Renungan Harian HKBP | 13 Mei 2024

Salam sejahtera buat kita semua, bahagia sekali dapat bertemu kembali dalam Renungan Harian Marturia HKBP pada hari ini Senin 13 Mei 2024. Saya berharap Bapak, Ibu, Saudara, Saudari yang terkasih di dalam Nama Tuhan berada dalam penyertaanNya sehingga apapun yang terjadi dalam hidup kita hari ini, kita dapat bersukacita. Kita akan mendengarkan firmanNya hari ini sebagai penopang hidup kita agar kita senantiasa berpaut kepada kuasaNya. Karena itu, mari kita bersiap dalam saat teduh sejenak.

Doa Pembuka: Puji syukur dan terima kasih kami persembahkan bagiMu ya Allah Bapa kami yang Mahakuasa serta penuh kasih. Topangan tangan Tuhan kami rasakan, menuntun kami senantiasa dalam perjalanan hidup yang penuh dengan cobaan dan tantangan sehingga kami dapat menjalani hidup kami hingga hari ini. Suka dan duka silih berganti, terkadang mau merenggut iman kami. Terima kasih karena Engkau selalu menuntun kami ke jalanMu yang benar, sehingga kami selalu rindu mendengarMu, karena hanya firmanMulah sumber kekuatan kami. Saat ini juga kami siap mendengarMu, berfirmanlah ya Tuhan, sebab firmanMu itu pelita bagi kaki kami dan terang bagi jalan kami. Terimalah doa pujian kami di dalam Nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Renungan kita hari ini tertulis dalam

Yohanes 3 : 17.

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Bapak, Ibu, Saudara, Saudari yang terkasih di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus. Gagalnya manusia pertama Adam dan Hawa menjaga amanah yang ditetapkan Allah baginya telah mewariskan kesalahan besar yaitu dosa turun temurun kepada umat manusia. Pelanggaran kepada perintah Allah itulah cikal bakal manusia menjadi umat yang terhukum ditandai dengan diusirNya mereka dari taman Eden (Kejadian 3). Keadaan itu terus berlanjut oleh sikap serakah manusia yang tidak dapat mengendalikan akal dan nafsu dengan mengikuti kehendak sendiri dan mengesampingkan kehendak Allah. Allah beberapa kali murka atas kejahatan manusia dan murka terbesarNya adalah dengan menurunkan Air Bah untuk menghukum orang-orang berdosa yang sering berontak (Kejadian 7). Namun, manusia tak kunjung jera, dengan akal yang dimiliki, manusia sering ingin melampaui keterbatasannya seolah ingin merebut otoritas Allah. Tetapi sekalipun demikian, Allah tidak pernah memutuskan rasa kasihNya kepada manusia, Allah selalu mencari jalan untuk menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya.

Bapak, Ibu, Saudara, Saudari yang terkasih di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus. Puncak dari pengasihan Allah bagi manusia adalah mengutus AnakNya yang tunggal Yesus Kristus turun ke dunia. Itulah kedatanganNya yang pertama, bukan menghakimi tetapi untuk menyelamatkan. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Cara yang sangat berbeda, biasanya Allah menunjukkan kasihNya dengan murka tetapi kali ini Ia menunjukkan kasihNya dengan derita. Yesus Kristus yang juga adalah Allah sangat sulit diterima oleh dunia bahkan dunia menolaknya sehingga Ia menderita. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Korintus 5 : 21). Manusia tidak mengerti akan kasih Allah itu sebab dia selalu mengedepankan akal bukan imannya. Allah sangat mengharapkan manusia percaya kepada Yesus untuk memperoleh keselamatan meloloskan manusia dari murkaNya. Lalu bagaimanakah manusia itu dapat beroleh keselamatan?

Bapak, Ibu, Saudara, Saudari yang terkasih di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus. Renungan kita hari ini mengingatkan kita kembali tentang lahir baru sebagaimana percakapan Yesus dengan Nikodemus, seorang Farisi, pengajar Israel yang sangat terkenal. Percakapan ini menjelaskan bahwa lahir baru tidak dipandang secara akal. Dari sisi ilmu pengetahuan manusia tidak dapat terlahir kembali dari rahim ibunya, namun dengan iman manusia dapat dilahirkan kembali dengan menerima pekerjaan roh kudus dan percaya kepada Yesus. Dan itulah satu-satunya jalan keselamatan untuk beroleh kerajaan Allah yaitu hidup yang kekal. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah (ayat 18). Kita semua tentu ingin selamat dari hukuman. Jalan telah ditunjukkan di dalam Yesus ketika berada di dunia ini. Setelah Yesus naik ke surga mempersiapkan tempat bagi setiap orang percaya, sebagaimana kita baru saja merayakannya, kita percaya bahwa Dia akan datang kembali ke dunia yaitu kedatanganNya yang kedua kali. KedatanganNya yang kedua sangat berbeda dengan kedatanganNya yang pertama, Dia datang bukan lagi sebagai juruselamat yang akan menyelamatkan tetapi sebagai hakim yang akan menghakimi. Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. (Matius 16 : 27). Karena itu, marilah kita membaharui hidup kita, menerima pekerjaan roh kudus untuk melakukan pertobatan. Allah telah menunjukkan kasihNya kepada kita dengan mengutus AnakNya, agar jika Dia datang kembali kita ditemuiNya setia. Mari kita mengaku dosa kita dihadapanNya, sebab ”Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1 : 9). Amin.

Doa Penutup: Terima kasih ya Allah Bapa atas firmanMu yang telah mengigatkan kami akan bersarnya kasih sayangMu bagi kami. Kami sepenuhnya percaya, karena begitu besarnya kasihMu akan dunia ini, Engkau telah mengaruniakan AnakMu yang tunggal, supaya setiap kami tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Tuntunlah kami selalu ke jalan keselamatanMu agar kami mampu menjauhkan segala dosa dan melakukan apa yang Engkau kehendaki. Kami mengaku segala dosa dan pelanggaran kami dan kami mohon belas kasihanMu. Janganlah Engkau mebalaskan segala pelanggaran kami dengan murkaMu tetapi ampunilah kami oleh kasihMu dengan perantaraan penghulu kami yang tunggal, yaitu AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus kiranya menyertai kita sekalian. Amin.


St. Menerwatsen Panggabean (Pegawai Biro Ibadah Musik HKBP)

Pustaka Digital