Renungan Harian HKBP | 13 Februari 2025

Salam sejahtera di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kita. Bersyukurlah selalu atas penyertaanNya yang mengantar kita hingga hari ini. Dia selalu mengasihi kita dengan kepenuhan janjiNya, dalam segala waktu dan keadaan Dia selalu ada bagi kita. Mari kita wujudkan syukur kita dengan mendengarkan firmanNya hari ini dan mari saat teduh sejenak.

Doa Pembuka: Ya Tuhan Allah Bapa Kami yang Mahakuasa dan Mahapengasih, kami bersujud di hadapanMu untuk menyerahkan hidup kami sepenuhnya dalam kuasaMu. Kami memohon keampunan dosa kami agar kami layak mengahadapMu. Betapa kami telah menerima pengasihanMu yang sangat besar tetapi terkadang kami masih mau ditundukkan oleh kehidupan dunia ini. Kami ingin menerima tuntunanMu hari ini agar kami kuat, berfirmanlah Engkau ya Tuhan kami siap mendengarMu. Di dalam Nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

Renungan kita hari ini tertulis dalam Yohanes 10 : 27. Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.

Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Suara dapat menjadi suatu identitas atau ciri dari seseorang. Seorang penyanyi misalnya dapat kita kenal lewat suaranya yang khas kapan dan dimanapun kita mendengar nyanyiannya. Seorang tokoh dapat kita kenal lewat suaranya sekalipun kita tidak hadir di tempat dimana ia menyampaikan pidato. Nah, bagaimana dengan Yesus, apakah kita benar-benar mengenal suaraNya? Renungan kita hari ini mengajak kita untuk meneliti apakah kita benar-benar mengenal suara Yesus atau tidak. Domba-dombaKu mendengar suaraKu dan aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Kata “mengikut Aku” mari kita jadikan fokus dari renungan i. Orang yang mendengar suara Yesus adalah orang yang selalu sedia mengikut Dia. Yesus adalah Gembala yang baik, Dia mempertaruhkan seluruh hidupNya untuk menyelamatkan domba-domba gembalaanNya. Karena itu, setiap orang percaya pasti mengenal Dia dan mendengar suaraNya serta mengikut Dia. Namun kenyataannya, sekalipun Yesus telah melakukan pekerjaanNya yang begitu besar ketika Dia berada di dunia, masih banyak juga yang tidak percaya, tidak mengenal Dia, tidak mau mengikut Dia bahkan menolak Dia. Orang-orang Yahudi yang sering bersamaNya kala itu, pun masih mampertanyakan apakah Dia Mesias yang dijanjikan. “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan?” Padahal Yesus telah mengatakanNya kepada mereka bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Allah, dan Dia telah melakukan pekerjaan-pekerjaanNya dalam Nama Bapa. Menjawab perkataan orang-orang Yahudi itulah, Yesus berkata: Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.

Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.  Sebagai orang percaya kita harus mengenal dan mengikut Yesus. Kita harus percaya dengan perkataanNya dan perbuatan-perbuatanNya yang ajaib. Kita harus mengenal Dia sebab Diapun sangat mengenal kita. Lantas, bagaimana kita bersikap jika kita sudah mendengar suaraNya dan mengenal Dia? Kita harus tekun membaca dan mendengar firmanNya karena firman itulah yang akan menuntun kita untuk mengerti jalanNya. Kemampuan untuk memahami dan mengerti atas segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, menjadi bukti atas pengenalan kita kepada Dia. Segala sesuatu diperkenankan Allah terjadi pada diri kita, sebab Dia juga mengenal kita. Manakala berbagai kesulitan dan persoalan bahkan penderitaanpun terjadi dalam hidup kita, kita harus tetap setia mengikutNya. Bukankah Dia berkata, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Artinya, mengikut Yesus bukan berarti semuanya menjadi serba mulus, instan dan praktis akan tetapi hidup kita harus berproses untuk menguji kesetiaan kita kepada Dia. Renungan ini mengingatkan kita agar menjadi pengikut Yesus yang setia, tahan uji, tangguh, tidak mudah menyerah, dan bertekun di dalam doa agar setiap langkah hidup kita selalu dipimpin olehNya. Percayalah kepadaNya Dialah gembala yang baik yang menjadi jalan keselamatan bagi kita. Dialah terang yang sesungguhnya. Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang." Marilah memohon ampun atas dosa-dosa kita dan meninggalkannya segala kejahatan kita untuk kehidupan yang baru. Dengarkanlah suaraNya, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Matius 4 : 17). Amin.

 

Doa Penutup. Terima kasih ya Tuhan Allah yang Mahapengasih. Engkau telah memberikan AnakMu menjadi gembala yang baik bagi kami. Dialah jalan keselamatan dan terang bagi kami menuju kerajaanMu kelak. Ajarlah kami untuk senantiasa mendengar suaraNya, seruanNya yang memanggil kami untuk bertobat meninggalkan segala dosa-dosa kami. Kuatkanlah kami ya Tuhan agar kami mampu seperti yang Engkau inginkan. Kami adalah manusia berdosa, kami mohon pengampunanMu atas dosa-dosa kami di dalam Nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan bersyukur. Amin.

Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kita sekalian. Amin.


St. Menerwatsen Panggabean - Biro Musik dan Ibadah HKBP

Pustaka Digital