Renungan Harian HKBP | 26 Februari 2024

Shalom Bapak/ Ibu, apa kabar hari ini? Kiranya Bapak/ Ibu dalam keadaan sehat dan penuh sukacita. Hari ini Senin, 26 Februari 2024 kita akan mendengarkan pembacaan firman Tuhan yang sekiranya dapat memberikan kekuatan dan penghiburan kepada Bapak/ Ibu. Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan hari ini, kita satukan hati kita, kita berdoa!

Doa Pembuka: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Amin.

 

Nas Renungan kita hari ini tertulis dalam Yeremia 20: 13 “Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Tuhan. Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.” Demikian Firman Tuhan.

Bapak/ Ibu dan Saudara/ Saudari yang terkasih, jika kita membaca nas Firman Tuhan pada hari ini dimulai dari ayat 7-18 maka kita akan melihat sisi manusiawi seorang Nabi Yeremia menyampaikan keluh kesahnya sebagai seorang nabi kepada Tuhan. Ia mengadukan kepada Tuhan tentang cemoohan dan juga aniaya yang selalu mengikutinya ke mana pun ia melangkah untuk memberitakan firman Tuhan. Yeremia merasa terkhianati atas janji Allah yang mneyatakan bahwa Allah akan terus menyertai (1:8). Namun, terlepas dari penderitaan pribadinya, Yeremia tetap setia dan terus menjalankan misi yang telah diberikan oleh Allah kepadanya.  

Bapak/ Ibu dan Saudara/Saudari terkasih, tidak ada manusia yang terlahir tanpa kelemahan dan kekurangan. Para nabi dan misionaris pun di dalam menjalankan misinya sebagai teman sekerja Allah dalam memberitakan firman-Nya juga memiliki kekurangan dan kelemahan serta menghadapi banyaknya kesulitan. Namun, kekurangan, kelemahan, serta hal-hal yang menyulitkan itu tidaklah menjadi penghambat bagi mereka dalam menjalankan misi mulianya di dunia. Mereka terus gigih dan berjalan selangkah demi selangkah demi tercapainya tujuan hidupnya yaitu kemuliaan nama Allah di bumi seperti di surga.

Saya secara pribadi selalu meyakini bahwa setiap orang memiliki tujuan atau visi hidup yang sama yaitu demi kemuliaan nama Tuhan. misi untuk mewujudkan visi ini tidaklah mudah untuk dijalankan. Banyak hal yang perlu diperjuangkan supaya visi ini dapat terwujud dengan baik. Salah satu halnya adalah dengan menjadikan kelemahan dan kesulitan yang kita hadapi sebagai kekuatan untuk menyelesaikan misi kita di dunia ini. Mungkin oleh karena kelemahan, kekurangan, dan kesulitan yang dihadapi, kita jadi lebih sering mengeluh dan mengajukan keluh kesah kepada Tuhan. Mengeluh karena hal yang tidak mengenakan hati ini melemahkan kita untuk mencapai tujuan hidup kita. Mengeluh karena ternyata perjalanan yang kita lalui ini terlalu berat, sehingga menjadikan kita hanya berfokus pada kelemahan dan kekurangan yang melekat pada kita.

Bapak/Ibu dan Saudara/ Saudari yang terkasih, dalam menjalani kehidupan kita, banyak hal yang terjadi dan membuat kita menjadi menjauh dari Allah atau bahkan melemahkan iman kita kepada-Nya. Sakit penyakit, kesibukan pekerjaan, tuntutan hidup, pengaruh orang sekitar, dan masih banyak lagi yang mampu menjadikan kita ragu terhadap penyertaan-Nya, sama seperti yang dirasakan oleh Nabi Yeremia. Namun pada akhirnya, apapun yang menghimpit kita baik itu kelemahan dan kekurangan yang ada pada diri kita, maupun pengaruh dari dunia ini tidak akan menghalangi kasih—Nya yang selalu menyertai dan melindungi perjalanan hidup kita di dunia ini. Janganlah ragu dan janganlah gentar, berpeganglah teguh kepada iman kepada Allah. Sekalipun tidak mudah, namun perjuangan melawan semuanya itu akan menjadi kemuliaan nama Tuhan yang adalah tujuan dari hidup kita. Terpujilah Tuhan! Amin.

Doa Penutup: Kita berdoa! Ya Allah kami yang kami sembah dalam Nama Anak-Mu Yesus Kristus, kami bersyukur dan berterima kasih di dalam kerendahan hati kami atas penyertaan-Mu dan kasih-Mu yang nyata pada kami hingga saat ini. Terlebih Engkau tuntun dan ajari kami melalui Firman-Mu yang baru saja kami dengarkan. Ya Bapa, kembali kami diingatkan bahwa kami haruslah bertekun di dalam menyelesaikan misi kami di dunia ini demi tujuan hidup kami yaitu kemuliaan Nama-Mu. Ajari kami Tuhan untuk tetap sabar dan bertekun di dalam penderitaan, meyakini bahwa hanya Engkau Allah yang mampu melepaskan kami dari banyaknya hal yang jahat serta hanya Engkaulah yang mampu menyertai kami menjalani kehidupan kami. Kami serahkan hidup kami ini ke dalam tangan pengasihan-Mu. Di dalam Nama Anak-Mu Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap syukur.

Anugerah dari Tuhan Kita Yesus Kristus, kasih setia dari Allah Bapa, dan persekutuan dengan Roh Kudus, kiranya menyertai Saudara sekalian. Amin.

Pdt. Veronica Brilliant Manurung, S.Th - Pendeta Fungsional Biro Pembinaan

Pustaka Digital