Renungan Harian HKBP | 24 September 2024

Doa Pembuka: Allah bapa yang kami sembah melalui Yesus Kristus, terimakasih atas berkat dan kasihMu yang senantiasa kami terima di dalam hidup kami. Kami boleh hidup dan beraktivitas hingga saat ini. Untuk itu Tuhan, melalui berkatMu yang menghidupkan kami ini, saat ini kami ingin mendengarkan firmanMu. Berkati dan sertailah kami, agar kami boleh mengerti firmanMu seperti yang Engkau kehendaki, di dalam nama Yesus Kristus, Amin.



Renungan

Yesaya 55: 5

Sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau.

 Bapak ibu dan saudara-saudari yang terkasih di dalam Kristus. Dalam hal bercocok tanam, tentu kita semua setuju prinsip, bibit yang unggul akan jauh lebih baik dan sempurna untuk di tanam. Baik sayur maupun buah-buahan, jika bersumber dari bibit yang unggul, tentu hasilnya akan jauh lebih baik daripada bibit yang biasa-biasa saja. Itu sebabnya, banyak para peniliti tumbuhan & tanaman yang berusaha untuk membuat bibit yang unggul. Tetapi prinsip dalam hal bercocok tanam itu, sepertinya tidak sesuai dengan prinsip Tuhan di dalam memilih umatNya. Itulah yang ditunjukkan oleh Kitab Yesaya 55 pada kita saat ini.

 Bapak ibu dan saudara-saudari yang terkasih, melalui Kitab Yesaya 55 ini, kita dapat melihat bagaimana perjuangan dan usaha Tuhan untuk menolong dan memelihara umatNya yaitu bangsa Israel, yang berada di Pembuangan Babel. Mengapa bangsa Israel berada di dalam Pembuangan Babel, tentu bukan karena musibah ataupun bencana yang menghampiri. Melainkan karena kebebalan hati untuk mau percaya kepada ajaran Tuhan. Itulah mengapa, kehidupan bangsa Israel selalu jatuh, bangun dan jatuh Kembali. Jika ini dalam hal bercocok tanam, tentu kita dapat mengatakan bahwa Tuhan telah salah memilih bibit yang terbaik. Itulah mengapa hasil dari kehidupan bangsa Israel, selalu mengecewakan Tuhan. Lalu mengapa Tuhan masih saja mempertahankan bangsa Israel? Mengapa Tuhan tidak memilih bangsa lain yang lebih hebat, lebih maju dan yang lebih setia mungkin!

 Jika situasi itu di perhadapkan dengan kita, Yah! Bisa saja kita langsung beralih untuk memilih bangsa yang lebih baik. Tetapi, Tuhan kita bukanlah seperti kita. Tuhan kita dapat melihat dengan sempurna tujuanNya. Jika Bangsa Israel, yang kita lihat, ibaratkan bibit yang kurang baik, dikarenakan kekurangan dan segala kelemahannya. Tetapi Tuhan melihat sebaliknya, Tuhan ingin bangsa Isarel itu dapat bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik, sehingga dapat menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain. Tuhan ingin menunjukkan, bagaimana kuasaNya dan KasihNya mampu memelihara kehidupan umat manusia, Sehingga boleh menghasilkan buah kehidupan yang baik, meskipun umat yang Tuhan pilih itu, di pandang rendah dan tidak layak oleh manusia lainnya.

 Bapak ibu dan saudara-saudari yang terkasih di dalam Yesus Kristus. Bentuk, situasi dan jalan kehidupan kita saat ini tentu berbeda-beda. Sebagian dari kita saat ini, mungkin dianggap sebagai bibit yang unggul oleh masyarakat, karena situasi dan jalan kehidupan kita cukup baik atau sangat baik. Dan sebagiannya lagi di antara kita, mungkin dianggap sebagai bibit yang kurang unggul oleh masyarakat dan orang-orang disekitar kita, karena situasi dan jalan kehidupan kita yang sedang kurang baik. Tetapi bapa ibu dan saudara-saudari yang terkasih, Percayalah! Kita semua itu adalah bibit unggul dihadapan Tuhan, jika kita mau menerima Dia dan mendengarkan panggilanNya. Seperti yang tertulis di ayat 3 pada Yesaya 55 ini, “Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.”

 Tidak peduli apapun dan bagaimana status dan kehidupan bapa ibu dan saudara-saudari yang terkasih saat ini. Kita semua ingin Tuhan pakai dan pelihara agar boleh tumbuh dan menghasilkan buah kehidupan yang terbaik, ditengah-tengah kehidupan ini. Kesulitan dan tantangan hidup yang kita alami saat ini, tidaklah membenarkan kita untuk tetap hidup di jalan yang menyimpang dengan ajaran Tuhan. Begitu juga sebaliknya, status kehidupan kita yang terpandang oleh manusia, jabatan dan kekuasaan yang kita miliki saat ini, juga tidak membenarkan kita untuk boleh hidup dengan semena-mena, dan menyimpang dari ajaran Tuhan.

 Sebab, bisa saja kehidupan nyaman, jabatan dan kekuasaan yang kita dapatkan saat ini, itu bersumber dari jalan yang menyimpang dari ajaran Tuhan. Dan bisa saja, kesulitan hidup yang kita jalani saat ini, dikarenakan kita telah menjauh dari ajaran Tuhan. Oleh karena itu, baiklah jika kekuasaan dan jabatan yang kita emban saat ini, itu berawal dari ajaran Tuhan yang kita hidupi. Lalu Kesulitan dan tantangan hidup berat, yang sedang kita hadapi saat ini, itu merupakan proses ujian iman, yang Tuhan sedang berikan kepada kita. Jika itu yang terjadi didalam kehidupan kita saat ini, benarlah kita telah menjadi Bibit yang Unggul dihadapan Tuhan.

 Ketika kita sudah menjadi bibit unggul Tuhan. Tentu status kehidupan, kekuasaan dan jabatan yang kita miliki saat ini, akan kita pergunakan dengan sebaik mungkin, untuk menunjukkan kuasa dan Kasih Tuhan, kepada orang-orang dan lingkungan sekitar kita. Demikian juga halnya, dengan tantangan dan kesulitan hidup yang sedang kita jalani saat ini, itu boleh manjadi pembelajaran yang berharga kepada orang-orang dan lingkungan sekitar kita, dengan cara, kita tidak boleh menyerah dengan situasi dan kesulitan itu, tetapi kita harus berjuang dan setia meminta pertolongan kepada Tuhan. Sehingga kita boleh menjadi cerminan umat, yang setia dan tekun kepada Tuhan.

 Dengan begitu tidak peduli, bagaimana status, situasi dan kondisi kehidupan yang kita jalani saat ini. Apakah kita orang yang memiliki jabatan dan kekuasan atau tidak. Apakah kita orang yang memiliki harta melimpah atau tidak. Kita semua dapat menjadi perpanjangan tangan Tuhan, untuk menunjukkan bagaimana kuasa dan kebaikan Tuhan ditengah-tengah kehidupan kita. Sehingga orang-orang yang berada disekitar kita, boleh merasakan kehadiran dan penyertaan Tuhan. Sehingga orang-orang yang belum mengenal Tuhan, yang belum percaya kepada Tuhan, yang masih kurang percaya kepada Tuhan. Dapat mengenal Tuhan melalui keberadaan kita, ditengah-tengah kehidupannya. Sebab kita adalah bibit unggul Tuhan.

 Sehingga benarlah adanya, firman Tuhan yang tertulis di dalam Yesaya 55: 5 ini sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau".

Doa Penutup: Bapa terima kasih atas penyertaan-Mu di dalam hidup kami. Kami boleh mendengarkan firman-Mu pada hari ini, dengan penuh syukur dan bahagia. Biarlah firman-Mu yang telah kami dengar pada hari ini, dapat menuntun kami, mengajari kami dan menyadarkan kami akan besarnya kuasaMU dan luarbiasanya rancanganMu, di hidup kami. Terima kasih Bapa, di dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.


Pdt. Febri S. Hutapea, S.Th- Fungsional di Biro Ama dan Lansia HKBP

Pustaka Digital