Renungan Harian HKBP | 20 Mei 2023
Selamat pagi Ibu, Bapak, dan saudara-saudariku di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Salam sukacita. Kiranya kita semua dalam keadaan sehat, dan beroleh semangat yang baru untuk beraktivitas di sepanjang hari ini. Namun, mari kita luangkan waktu sejenak untuk mendengarkan firman Tuhan, renungan harian Aplikasi Marturia HKBP.
Doa Pembuka: Mari kita satukan hati di dalam doa! Terpujilah Engkau Tuhan, yang menganugerahkan hari yang baru ini bagi kami. Engkau juga melimpahi kami Kesehatan, Panjang umur, dan semangat yang baru. Kiranya firmanMu yang akan kami dengarkan semakin mendekatkan kami kepadaMu dan memampukan kami melakukan kehendakMu. Dalam Kristus Yesus, kami berdoa. Amin.
Firman Tuhan pada pagi hari ini terambil dari kitab Mazmur 123:3, dikatakan demikian: “Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan”.
Saudara-saudariku, penghinaan adalah ungkapan atau pernyataan yang tidak sopan, mencemooh, dan merendahkan seseorang. Dampak dari penghinaan itu bagi kehidupan seseorang tentulah amat menyakitkan, menakutkan, menyedihkan, dan bahkan pembunuhan karakter bagi kehidupan seseorang. Sehingga dengan penghinaan itu, seseorang bisa menjadi berubah: mengurung diri, menjadi pendiam, tertutup, bahkan ada yang menempuh jalan pintas mengakhiri hidupnya.
Raja Daud juga dalam nats renungan pagi ini mengalami penghinaan dari orang-orang yang sombong, mendapat olok-olok dari orang-orang yang merasa aman. Tentu, ia merasa tersakiti, tidak nyaman, tertekan, sedih. Itu manusiawi. Tetapi Raja Daud tidak larut dalam kesedihannya. Ia tahu dengan pasti sumber pertolongannya, sumber kekuatannya, sumber pemulihan hatinya yang terluka dan tersakiti. MataNya tertuju kepada Tuhan. Kepada Allah saja ia menaruh pengharapannya. Dan percaya Tuhan akan berbelas kasih dan menolong orang-orang yang dikasihiNya.
Kesaksian iman Raja Daud yang sungguh mengandalkan Tuhan dalam kehidupannya, terlebih Ketika ia mengalami pergumulan iman yang berat, menjadi penghiburan bagi kita bahwa Tuhan tidak akan membiarkan anak-anaknya sendirian. Ia akan berbelas kasih dan menolong dengan kuat kuasaNya.
Sikap iman Raja Daud yang tidak membalaskan penghinaan itu menjadi keteladanan bagi kita bahwa kejahatan tidak perlu dibalas dengan kejahatan. Penghinaan dan olok-olok tidak perlu kita balas dengan penghinaan. Tuhan tidak memperkenankan kita menghina sesama kita. Apapun alasannya. Kalau Tuhan begitu mengasihi kita, apapun adanya kita, maka tidak ada alasan apapun bagi kita untuk melontarkan penghinaan kepada sesama kita. Karena kita semua berharga di mata Tuhan. Biarlah dari alat ujar kita keluar kata-kata yang menyejukkan, menyemangati, dan menguatkan kehidupan sesama kita. Tuhan kiranya melimpahi kita hikmat untuk melakukannya. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Terima kasih Tuhan, kami telah mendengarkan firmanMu. Tuntun kami dan mampukan agar senantiasa mengandalkan Engkau dalam suka dan duka. Jauhkan kami dari keinginan merendahkan martabat kemanusiaan sesama kami melalui kata-kata yang keluar dari alat ujar kami. Biarlah ucapan-ucapan kami membawa sukacita, kegembiraan, dan semangat di setiap perjumpaan kami dengan siapapun. Di dalam Kristus Yesus, kami berdoa. Amin.
Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, pengasihan Allah Bapa, dan persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita. Amin.
Bvr. Risma Sinaga, S.Th., M.Hum- Kepala Biro Kategorial Perempuan HKBP