Renungan Harian HKBP | 18 Desember 2024
Selamat pagi dan salam sejahtera kami ucapkan kepada kita semua, jemaat yang dikasihi Tuhan. Kami percaya Kasih setia Tuhan Yesus Kristus yang membuat kita tetap hidup hingga saat ini. Sekarang kita akan bersekutu dengan Tuhan melalui firmanNya, maka dari itu, marilah kita memberikan waktu sejenak untuk saat teduh.
Doa Pembuka: Marilah kita berdoa! Kami memuji dan memuliakan nama-Mu ya Allah Yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi serta isinya. Kami sungguh-sungguh merasakan kasih setiaMu yang selalu menyertai hidup kami. Terlebih pada hari ini Engkau memperkenankan kami untuk memulai segala kegiatan kami, dan sebelum kami memulai semua kegiatan tersebut, kami mau bersekutu dengan Engkau. Biarlah Roh Kudus yang mengajari kami untuk mengerti akan firmanMu dan memampukan kami melakukannya dalam kehidupan kami sehari-hari. Terimalah doa permohonan kami ini yang kami sampaikan di dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Saudara/i yang terkasih, firman Tuhan yang akan kita dengarkan pada saat ini tertulis di dalam
Mazmur 34 : 16
“Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong”.
“ORANG BENAR DI MATA TUHAN”
Mata adalah alat untuk melihat, memperhatikan dan menjaga. Semuanya akan bisa kita lakukan dan jalani dengan baik apabila kita dapat melihat. Jika mata kita tertuju kepada sesuatu, itu berarti kita mempunyai maksud tertentu sehingga kita memperhatikan dan mengawasinya. Demikian juga dengan firman Tuhan hari ini, nats ini adalah perkataan Pemazmur yang mengatakan bahwa mata TUHAN selalu tertuju kepada orang-orang benar. Kalimat “mata Tuhan tertuju” memiliki pengertian bahwa pandangan Tuhan hanya terfokus kepada orang yang benar, bahkan Ia dapat melihat sampai detail seluruh kehidupannya. Ini adalah ungkapan yang menyatakan perhatian dan kasih dari Tuhan kepada orang percaya. Tuhan tahu semua yang ada di dalam hati kita, semua beban pergumulan kita, bahkan semua pelanggaran kita. Manusia melihat apa yang tampak dari luar, tetapi Tuhan melihat sampai kedalaman hati.
Bapak/ibu, ketika Raja Daud menuliskan “mata Tuhan tertuju kepada orang benar” ia mau mengakui secara tulus bahwa di tengah-tengah pergumulannya pasti ada Tuhan, mata Tuhan terfokus kepadanya. Ini merupakan pengakuan iman Raja Daud bahwa Tuhan berdaulat. Kalimat “Mata Tuhan tertuju kepada orang benar” merupakan ungkapan pengalaman iman Raja Daud. Jika kita mengamati perjalanan kehidupan dari Raja Daud, baik ketika ia masih menjadi gembala domba, ketika dia harus berhadapan dengan Goliat, bahkan terhindar dari upaya pembunuhan oleh Raja Saul, maka jelaslah bahwa ungkapan “mata Tuhan tertuju kepada orang benar” adalah kesaksian Daud dari pengalaman kehidupannya, bahwa perhatian kasih dan perlindungan dari Tuhan serta imannya kepada Tuhan bukan hanya sekedar kata-kata atau puisi, tetapi memang dialami dalam hidupnya. Bagi Raja Daud, kebaikan Tuhan yang nyata dalam kehidupannya tidak hanya menjadi renungan pribadi nya, tetapi menjadi kesaksian untuk meneguhkan iman pengharapan bagi orang lain. Pemazmur menuliskan “mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar” merujuk pada pembenaran kita di hadapan TUHAN.
Dalam Roma 3:23-24 mengatakan bahwa “semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia kita telah dibenarkan dengan cuma-cuma oleh karena penebusan dalam Kristus Yesus.” Perjanjian Baru menegaskan bahwa status “orang benar” terkait erat dengan pembenaran yang dikerjakan Kristus di kayu salib. Oleh karena itu, jika kita berkata bahwa kita adalah pengikut Kristus, apa pun pergumulan kita hari ini, tidak akan dapat meniadakan perhatian kasih dari Tuhan, sebab jemaat-Nya adalah “orang benar” oleh Tuhan Yesus. Tapi kebalikkannya, dia juga mengingatkan, bahwa Tuhan tidak berkompromi kepada orang yang jahat dan sangat menentang mereka, bahkan akan menghukum mereka dengan melenyapkan ingatan mereka. (dapat kita baca di ay. 17).
Tanda orang benar di hadapan Allah adalah dengan berseru selalu kepada Allah atas segala tantangan hidup. Kita tidak dapat mengandalkan manusia dalam kehidupan kita, sebab manusia pun memiliki batas dan kehidupannya sendiri yang begitu sulit. Kita tidak dapat bergantung kepada kuasa-kuasa lain, sebab kuasa lain lebih rendah daripada kuasa Allah. Berseru kepada Allah adalah bentuk penyerahan diri yang penuh kepada Allah melalui hikmat pengetahuan yang diberikan kepada kita, sama seperti Raja Daud yang berserah kepada Allah, dan menjalani kehidupan dengan hikmat yang daripada Allah pula. Beriman yang berhikmat merupakan dasar landasan hidup Kristen. Ketika kita sungguh-sungguh hidup seturut dengan Firman-Nya, maka kita adalah orang-orang benar. Jadi dapat kita simpulkan bahwa orang benar adalah orang yang takut akan TUHAN dan bagi TUHAN orang benar akan di perhatikan dan dilindungi-nya. Teks ini juga mengingatkan kita untuk sungguh-sungguh menaruh iman kepada Tuhan dan juga mengungkapkan iman kepercayaan kita didalam keadaan apapun.
Maka dari itu saudara-saudaraku terkasih, berjuanglah untuk menjadi orang benar sesuai dengan yang diinginkan Tuhan dari kita. Roh Kudus yang akan menguatkan kita untuk menjadi orang benar selama Tuhan memberi kesempatan kepada kita untuk memperjuangkannya. Karena itu, marilah kita menikmati kebersamaan dengan TUHAN saat kita berada dalam pemeliharaan-Nya. Selamat berjuang, Tuhan Yesus selalu ada untuk kita. Amin.
Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Ya Bapa, terima kasih untuk firman yang telah kami dengarkan saat ini, yang mengingatkan kami agar mau berjuang menjadi orang yang benar, orang yang berkenan dihadapanMu. Menjaga perkataan dan perbuatan kami dalam kehidupan kami sehari-hari. Walaupun banyak tantangan yang harus kami hadapi ketika kami harus berjalan dalam kebenaran, tapi kami yakin Engkau selalu menyertai kami. Ya Bapa, pada saat ini kami juga bermohon kesembuhan kepada saudara-saudari kami yang masih terbaring sakit, dan penghiburan kepada saudara kami yang masih bersedih dan berduka. Kami percaya bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan kami. Engkaulah sumber kebahagiaan dan kekuatan kami untuk menjalani hari-hari kami yang penuh dengan pergumulan saat ini. Kasihanilah kami ya Bapa. Kami serahkan tubuh, roh dan jiwa kami hanya ke dalam pemeliharaan pengasihan-Mu. Ampunkanlah dosa kami agar kami layak menerima kasih-Mu. Terimalah doa permohonan kami ini yang kami sampaikan hanya melalui Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat kami yang hidup. Amin.
Kasih Setia dari Tuhan Yesus Kristus, Anugrah dari Allah Bapa, dan persekutuan Roh kudus menyertai kamu sekalian. Amin.
Pdt. Susi Hutabarat, S.Th- Kabag di Biro Ibadah Musik HKBP