Renungan Harian HKBP | 18 Mei 2024

Syalom, bapak/ibu saudara/i dan seluruh jemaat yang terkasih di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan di hari ini, alangkah baiknya kita siapkan hati dan pikiran kita, marilah kita mengambil saat teduh sejenak, kita bersatu di dalam doa.

Doa Pembuka: Bapa yang baik, bapa yang kami kenal melalui anakMu Tuhan Yesus Kristus, Tuhan dan juruselamat kami, kami bersyukur untuk kebaikanMu yang mengantarkan kami boleh ada hingga saat ini. Kami bersyukur untuk penyertaan dan anugerah Tuhan melalui kesehatan dan nafas kehidupan yang kami rasakan, sehingga kami boleh melakukan segala aktivitas dan pekerjaan yang telah Engkau anugerahkan kepada kami. Dan itu juga ya Tuhan yang mendorong kami saat ini, supaya sebelum kami melanjutkan kegiatan dan aktivitas kami di hari ini, kami terlebih dulu menyerahkan diri kami untuk mendengarkan firmanMu yang menyapa, mengingatkan, dan menguatkan kami. Karena itu, kami siapkan hati dan pikiran kami sepenuhnya ya Tuhan, kiranya engkau berkati agar kami dapat dengan sukacita menerima Firman Tuhan. Kami sambut Kasih setia Tuhan di dalam sukacita. Amin.

Renungan

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, firman Tuhan yang menyapa kita saat ini, sesuai dengan ayat harian Almanak Gereja kita HKBP, tertulis dalam:

Amsal 19 : 21

“Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana.”

 Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus, berencana, merencanakan, atau merancang sesuatu adalah salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang berbeda dengan makhluk lainnya. Merancang adalah proses menyusun dan membuat rencana untuk menciptakan atau mendapat sesuatu, yang mana itu melibatkan pikiran, perasaan dan kemampuan untuk menimbang segala sesuatu di sekitar kita. Pada dasarnya ketika manusia merancang sesuatu, sudah pasti ia akan menaruh harapan bahwa yang dirancangnya itu akan berhasil. Akan tetapi, apa yang biasanya terjadi ketika rancangan yang dibuat manusia tidak terwujud atau tidak berhasil? Secara manusiawi perasaan yang muncul adalah kekecewaan. Yang mau dikatakan melalui hal tersebut adalah, ternyata kemampuan manusia ternyata bisa terbatas hanya sampai di tahap “merancang” atau “merencanakan” saja, dan yang membuat semuanya berhasil sesuai dengan yang direncanakan berada di luar kemampuan manusia itu sendiri.

  Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus, saat ini kita diingatkan lagi melalui nats ini bahwa di tengah kemampuan kita merancang sesuatu sebagai manusia, kita juga harus mengingat keterbatasan kita sampai di titik mana. Sebagai manusia tentunya kita akan merencanakan dan merancang masa depan kita sendiri. Kita semua tentu memiliki impian, harapan, dan ambisi yang ingin kita capai. Namun pada kenyataannya seringkali manusia lupa menanamkan dalam hatinya bahwa Allah pencipta yang lebih tahu tentang kita memiliki rencana yang lebih besar dan lebih baik untuk hidup kita. Tentu kita harus memahami bahwa pencipta lebih tau tentang ciptaannya daripada si ciptaan itu sendiri.

  Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus, kendati demikian bukan berarti kita menganggap bahwa kita tidak usah lagi berlelah untuk merencanakan dan merancang sesuatu, bukan. Jangan kita berkata, toh kalau harus kehendak Tuhan nya yang jadi, ngapain lagi saya menyusun rancangan dan rencana?. Bukan demikian maksudnya. Sebagai manusia yang istimewa diciptakan dari makhluk lainnya, kita harus menunjukkan tanggungjawab kita menggunakan akal dan pikiran kita untuk mengelola kehidupan, salah satunya adalah dengan merancang dan merencanakan sesuatu dalam hidup kita sembari merendahkan hati dan mengingat walaupun saya berencana, kehendak Tuhan harus menjadi yang utama.

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus, melalui nats ini kita juga diingatkan bahwa kita harus memiliki keyakinan bahwa kehendak Allah adalah yang terbaik bagi kita. Mungkin terkadang kita melihat rencana Allah tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan atau inginkan, tetapi satu hal yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah bahwa kita harus percaya Dia memiliki alasan dan tujuan yang sempurna dalam setiap tindakanNya. Di dalam Yeremia 29:11 dikatakan, "Karena Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus, ketika kita mengatakan kita percaya kepada Dia, kita yakin akan kuasaNya, kita percaya bahwa rancanganNya adalah sempurna, maka kita juga harus sedia diri untuk menerima sesuatu yang baru diluar yang kita kehendaki. Baiklah kita memiliki keyakinan yang teguh kepada Allah sembari kita melakukan apa yang memang menjadi tugas kita. Melalui nats ini kita diingatkan bahwa apakah ketika kita telah merancang sesuatu dengan baik namun tidak terwujud berjalan sesuai dengan yang kita inginkan maka kita akan berlarut jatuh di dalam kekecewaan? Sebagai manusia yang beriman yang percaya kepada Yesus Kristus, tentu kita akan menjawab “tidak”. Kita sebagai orang percaya akan mengatakan bahwa saya akan tetap melakukan apa yang menjadi tugas saya, untuk hasil dari setiap rancangan dan rencana saya adalah bagian dari Allah. Kita percaya bahwa Allah sempurna dalam setiap tindakannya. Amin.

Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Kami bersyukur ya Tuhan Allah kami untuk kesempatan yang begitu berharga yang engkau berikan kepada kami. Saat ini kami boleh dan telah bersekutu bersama untuk mendengarkan firmanMu yang telah menyapa kami. Biarlah Tuhan rohMu menguatkan kami untuk tetap berdiri dengan teguh di dalam iman kami kepadaMu. Ajar kami untuk selalu mengingat dan memahami bahwa manusia hanya bisa merancang dan merencanakan, tapi untuk semuanya itu kehendak Tuhan lah yang jadi. Ajar kami untuk selalu siap menerima hal-hal yang baik dan berguna yang engkau berikan kepada kami. Biarlah hidup kami ya Tuhan menjadi berkat bagi banyak orang, lewat pekerjaan, pelayanan dan seluruh cara hidup kami. Tuhan ajari dan kuatkan kami untuk hidup sesuai dengan kehendakMu. Inilah doa dan permohonan kami, di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.


C.Pdt. Frans M. Sormin, S.Th- LPP III di Kantor Departemen Koinonia HKBP

Pustaka Digital