Renungan Harian HKBP | 11 Februari 2023

Selamat Pagi, salam sejahtera bagi Bapak Ibu sekalian di manapun berada pada saat ini. Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan, Mari kita bersaat teduh sejenak!

Doa Pembuka: Kita Berdoa! Bapa di Surga, terima kasih atas Anugerah dan kebaikanMu yang menyertai kami hingga saat ini. Sebentar kami akan mendengarkan FirmanMu; Tuntunlah kami untuk memahami dan Melakukan Firman Tuhan dalam kehidupan kami. Hanya di Dalam Nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin. 

Bapak, Ibu, saudara sekalian yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Firman Tuhan hari ini, Sabtu, 11 Februari 2023, tertulis dalam Amsal 28:27 ”Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan; tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki”.

Bapak ibu, Saudara sekalian yang dikasihi Kristus, ada banyak ukuran kebahagiaan dalam kehidupan manusia. Ada yang menjadi ukuran kebahagiaan itu, ketika ia memiliki uang, harta dan kekayaan. Ada juga sebagian ketika ia bisa berlibur dan menikmati perjalanan bersama teman dan saudaranya. Tetapi ada juga, ukuran kebahagiaan itu ketika ia bisa duduk bersama dan makan bersama dengan keluarganya. Bagi orang Batak pun, ketika memiliki Hamoraon, Hagabeon dohot Hasangapon sudah membuatnya bahagia. Pada prinsipnya semua itu tidak salah. 

Namun demikian, menurut Firman Tuhan, kebahagiaan yang sesungguhnya adalah HIDUP BERBAGI atau MEMBERI. Sebagaimana Firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 20:35: “Dalam segala sesuatu telah Kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima”. 

Tuhan Yesus mengajarkan kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika kita mau MEMBERI. Yesus telah memberikan teladan bagi kita: bahwa selama hidup-Nya di dunia ini, Dia selalu MEMBERI. MEMBERI kesembuhan bagi orang sakit, MEMBERI makanan bagi orang yang lapar, MEMBERI penghiburan bagi orang yang berduka, MEMBERI kekuatan kepada orang yang lemah. Bahkan Dia MEMBERI nyawa-Nya di kayu salib untuk keselamatan manusia. Hidup Yesus adalah HIDUP MEMBERI.

Yesus telah memberikan teladan tentang memberi. Dan ukuran memberi bukan persoalan apakah kita kaya atau miskin; karena janda yang miskin itu pun memberi dari kekurangannya dan dari apa yang dia miliki. Bukan pula karena kita punya harta atau jabatan. Memberi adalah soal kemauan dan keinginan bahkan kerelaan sebagaimana yang diajarkan Yesus. Karena itu sebagai orang Kristen, haruslah kita teladani perbuatan Yesus, yaitu berbagi atau memberi. 

Jemaat yang dikasihi Kristus, Tuhan telah MEMBERI kepada kita; bahkan memberikan nyawa-Nya dan hidup-Nya untuk keselamatan kita. Bahkan dalam kehidupan kita sehari-hari pun, Tuhan banyak memberi berkat-Nya kepada kita. Karena itu, Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk mau MEMBERI. Dalam firman Tuhan ini dikatakan memberi kepada orang miskin. Orang miskin yang dimaksud adalah orang yang benar-benar berkekurangan secara materi; orang yang mengalami kesulitan hidup dan sangat membutuhkan pertolongan. Orang yang lapar dan haus, yang membutuhkan makanan dan minuman, serta pertolongan lainnya. 

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk MEMBERI. Bukan soal besar atau kecil, tetapi soal kerelaan dan kemauan. Dan Tuhan berjanji akan memberkati orang yang mau memberi, dan hidupnya tidak akan berkekurangan. Sebagaimana Firman Tuhan dalam Amsal 11:25:”Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan; Siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum”. Artinya, setiap orang yang mau memberi dengan sukacita dan kerelaan, Tuhan sendiri akan membalaskannya dengan memberi Berkat-Nya yang melimpah dan Hidupnya tidak akan berkekurangan. Tetapi sebaliknya, orang yang menutup matanya, orang yang tidak peduli terhadap orang miskin, orang yang tidak mau membuka diri untuk MEMBERI kepada orang yang kekurangan, maka Tuhan sendiri yang akan membalasnya dengan murka-Nya atau hukum-Nya. 

Bapak, Ibu, Saudara sekalian, hidup dan Pelayanan Yesus adalah MEMBERI. Oleh karena itu, hidup dan pelayanan kita juga harus berbagi atau memberi. Selagi kita masih hidup, berikanlah yang terbaik bagi orang yang membutuhkan pertolonganmu. Itulah buah iman dan persembahan kita kepada Tuhan. SELAMAT MEMBERI. AMIN

Doa Penutup: Marilah kita Berdoa! Bapa di Sorga, terima kasih atas Firman-Mu yang kami terima hari ini yang mengingatkan kami untuk selalu tulus dan ikhlas untuk memberi terlebih kepada orang miskin daan berkekurangan. Ajarilah kami untuk senantiasa melakukannya dalam kehidupan kami. Dan bimbinglah kami untuk tetap setia dan melakukan yang seturut dengan kehendak-Mu. Dan sepanjang hari ini, dalam segala aktivitas dan kehidupan kami, kami serahkan hanya kepada Tuhan. Dengarlah doa kami ini hanya di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus. Kasih setia dari Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus, kiranya menyertai kita sekalian hari ini dan selamanya. Amin.

Bvr. Sulastri Sitompul- Kantor Biro Zending HKBP

Pustaka Digital