup ini memerlukan proses dan kesetian. Bertekun dalam iman salah satu syarat untuk memperoleh apa yang kita inginkan dan apa yang di janjikan oleh Allah (Ibrani 10:36 “Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu) karena setiap orang yang bertekun dan tetap mengandalkan Tuhan di dalam hidupnya tentu pada akhirnya akan dimenangkan, Seperti lirik nyanyian kita yang tertulis di buku Nyanyian HKBP No. 247: 1 “Hai Bangkit bagi Yesus pasukan salibNya, bersama Tuhan Yesus maju ke medan Prang, dengan Tekun berjuang engkau pasti menang dan musuh Tuhan kita pasti dikalahkan.” Amin.

Doa Penutup: Mari Kita Berdoa!Ya Allah sumber Kasih terimakasih buat FirmanMu yang sudah menyapa kami di pagi hari ini yang mengingatkan kami untuk selalu bertekun di dalam iman walaupun banyak beban hidup kami yang bahkan membuat kami jatuh dalam dosa. FirmanMu yang sudah menyapa kami di pagi ini yang mengingatkan kami untuk selalu bertekun dan selalu berpengharapan hanya kepadaMu sehingga pada akhirnya kami  bisa dimenangkan melalui kasih karuniaMu, ajar dan mampukanlah kami untuk melakukan FirmanMu di dalam kehidupan kami sehari-hari. hanya di dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin. 


C.Bvr. Lina Natalia Manalu, S.Ag - Staf di Kantor Departemen Marturia HKBP

Pustaka Digital