Saudara-saudari
yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, sebelum kita memulai aktifitas
kita hari ini, marilah kita terlebih dahulu mempersiapkan diri kita melalui
renungan kita pagi hari ini. Marilah kita berdoa!
Doa Pembuka : Bapa
kami yang di surga, kami bersyukur untuk berkat dan juga karunia yang telah Engkau
berikan di dalam kehidupan kami. Di mana Kami boleh memulai hari ini dengan napas
kehidupan dan Anugerah kesehatan yang dari padaMu. Biarlah kiranya kami memulai
hari kami ini dengan terlebih dahulu mendengar firmanMu. Bukakan hati dan
pikiran kami agar kami boleh mendengar dan memahami Firman yang akan kau sampaikan
di dalam kehidupan kami ini. Dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin
Saudara-saudari yang terkasih di
dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, sesuai dengan ayat harian yang ditulis
dalam Almanak HBKP, Renungan kita pagi ini ditetapkan dalam Amsal 19 : 22. Beginilah Firman Tuhan,
“Sifat
yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari
pada seorang pembohong.”
Demikianlah
Firman Tuhan.
Bapak-Ibu
dan saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, kitab Amsal Salomo rasanya sudah tidak
asing lagi bagi kita orang percaya. Amsal Salomo kerap memberikan pernyataan
(atau ilustrasi) moral sederhana yang menyoroti dan mengajarkan realitas
mendasar tentang kehidupan. Amsal Salomo juga memberikan ajaran dengan
menggunakan perbandingan antara gambaran umum dan nyata serta kebenaran hidup
yang paling mendalam.
Dalam
pasal 19 ini, Raja Salomo memberitakan hikmat yang harus dimiliki oleh semua
orang. Ia menuliskan perkataan-pertakataan yang tajam agar para pembacanya
merenungkan kembali kehidupannya dengan menjalin hubungan yang mendalam dengan
Tuhan. Di dalam pasal 19 ini, Raja Salomo menekankan kepada para pembaca bahwa
sifat atau karakter yang diharapkan ada pada seseorang ialah kesetiannya. Ini
merupakan karakter utama yang harus dimiliki setiap orang percaya. Dalam Injil
Matius dikatakan bahwa ada dua hukum dasar yang harus ditaati, mengasihi Tuhan
Allah dan mengasihi sesama. Kesetiaan kepada Tuhan dapat diwujud-nyatakan
melalui kesetiaan kita di dalam menjalin relasi yang baik kepada sesama
ciptaan.
Bapak-Ibu
dan saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, benarlah bahwa hikmat yang dianugerahkan
Tuhan kepada Raja Salomo benar-benar sampai kepada kita hari ini. Hikmat itu dapat
kita rasakan dengan pemberitaan tentang perbandingan hidup dan perilaku. Dalam
hal ini Amsal Salomo menekankan kepada kita bahwa lebih baik hidup sebagai
orang miskin dari pada menjadi seorang pembohong. Ternyata hingga saat ini
kemelut tentang harta dan tahta tetap menghiasi kehidupan manusia. Bahkan,
hasrat diri menuntun pada jalan-jalan yang tidak semestinya, asalkan harta dan
tahta dapat diperoleh. Inilah kepada Hikmat Salomo hari ini diberitakan bagi
kita, sebagai orang percaya, kiranya kita mampu menahan diri dan hidup dalam
kesetiaan kepada Tuhan. Biarlah kiranya hasrat kesetiaan pada ajaran Tuhan saja
yang ada pada diri kita. Kuat dan teguhlah kiranya kita didalam kesetiaan agar
ketika harta dan tahta mencoba menggugah hasrat duniawi kita, kita tidak goyah
dan menjadi semakin kuat dan teguh dalam kesetiaan kepada Tuhan. Kiranya Tuhan
Yesus Kristus senantiasa menguatkan kita dalam menjalani aktifitas kita hari
ini. A m i n
Doa Penutup : Ya
Allah Tuhan kami yang bertahta di Surga. Kami bersyukur untuk semua anugerah
yang telah Engkau berikan di dalam kehidupan kami. Sehingga kami boleh
merasakan napas kehidupan dan kesehatan hari ini. Kami bersyukur masih boleh
mendengarkan FirmanMu yang mengingatkan kami untuk kuat dan teguh didalam
kesetiaan. Teguhkanlah iman kami untuk berproses dalam menjalani kehidupan ini.
Biarlah kiranya Tuhan memberkati hati dan pikiran kami, agar kami boleh
menjalani kehidupan kami dengan FirmanMu yang menjadi pelita bagi jalan kami. Syukur
bagiMu Tuhan, di dalam Kristus Yesus kami berdoa. A m i n
Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih setia Allah Bapa, dan persekutuan
Roh Kudus, kiranya
menyertai kita. Amin.
C.Pdt. Lamhot Sitompul, S.Th- LPP 1 di Biro Ibadah Musik HKBP