Renungan Harian HKBP | 14 Desember 2023


Syalom, selamat pagi Bapak Ibu Saudara/I yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, suatu anugerah bagi kami dapat bertemu kembali dengan bapak ibu sekalian dalam program renungan pagi martuaria HKBP edisi Selasa 14 Desember 2023. Saya berharap kita semua dalam keadaan baik dan penuh sukacita untuk menyambut firman Tuhan di pagi hari ini. Baiklah Bapak Ibu yang terkasih sebelum saya membacakan nats renungan kita untuk pagi hari ini, marilah kita berdoa terlebih dahulu.

Doa Pembuka: Bapa di dalam surga sungguh kami mengucap syukur kehadirat-Mu yang Maha Kudus atas penyertaan dan pelawatan Tuhan bagi kami sampai saat ini sehingga kami masih boleh merasakan nafas kehidupan yang Tuhan anugerahkan bagi kami. Di pagi hari ini ya Tuhan kami berkumpul melalui program renungan pagi Marturia HKBP Kami rindu mendengar firman Tuhan kiranya Engkau Ya Tuhan berkenan membekati hati dan fikiran kami agar hati dan fikiran kami boleh tertuju kepada firmanmu dan kami boleh menerima serta memahami firmanMu dan FirmanMu itu menjadi pegangan bagi kami dalam menajalani kehidupan kami sehari-hari trimakasi ya Bapa, didalam nama anak-Mu Tuhan Yesus Krsitus kami berdoa dan mengucap Syukur. Amin.

Bapak/Ibu dan saudara/I yang saya kasihi di dalam nama Tuhan Yesus Krsitus yang menjadi nats renungan kita di pagi hari ini terambil dari kitab Amsal 18:15 saya akan bacakan bagi kita semua” hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan.” Demikian firman Tuhan.

Bapak ibu dan saudara saudari yang dikasihi Tuhan mana lebih baik kita menjadi orang pintar atau menjadi orang yang bijaksana? Pintar belum tentu bijaksana tetapi orang yang bijaksana pasti dia juga memiliki pengetahuan. Apalagi jika diperhadapkan dengan kemajuan zaman saat ini, dimana orang –orang lebih condong kepada hal-hal yang tidak baik dibanding kepada hal yang baik. Banyak sekali bilangan orang –orang pintar secara IQ tetapi sangat rendah nilai etikanya. Jangankan orang dewasa anak anak pun sekarang ini sangat pandai pandai sekali. Pandai berbicara pandai menggunakan tehnologi pandai dalam berbagai hal. Lalu apakah yang salah dengan semua ini? Apakah salah jika orang memiliki IQ yang tinggi? Salahkah seseorang jika pintar dalam menggunakan tehnologi tehnologi canggih? Tentu saja tidak. Yang menjadi persoalan ialah ketika kepintaran itu digunakan ke hal-hal yang tidak baik. Sehingga tidak jarang kita temukan bapak ibu para remaja yang memakai Handphone ke hal-hal yang tidak baik misalnya menonton film dewasa, memainkan judi online, game online dan lain sebagainya. Penulis Amsal menasehatkan: hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan. Apakah maksud dari perkataan ini?

Orang yang berhikmat dan berpengetahuan semata mata tidak hanya memiliki pengetahuan dan tingkat kecerdasan saja melainkan memiliki attitude atau sifat etika yang baik pula. Jika kita perhatikan para pelaku criminal bisa dikatakan mereka adalah orang-orang yang pintar namun mereka tidak memiliki attitude yang baik. Mereka tidak bisa menyelaraskan pengetahuan atau ilmu yang mereka miliki dengan karakter mereka. Jika kepintaran yang kita miliki mendatangkan malapetaka bagi orang lain itu bukanlah kepintaran yang mendatangkan kebaiakan. Namun kepintaran yang disertai dengan sikap bijaksana itu akan melahirkan orang orang pintar yang berattitude yang baik. Ada sebuah ilustrasi bapak ibu yang dikasihi Tuhan. Suatu ketika ada seorang professor ahli sains yang mengajar di universitas ternama di London dimana sang profesor memiliki tetanga asal Afrika. Setiap pagi pagi sekali jam 6 pagi sang profesor sudah bersiap siap akan pergi bekerja sementara sang tentangganya keluarga Afrika tersebut masih duduk santai sambil bercanda gurau menimati kehangatan dalam kebersamaan di keluarga mereka. Suatu ketika dipagi hari ketika sang profesor akan berangkat bekerja dia melihat tentangganya itu sedang duduk santai di teras keluarga sambil sarapan dan saling berbicara satu sama lain. Lalu si professor agak kesal sedikit dan dia berfikir bahwa keluarga Afrika itu sangat buang buang waktu dengan duduk duduk tanpa aktifitas di teras rumahnya. Ketika dia hendak memasuki mobilnya dia sang professor menyapa anak dari tentangganya itu yang duduk di kelas 5 SD. Sang prosfesor berkata selamat pagi Jack saya dengar kamu juara 1 lari marathon di sekolahmu ya. Luar biasa sekali kata sang professor. Lalu jawab sang anak: iya pak professor saya juara 1 lari marathon semua karena kebaikan Tuhan. Tuhan? Kata si professor, bagaimana kau bisa tau bahwa Tuhan itu ada? Dan apakah Tuhan benar benar ada? Jika ada dimana letak keberadaan Tuhan saat ini? Apakah dia nyata dan kelihatan?  Tentulah ada Tuhan sungguh ada kata si anak, Tuhan itu ada dihati jiwa dan fikiran kita kata si anak. Lalu dengan angkuh si professor mengatakan segala sesuatu yang tidak terlihat dan tidak berbentuk dan tidak bisa disentuh dalam ilmu sains itu adalah nol tidak ada. Jadi Tuhan tidak ada itu hanya ilusimu saja kata si professor. Ketika sang professor akan pergi tiba tiba sang anak memanggil dia dan bertanya tunggu professor saya mau Tanya 5 + 5 itu berapa? 10 jawab si pforesor kenapa kau bertanya seperti menguji anak kecil terhadapku cetus si professor. Lalu sang anak menyahut bagaimana kau tau bahwa 5+5 itu adalah 10? Apakah itu sudah benar? Tentu sudah kata si professor ilmu dan pengatahuan ku yang bermain menghitung itu katanya. Lalu dimana ilmu dan pengetahuanmu itu Tanya sang anak. Di fikiranku jawab si professor. Pikiranmu dimana? Sahut si anak lagi. Ya fikiran ku di otakku lah kata professor. Professor tolong perlihatkan padaku otak dan fikiranmu itu aku mau melihatnya dengan nyata kata sang anak. Lalu sang professor mulai kebingungan dan berkata bangaimana mungkin aku bisa menunjukkan fikiran dan otakku kepadamu secara nyata. Lalu jawab si anak pak professor dalam ilmu sains segala sesuatu yang tidak kelihatan dan tidak bisa ditunjukkan secara real itu nol dan tidak ada, berarti otak dan fikiranmu nol tidak ada. Sang professor tertunduk malu dan dia pergi menuju mobilnya untuk berangkat bekerja. 

Bapak ibu saudara/I yang dikasihi Tuhan sering sekali kita mengandalkan logika dan pengetahuan kita untuk mencari keberadaan kita sehingaa kita menjadi orang Krsiten yang memiliki iman yang suam suam kuku. Kita merasa angkuh kita merasa bahwa kita sudah mengetahui banyak hal sehingga ini berpengaruh kepada moral dan etika kita. Kita kehilangan citra diri kita sebagai imagodei Allah. Kita bukan orang yang penuh kasih, kita tidak menjadi orang yang rendah hati seperti yang selalu Tuhan Yesus ajarkan kepada kita. Oleh karena itulah kitab Amsal ini menasehatkan ” hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan. orang yang benar benar memiliki pengetahuan ialah orang yang memiliki kebijksanaan dan hikmat di dalam hidupnya. Dimana dia mampu menyelaraskan pengetahuan yang dia miliki dengan iman nya terhadap Tuhan. Lalu pertanyaannya mana lebih baik kita menjadi orang pintar atau orang yang berhikmat? Bapak ibu saat ini kita sudah memasuki masa masa advent masa masa pengharapan dimana kita menantikan keselamatan kita.  Sudah sejauh mana persiapan kita menyambut Sang Juruslamat di hidup kita? Sudahkah kita bijkasana menggunakan telinga kita untuk mendengar kabar baik tentang sukacita yang besar yang akan diberikan oleh Sang Juruslamat sukacita yang tidak akan pernah bisa diberikan oleh dunia ini. Selamat memasuki masa advent dan selamat menantikan sang Juruslamat di dalam iman kita kepada Yesus Kristus.  Amin.

Doa Penutup: Bapa di dalam surga kami begitu bersyukur atas firman Tuhan yang telah kami dengarkan. Kiranya melalui firman-Mu ya Tuhan kami semakin dikuatkan dan diteguhkan untuk mempercayai Engkau. Janganlah kiranya kami menjadi orang yang berpengetahuan saja melainkan biarlah kami menjadi orang yang berpengetahuan disertai dengan hikmat yang dari Tuhan, sehingga kami menyelaraskan antara pengetahuan kami dengan iman kami terhadap Engkau. Janganlah kiranya kami menjadi orang yang angku yang hanya mengandalkan logika kami saja sehingga kami kehilangan jati diri kami sbagai pengikut-Mu Tuhan. biarlah kami menjadi orang yang penuh kasih dan berkepribadian yang baik. Ya Tuhan kami berdoa untuk semua pendengar renungan pagi marturia saat ini kiranya Engkau berkenan memberkati kehidupan mereka pribadi lepas pribadi. Jika ada diantara mereka yang sedang mengalami sakit penyakit ya Tuhan kuatkan lah mereka agar mereka selalu beroleh sukacita dan perngharapan terhadap Engkau sebab dengan begitu mereka akan memiliki kekuatan untuk melawan sakit penyakit mereka, jikalau ada dari antara mereka yang mengalami pergumualan dan penderitaan yang berat ya Tuhan pegang tangan mereka agar mereka tidak terjatuh ke dalam dosa melainkan tetap mengandalkan Engkau di dalam kehidupan mereka sehingga mereka mampu melewati setiap masa sulit bersama dengan Engkau. Tuhan berkati semua orang tua agar menjadi orang tua yang penuh kasih yang memakai kasih Kristus dalam mengajari anak anaknya, berkati para anak anak agar menajdi anak anak yang selalu mendengar nasihat orangtuanya sebagai wakilMu di dunia ini. Kami juga adalah orang orang yang berdosa kiranya Engkau berkenan memberikan pengampunan dosa agar kami layak sebagai anak anak-Mu yang terkasih. Terimalah dan dengarkanlah doa kami di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.


Pdt. Derita Hutagaol, S.Th- Melayani di Biro Dana Pensiun HKBP