Renungan Harian HKBP | 21 April 2024


EPISTEL 

Mazmur 23:1-6

23:1  Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2  Ia membaringkan aku di padang yang berumputhijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

23:4  Sekalipun aku berjalan dalam lembahkekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkaubesertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

23:5  Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalakudengan minyak; pialaku penuh melimpah.

23:6  Kebajikan dan kemurahan belaka akanmengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diamdalam rumah TUHAN sepanjang masa.

 

 

Saudara yang dikasihi Kristus…

Semua kita sudah tau nats ini, bahkan mungkin diantarakita banyak yang bisa melafalkannya dengan baik. Nats ini simple, tetapi sarat dengan makna. Dan siapapun yang membaca atau mendengar nats ini, pasti senang, karenadimulai dengan satu kata yang sangat pendek tetapimenyejukkan yaitu ungkapan yang mengatakan Tuhan adalah Gembalaku. Dengan ungkapan tersebut, kita bisalangsung mengerti siapakah Allah sebenarnya. Kalau tadidikatakan bahwa Tuhan adalah gembala, ini hendakmenggambarkan bahwa Tuhan yang memperhatikan, memelihara, membimbing, melindungi, menerima, menyambut bahkan melimpahkan segala berkatkebutuhan kita. Atau dengan singkat, Tuhan sebagaigembala berarti dia pemberi kehidupan. 

 

Di ayat 1-2 dikatakan “takkan kekurangan aku. Iamembaringkan aku di padang yng berumput hijau, Iamembimbing aku ke air yang tenang”. Ini hendakmengungkapkan bahwa Tuhan sebagai gembalamenyediakan segala kebutuhan. Tetapi bagaimana agar sampai ke rumput hijau dan air tenang tersebut, ini butuhkerja keras. Karena kita tahu bahwa untuk mencarirumput hijau di Plestina itu sangat sulit.  Bahkan pendiriIsrael Abba Eban mengatakan bahwa “untuk setiap petaktanah hijau, ada seribu petak tanah cadas dan tanahtandus”. Penuh bahaya. 

 

Artinya, padang rumput itu enak, air tenang itu  nikmat. Tetapi sekali lagi di Negara Israel pada waktu itu, untukmencapai semua itu sangat sulit, harus melalui batu batucadas yang tajam. Kiri kanan jalan jurang. Lengahsedikit, bisa jatuh. Belum lagi perampok yang menghadang. Untuk sepetak rumput hijau, gembala harusmembawa kita dalam perjalanan yang melelahkan dan menyakitkan. Hanya domba-domba yang setia, yang uletdan yang tahan banting yang dapat tiba di tepi sungaiyang tenang. Ini benar-benar mau menguji kesabaran dan kesetiaan kita.

 

Dan apa yang diterangkan peMazmur di sini, ini adalahgambaran kehidupan yang harus kita hadapi. Banyak kesulitan, banyak kesakitan bahkan kesedihan yang kitarasakan (termasuk kesedihan karena kematian sepertiyang dialami keluarga ini beberapa waktu yang lalu). 

 

Nah saya pikir ini godaan besar yang sering kita alamisaat ini. Kita mau rumput hijaunya, pengen air tenangnya, mau hidup enak, tetapi tidak mau susahnya. Dan hidup enak tanpa rintangan bukan gambaran hidupyang dijanjikan dalam Mazmur 23 ini. Dan hari inikepada kita semua, dikatakan bahwa Tuhanlah guide, pemandu jalan, sebagai pengawal. Tetapi lihat ay.3-4, Diamenuntun kita ke jalan yang benar, bukan ke jalan yang mudah, jalan yang enak dan cepat, tidak ! Tetapi sekalilagi, Dia menuntun ke jalan yang benar. Jalan benar tidakidentik dengan jalan yang gampang, enak dan cepat. 

 

Bahkan sebaliknya, justru kalau kita mengikuti jalanyang benar, urusannya sering sekali lebih lambat. Tetapijangan kecil hati. Karena apa ? “Sebab sekalipun berjalandalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebabTuhan besertaku”. Tidak takut bukan karena nekad, tetapikarena Tuhan  beserta kita, melalui tongkat dan gadaNya, Dia akan menghalau musuh kita. Ia tidak pernahmembiarkan kita berjalan sendiri dalam hidup ini. Ini yang membuat kita tetap kuat, tetap tegar menjalanikehidupan ke depan. 

Saya kira ini yang acap dilupakan oleh banyak orang ketika menghadapi pergumulan kehidupan, karenamencari bacing yang salah. Banyak orang yang mempertaruhkan kepercayaannya kepada harta, Uang, teman, keluarga. Pada hal semua itu tidak pernah menjamin kita bisa lepas dari bahaya. Hanya pertolongan dari Tuhanlah yang sungguh-sungguhterpercaya.

 

Inilah yang memberikan kita pengharapan, karena Tuhan menyediakannya segalanya untuk kita. Mateus 6:25–34 berbicara tentang “hal kekuatiran” “Janganlah kuatirtentang apapun, baik makanan ataupun pakaian”. Karena kekuatiran tidak akan merubah apa-apa, kecualimendatangkan penyakit. Kekuatiran itu mempengaruhisystem syaraf dan peredaran darah. Itu sebabnya rasa kuatir sangat mengganggu produktivitas. Kekuatiranmengganggu sukacita dan membuat kita kehilangangairah hidup.  

 

Ingat, Tuhan sebagai gembala memberi kita ketenangan, menopang. Dan di ay. 5 tadi dikatakan,  ketika musuhmengepung kita, Tuhan keluar menjumpai kita dan mempersilahkan kita masuk ke kemahNya, dan di sana Iamenjamu kita, menyediakan hidangan buat kita. Dan di ay.6 disempurnakan dengan kebajikan dan kemurahanTuhan mengikuti setiap kita seumur hidup. Luar biasasaudara/i. Pertolongan, penyertaan dan topangan Tuhan, sungguh sempurna. Namun sangat perlu untuk diingat, bahwa penyertaan, pertolongan itu hanya mungkinditerima oleh mereka yang mau setia kepada sang Gembala. Dan biarlah kita tetap bersukacita, karena kitapunya gembala yang baik, yaitu Yesus Kristus yang terusmenjaga kita seumur hidup. Amin.


EVANGELIUM


Bapak, Ibu Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, syalom dan Selamat hari Minggu. Untuk mengawali Minggu ini, kita akan bersekutu dengan Tuhan melalui Firmannya, untuk itu , marilah kita berdoa!

 

Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, kiranya menyertai hati dan pikiran saudara/i, dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Amin.

 

Firman Tuhan yang menjadi khotbah buat kita pada Minggu JUBILATE tgl. 21 April 2024 hari ini, tertulis dalam :

 

Yohanes 10 : 11-18

 

11.  Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; 

 

12. sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu

 

13.  Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. 

 

14.  Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku 

 

15.  sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. 

 

16.  Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga danmereka akan mendengarkan suaraKu dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala

17.  Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. 

 

18.  Tidak seorangpun mengambilnya dari padaKu, melainkan Aku memberikannya menurut kehendakKu sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari BapaKu"

 

Saudara/i… perikop ini adalah bagian dari Injil yang mengisahkan dialog antara Yesus Kristus, Sang Gembala yang Baik, dengan umatNya. Disini Yesus menyatakan diriNya sebagai Gembala yang baik. 

 

Gembala adalah figur yang sangat familiar bagi masyarakat pada zaman itu. Gembala adalah orang yang peduli, yang melindungi, dan yang memberikan arah kepada kawanan dombaNya. Dalam hal ini, Yesus tidak hanya menyatakan kasihNya kepada umatNya, tetapi juga tanggung jawabNya sebagai pemimpin yang setia. 

 

Sebagai gembala yang baik, dalam perikope ini dijelaskan ada empat pelayanan khusus yang dilakukan oleh Yesus. Pertama, Ia memberikan nyawaNya bagi domba-dombaNya (ay.11-13). Saudara/i… yang lazim adalah domba-domba mati bagi gembala. Tetapi disini, gembala yang memberikan nyawaNya bagi domba-dombaNya. 

 

Inilah cara Yesus untuk mengungkapkan cintaNya yang tak terbandingkan kepada kita, umatNya. Sebagai Gembala yang baik, Dia rela memberikan hidupNya bagi domba-dombaNya. Melalui pengorbananNya, kita dapat memahami kedalaman kasih Allah yang tak terhingga.

 

Kedua, Ia mengenal domba-dombaNya (ay. 14-15). Iamengenal kelemahan dari domba-dombaNya. Yesus sebagaiGembala, mengenal kedua belas muridNya. Ia mengenalPetrus, orang yang cepat meledak-ledak dan sering bertindaktanpa pikir panjang. Ia mengenal Thomas, yang sering bimbang dan ragu. Ia mengenal Andreas, yang selalu membawa orang lain kepada Yesus. Ia juga mengenal Yudas Iskariot, yang suka memanfaatkanorang lain untuk memperoleh uang mereka, hingga akhirnya menjual Yesus.Yesus sebagai gembala, mengenal setiap mereka dan mengetahui bagaimana menghadapi mereka. 

Hal ini hendak menegaskan bahwa hubungan Yesus dengan umatNya bukanlah semata-mata hanya sebatas tugas atau pekerjaan, tetapi hubungan yang intim dan pribadi. Dia mengenal domba-dombaNya, dan domba-dombaNya mengenalDia. Itu artinya, ada pengenalan timbal balik antara Kristus dan GembalaanNya. 

 

Ia juga mengasihi “milikNya” dan hal itu ditunjukkanNyadengan cara Ia memperhatikan mereka. Yesus mengenal kitasebelum kita mengenal Dia. Dia mengenal kita jauh lebih besardari kita mengenalNya. Dia mencari kita yang seharusnya di buang. Dia rela datang, menderita hingga mati di kayu salib. Hal ini menunjukkan suatu hubungan yang intim, yang penuhcinta kasih. 

 

Saudara/i…hal ini tentu butuh respons dari kita sebagai kaumgembalaanNya. Kita terpanggil untuk memiliki hubungan yang mendalam dengan Yesus, untuk mengenalNya dengan lebih baik setiap hari, dan untuk merespons panggilanNya dengan setia.

 

Ketiga, Yesus berbicara tentang misiNya yang lebih luas. Di ay. 16 tadi, Ia menyatakan, "Aku mempunyai domba-domba lain yang bukan dari kandang ini; juga kepada mereka harus Kuperlihatkan rancanganKu." Ini menegaskan bahwa cinta-kasih dan penyelamatan Kristus, tidak terbatas pada satu kelompok, bangsa atau budaya tertentu. Ia datang untuk menyelamatkan semua orang yang percaya padaNya, tanpa memandang perbedaan apapun.

 

Keempat, Yesus mengatakan bahwa Dia bukan hanya Gembala yang mengabdi, tetapi Dia juga memiliki otoritas. Diamenyatakan bahwa Dia mempunyai kuasa untuk memberikanhidup dan untuk mengambilnya kembali. Ini adalah pengakuanakan keilahianNya yang tak terbantahkan. Sebagai Gembala yang baik, Dia tidak hanya peduli, tetapi juga berkuasa.

 

Saudara/i…apa artinya ini buat kita di jaman ini ?

Pertama, ketika kita percaya bahwa Yesus adalah gembalayang baik dan berkuasa atas kita, maka kita dipanggil untukmemberikan tempat pada gembala itu untuk mengontrol  hidupkita. Sering sekali dalam hidup, keinginan daging yang menguasai kita. 

Kita lebih mengandalkan kekuatan, kecakapan, kepandaian dan harta benda kita. Kita lupa bahwa kita terbatas. 

 

Di Mazmur 127:2 dikatakan “Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah – sebab Ia memberikannyakepada yang dicintaiNya pada waktu tidur”.Ayat ini maumengatakan, orang percaya, tidurlah ketika malam, Tuhan yang akan meneruskan pekerjaan yang kita kerjakan. Artinya, ijinkanTuhan bekerja dalam hidup kita. Seperti yang dijelaskan di Mazmur 23 (Epistel minggu ini), bahwa Tuhan adalah Gembala yang baik yang selalu menjaga kita, mataNya tidak pernah tidur, dan Dia menuntun serta mengasihi jiwa kita. 

 

Kedua, Yesus, Sang Gembala yang baik juga menjadi teladan kasih dan pengorbanan. Dia siap memberikan nyawaNya bagi domba-dombaNya. Inilah bukti kasihNya yang luar biasa. Di dalam kelemahan kita, Dia menawarkan kekuatanNya. Di dalam kesalahan kita, Dia menawarkan pengampunanNya. Di dalam kegelapan kita, Dia menawarkan terangNya.

 

Tentu hal yang sama yang Tuhan inginkan dari kita. Kita dipanggil untuk bertindak sebagai bukti kita mengasihi Tuhan, mengasihi sesama dengan kasih yang tak terukur, memberikan hidup kita bagi yang membutuhkan. Sebagaimana Dia telah memberikan hidupNya bagi kita, kita juga dipanggil untuk memberikan kasih, pengorbanan, dan perhatian kepada orang-orang di sekitar kita. 

Kita dipanggil untuk menjadi instrumen kasihNya di dunia ini, membawa cahaya dan harapan kepada yang terhilang dan terluka. Dengan demikian, kita akan menjadi saksi-saksi kasihNya di dunia ini, menyebarkan kebaikan dan kebenaranNya kepada semua orang tanpa memandang perbedaan atau batasan.<

Pustaka Digital