Renungan Harian HKBP | 15 Februari 2025
Shalom saudara-saudari yang terkasih, kami berharap kita dalam keadaan sehat di akhir minggu ini. Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan pada hari ini, marilah kita beri waktu sejenak untuk saat teduh…..
Doa Pembuka: Marilah kita berdoa!Kami sungguh bersyukur ya Bapa, karena kasihMu selalu menyertai kami hingga hari ini. Pada pagi ini, sebelum kami melakukan segala kegiatan kami, kami hendak bersekutu dengan Engkau, dan mendengarkan sabda-Mu. FirmanMu adalah petunjuk bagi kami untuk berkata dan berbuat dalam satu hari ini, maka dari itu biarlah Roh KudusMu yang memberi hikmat kepada kami, agar kami mengerti akan Firman-Mu. Terimalah doa kami ini, yang kami sampaikan hanya di dalam nama Anak-Mu Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Firman Tuhan yang akan kita dengar pada hari ini, tertulis dalam Amsal 3 : 11. “Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya”.
Judul : “Menerima Didikan Dari TUHAN”
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti mendidik adalah memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Jadi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang, atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Bicara tentang pendidikan, sudah pasti semua orang tua sangat menginginkan anaknya memperoleh pendidikan yang baik. Orang tua menginginkan anaknya melanjutkan pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi yang bermutu walaupun mahal, agar anaknya dapat dididik oleh guru atau dosen yang terbaik sehingga anaknya memperoleh kualitas pendidikan yang terbaik juga.
Seorang pendidik yang baik tentu diyakini memiliki ilmu yang diperoleh dari sumber yang berkualitas dan mampu menerapkan metode pembelajaran yang tepat sehingga anak didik akan terdidik dengan baik. Tetapi perlu kita ingat bapak ibu bahwa yang paling utama dan dasar dari semua pengetahuan itu adalah didikan dari Tuhan. Amsal 1 : 7 mengatakan “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan”. Maka dari itu kita harus menyampaikan Firman Tuhan sebagai didikan Tuhan kepada anak-anak kita, sehingga mereka berhikmat dan tumbuh dalam iman yang benar, yang akan membentuk karakter yang baik dalam kepribadiannya.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih, ada 3 pendidikan yang kita kenal, yaitu Pertama, Pendidikan Formal. Pendidikan formal ini dilaksanakan di Sekolah. Proses belajar mengajar ini dilakukan oleh guru dan murid. Ada tahap atau tingkat pendidikan dalam sekolah, dan di akhir studinya dia akan mendapat penghargaan seperti ijazah. Kedua, Pendidikan Informal. Pendidikan ini dilaksanakan di rumah. Proses belajar mengajar ini dilakukan oleh orangtua dan anak. Di rumahlah orangtua dapat mengajarkan apa saja yang benar, yang harus dilakukan anak berdasarkan firman Tuhan. Ketiga, Pendidikan non Formal. Pendidikan ini dilaksanakan di gereja, lembaga atau tempat kursus. Kalau di gereja pendidikan ini disebut sekolah minggu, belajar sidi, dan kalau di masyarakat sering disebut les atau kursus keahlian. Dan bentuk didikan Tuhan selalu ada di dalam 3 jenis pelaksanaan pendidikan ini. Di sekolah, didikan Tuhan dapat dipelajari di bidang agama yang diajarkan oleh Guru agama, kalau di rumah didikan Tuhan dapat disampaikan oleh orangtua kepada anaknya, dan di gereja didikan Tuhan dapat di ajarkan oleh para pelayan gereja. Tetapi dari ketiga tempat proses belajar mengajar ini yang mengatakan tentang didikan Tuhan tersebut, durasi proses belajar mengajarnya itu lebih banyak dirumah.
Oleh karena itu bapak/ibu, kita sebagai orangtua, jangan serahkan pertumbuhan iman anak kita hanya kepada guru agamanya, atau hanya kepada pendeta atau pelayan gereja, karena orangtua mempunyai waktu yang lebih banyak bersama dengan anaknya. Contohnya, di dalam rumah setiap hari kita punya waktu bersama anak untuk membaca firman Tuhan dan berdoa, sedangkan di sekolah dan di gereja waktu belajar dan mengajarnya hanya satu kali dalam seminggu.
Bapak/ibu, saudara/i, dalam nats ini penulis amsal berharap agar kita mau menerima didikan dari Tuhan. Tuhan dapat menyampaikan didikanNya melalui Roh-Nya yang berbicara didalam hati kita, dapat juga melalui Alkitab, seperti yang dikatakan di dalam 2 Timotius 3 : 16 – 17 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik”. Jadi Firman Tuhan itu adalah didikan dari Tuhan yang berguna mengajar dan menegur perilaku kita yang salah, sehingga kita tahu mohon ampun kepada Tuhan, dan mau meninggalkan yang salah, serta berjuang untuk melakukan yang benar. Maka itu jikalau kita ingintahu apasaja tentang didikan Tuhan, berdoalah agar Roh Kudus mengajari kita dan bacalah Alkitab. Disanalah kita akan mengetahui apa yang dikehendaki Tuhan dan apa yang tidak berkenan kepadaNya.
Selain melalui berkat Roh Kudus dan membaca FirmanNya, didikan Tuhan dapat juga hadir dalam bentuk konsekuensi atas tindakan kita. Ketika kita menerima hukuman atas kesalahan kita, maka kita akan menganggap hukuman itu sebagai didikan, sehingga kita belajar untuk tidak melakukan kesalahan itu kembali. Atau terkadang Tuhanjuga memakai orang lain untuk menasehati atau menegur kita, menunjukkan kelemahan-kelemahan kita. Memang walaupun acapkali hal itu sangatlah membuat kita tidak nyaman, tetapi sebenarnya teguran itu akan mengarahkan kita kepada hidup yang lebih baik.Didikan dari Tuhan adalah anugerah, maka itu janganlah kita bosan atau menolak didikan dari Tuhan.
Di sisi lain terkadang kita memang takutterhadap didikan Tuhan. Sering kita menyalahartikan hal-hal buruk atau pencobaan yang terjadi dalam hidup kita sebagai didikan Allah. Padahal masalah dapat menjadi semacam ujian dalam proses belajar. Nah, ketika masalah itu terjadi maka kita harus berserah kepada penyertaan dan perlindungan Tuhan. Tuhan selalu menjaga kita agar tetap berjalan dalam kehendak-Nya. Terkadang, Tuhan mengizinkan kita mengalami pencobaan dan masalah, supaya kita tahan, dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.Tuhan adalah sumber pengetahuan, sumber hikmat dan kebijaksanaan yang mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan, seperti yang dikatakan dalam ay. 13 – 17 : “Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.Ia lebih berharga dari pada permata; apa pun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya.Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata”.
Maka itu marilah kita bersyukur bila Tuhan masih berkenan mendidik kita, karena didikan-Nya menjadi bukti bahwa Tuhan sangat mengasihi dan memperhatikan kita. Dia akan memampukan kita dalam mengambil keputusan dan menuntun kita agar tetap teguh berjalan dalam kehendak-Nya. Bapak/ ibu janganlahbosan dengan peringatan Tuhan, marilah kita terus menerima didikanNya. Percayalah bahwa Tuhan selalu menginginkan yang terbaik untuk kita karena kita adalah ciptaanNya yang sangat dikasihiNya. Amin.
Doa Penutup: Mari kita berdoa! Ya Bapa sumber kehidupan kami, kami mengucapkan puji pujian dan terimakasih kepada-Mu, karena Engkau selalu mengasihi kami. Engkau selalu mengingatkan kami, agar kami mau tetap setia hidup bersamaMu, menerima didikanMu sehingga dengan demikian kami akan dikuatkan untuk tetap berjalan menurut kehendakMu, dan selalu bersukacita. Dengan menerima didikanMumaka kami akan dituntun menjadi lebih baik lagi dari hari ini. Dengan demikian kami akan menerangi sekitar kami dengan perkataan dan perbuatan kami, sehingga kami dapat menyenangkan hatiMu. Ampunilah kesalahan kami, dan ajari kami mengampuni saudara kami, agar kami layak dihadapanMu. Terimalah doa kami ini,yang kami sampaikan hanya melalui AnakMu Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami yang hidup. Amin.
Kasih setia dari Tuhan Yesus Kristus, Anugrah dari Allah Bapa, dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. Amin.
Pdt. Susi Hutabarat, S.Th- Kabag di Biro Ibadah Musik HKBP