Renungan Harian HKBP | 12 Juni 2024

Syalom, bapak, ibu, saudara dan saudari di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kita kembali berjumpa dalam renungan harian Marturia HKBP. Sebelum merenungkan firman Tuhan, marilah kita berdoa.

Doa Pembuka: Terpujilah Engkau ya Allah, yang menciptakan langit dan bumi serta isinya. Engkau memberikan bumi, rumah dan keluarga tempat kami hidup serta bersekutu dengan Engkau. Terimakasih ya Tuhan, atas hari yang baru ini, Engkau mempersiapkan kami dengan FirmanMu. Berkatilah kami agar memahami dan firmanMu yang akan menuntun kami untuk melakukan pekerjaan sepanjang hari ini. Di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa dan memohon. Amin.

Bapak, Ibu, saudara dan saudari. Yang menjadi renungan kita pada hari ini tertulis dalam

1 Timoteus 1:15:

“Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.”

Demikian Firman Tuhan!

 Bapak/Ibu dan saudara/i, menurut saya salah satu cara seseorang dapat sampai ke dasar perenungan imannya yang paling dalam adalah ketika ia mampu menyadari bahwa dirinya berada di titik 0. Berada diantara dua sisi yang menentukan apakah bersama Allah atau tidak. Dan kita melihat sisi Paulus yang demikian dalam ayat renungan hari ini. Ia menyaksikan penyelamatan Yesus Kristus di dalam dirinya yang kelam. Kita tahu bersama, bahwa dia adalah seorang yang jahat dan menganiaya serta membunuh banyak orang-khususnya orang-orang yang percaya kepada Yesus. Tetapi, Paulus mengakui bahwa benar, Ia telah dikaruniakan Yesus pengampunan dan tugas mulia untuk memberitakan firmanNya.

Paulus menyebut dirinya adalah orang yang paling berdosa dari antara orang berdosa yang ada di dunia ini. Ucapan ini menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran bahwa yang ia lakukan adalah perbuatan dosa. Paulus ingin menunjukkan bahwa kedatangan Yesus Kristus ke dunia, mengingatkan kita agar serius memperhatikan tentang dosa. Bahwa begitu banyak hal negatif yang ditimbulkan oleh perbuatan dosa. Dosa menurunkan kualitas iman dan kehidupan seseorang, bahkan semua kena getahnya. Dosa yang sama bisa terjadi kepada keturunan berikutnya. Maka, semakin orang menyadari keberdosaannya, semakin ia bisa melihat betapa berartinya dan bertapa bahagianya hidup bersama dengan kemurahan Allah yang mau mengampuni dosa kita.

Karena kemurahan Allah lah manusia memperoleh berkatNya. Walaupun manusia tidak bisa lepas dari perbuatan dosa, namun Allah sang pemurah menunjukkan kasihNya kepada setiap orang agar semua merasakan sukacita. Oleh karena itu penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus menjadi sumber semangat dan pengharapan bagi orang-orang percaya, walaupun bertemu dengan banyak pengetahuan dan kebenaran-kebenaran baru di zaman ini. Ketahuilah bapak ibu, bahwa kebenaran satu-satunya hanya ada pada Allah sendiri. Dengan kata lain, kebenaran-kebenaran yang ada harus dikoreksi dengan kebenaran yang dari Allah.

Semoga, kesaksian Paulus ini membawa kita semua semakin mengenal keberdosaan kita, mencapai titik terdalam perenungan iman bersama dengan Roh KudusNya. Dan selalu melihat bahwa Allah membuka tanganNya lebar-lebar untuk menerima orang-orang yang mau kembali percaya kepadaNya dan meninggalkan hidup keberdosaanNya. Amin.

Doa Penutup: Ya Allah, Tuhan Kami, Engkau begitu baik bagi kami. Sungguh kami adalah orang yang berdosa, namun Engkau selalu memberikan kesempatan bagi kami untuk memperbaiki diri setiap waktu. Kami bersyukur ya Tuhan, bahwa karena anugerahMu, Engkau menyelamatkan Paulus. Oleh karena itu ya Tuhan, kami memohon kemurahanMu senantiasa, dan bantulah kami untuk semakin memperbaharui diri dengan pertolongan Roh KudusMu, kami memohon di dalam nama Yesus Kristus. Amin.


C.Pdt. Mega Masria Siagian, S.Th- LPP III di Kantor Sekjend HKBP

Pustaka Digital