Renungan Harian HKBP | 11 Juni 2024

Doa Pembuka: Kristus Tuhan, terima kasih atas penyertaan-Mu dalam sepanjang kehidupan kami. Kuatkanlah kami untuk dapat terus melaluinya sesuai dengan kehendak-Mu. Jika sebentar kami akan membaca firman dan renungan, mampukankanlah kami untuk menghayati dan melakukannya secara nyata. Di dalam nama Yesus Kristus kami telah berdoa. Amin.


Ulangan 23:5

Tetapi TUHAN, Allahmu, tidak mau mendengarkan Bileam dan TUHAN, Allahmu, telah mengubah kutuk itu menjadi berkat bagimu, karena TUHAN, Allahmu, mengasihi engkau.


Bersama dengan Allah Mengubah Kutuk Menjadi Berkat


Ulangan 23 menuliskan berbagai aturan dan peraturan secara mendetail tentang kehidupan keagamaan dan sosial bangsa Israel untuk dapat melakukan berbagai hal sesuai dengan kehendak Allah. Pasal ini juga memperlihatkan  panggilan Allah bagi bangsa Israel untuk sepenuhnya menjadi umatNya, umat yang suci, yang mau dipisahkan dri bangsa-bangsa lain yang dapat memberi pengaruh buruk untuk menjadi milikNya dan untuk mematuhiNya. 


Dalam Pengantar Alkitab yang dibuat oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menuliskan bahwa kitab Ulangan terdiri dari serangkaian pidato dan perkataan yang diucapkan Musa bagi bangsa Israel ketika mereka sedang berada di negeri Moab. Bangsa Israel berhenti di sana setelah mengakhiri perjalanan panjang mereka melewati padang gurun sebelum mereka masuk ke tanah Kanaan untuk menduduki negeri tersebut. Beberapa pokok yang penting dari kitab ini:

1.Peringatan Musa bagi bangsa Israel tentang berbagai peristiwa besar selama 40 tahun yang terakhir. Di dalamnya Musa mengingatkan bangsa Israel akan Allah yang memimpin mereka melalui padang gurun dan karena itu mereka harus taat dan setia kepada Allah.

2.Kepada bangsa Israel Musa mengulangi Sepuluh Perintah Allah. Ia juga menekankan untuk beribadat hanya kepada Tuhan Allah saja, mengulangi beberapa hukum, dan perintah yang mengatur kehidupan bangsa Israel di tanah yang sudah dijanjikan.

3.Musa mengingatkan akan arti dan ikatan perjanjian dengan Allah kepada bangsa Israel, serta pembaruan untuk memenuhi seluruh kewajiban mereka sebagai orang percaya.

Pengajaran Musa bagi bangsa Israel dilakukan agar bangsa itu menjadi bangsa yang betul-betul kuat, suci, dan memiliki identitasnya sebagai orang percaya. Hal ini terlihat dari bangsa Israel yang diminta untuk tidak sembarang bergaul dengan bangsa lain, bahkan terlihat asing karena memisahkan diri, dan dianggap diskriminatif (bnd. 23:1-4, 6).

Ulangan 23:5 dalam Alkitab Bahasa Indonesia sehari-hari menuliskan, “Tetapi TUHAN Allahmu tak mau mendengarkan Bileam. Sebaliknya Ia mengubah kutuk itu menjadi berkat, karena Ia mengasihi kamu”. TUHAN mengingat perbuatan jahat Amon dan Moab melalui Bileam untuk mengutuk bangsa Israel, agar mereka dapat diperangi dan diusir. Itu sebabnya ayat selanjutnya (Ul. 23:6) menuliskan, “Selama kamu hidup dan sampai selama-lamanya, janganlah menolong bangsa-bangsa itu atau membuat mereka Makmur”. Ayat ini memperlihatkan akan Tuhan yang melarang bangsa Israel untuk menjadi berkat bagi keturunan Amon dan Moab. Allah melarang kedua bangsa ini untuk menjadi bagian dari umat Tuhan karena mereka dengan sengaja memusuhi bangsa Israel yang menandakan bahwa mereka juga memusuhi Allah.

Ayat yang menjadi bacaan kita pada hari ini, mengajarkan agar sebagai orang-orang percaya yang hidup pada masa kini, kita mampu menjaga identitas kita sebagai orang percaya untuk selalu hidup kudus dalam pergaulan dengan sesama kita. Apa lagi ketika mereka memberi pengaruh buruk. Atau saat kita berhadapan dengan orang-orang yang tidak menyukai, membenci, dan menyikut kita. Kita tidak dapat membalas perlakuan mereka sekalipun perasaan yang kita alami sangat menyakitkan karena itu adalah identias kita sebagai orang percaya. Kita perlu memberi berkat bagi mereka.

Ibu, bapak, saudari dan saudara, yakinlah, Tuhan akan selalu bersama-sama dengan kita. Ia akan membela kita. Segala kutuk yang diberikan kepada kita akan diubah-Nya menjadi berkat. Ia menopang karena Ia begitu mengasihi kita. Bersama- sama dengan Tuhan, kegagalan akan diubah menjadi keberhasilan. Dukacita diubah menjadi sukacita. Kekalahan akan menjadi kemenangan. Hadapi dan jalanilah setiap hari dan waktu bersama Tuhan Sang Sumber dan Pemberi Berkat. Amin.


Doa Penutup: Ya Tuhan Allah Yang Maha Baik, kami mengucap syukur karena Engkau selalu menuntun, mengajar, dan memberkati kami untuk dapat terus melanjutkan kehidupan dalam berbagai tantangan dan perjuangan hidup. Jadikan dan kuatkanlah kami untuk selalu setia kepada-Mu saat kami harus menentukan setiap pilihan dan bergaul dengan sesama kami yang berbeda. Karenanya kami menyerahkan seluruh hidup dan kehidupan kami ke dalam tangan pengasihan-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus kami telah berdoa. Amin.


Pdt. Franciska Marcia J. Silaen- Pendeta Fungsional Biro SMIRNA HKBP


Pustaka Digital