Renungan Harian HKBP | 26 September 2024

Syalom, selamat pagi. Saudara yang terkasih di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus marilah kita memulai hari kita dengan berdoa dan mendengarkan Firman Tuhan melalui renungan Pagi di Program Marturia HKBP Kamis,26 september 2024.

Doa Pembuka: Kita berdoa! Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadiratmu ya Tuhan, atas hari yang baru yang Tuhan Anugerahkan bagi kami dipagi hari ini, sebelum kami memulai aktivitas di pagi hari ini kami ingin mendengarkan firmanmu kiranya Tuhan memberkati kami supaya firmanMu menjadi Kekuatan kami untuk menjalani hari ini.terimaksih kasih Tuhan didalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus Kami Berdoa. Amin.

Saudara yang terkasih nast renungan pagi hari ini tertulis dalam

Imamat 19:18

"Janganlah engkau menuntut balas dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN."

Saudara yang terkasih dalam yesus Kristus, hal pertama yang sering muncul dalam pikiran kita ketika disakiti, dirugikan atau diperlakukan secara tidak adil adalah melakukan pembalasan. Kita mudah sekali panas dengan apa yang dilakukan orang lain kepada kita dan ingin membalaskannya saat itu juga. Orang mengira dengan balas dendam hidupnya akan tenang dan teduh ternyata tidak dia hanya akan memdapatkan kerugian yang membuat hidup menderita. Dendam hanyalah menunjukkan bagaimana kita tidak lebih buruk dari orang yang menyakiti kita. Dendam hanya membuat kita menderita dan kehilangan damai sejahtera dari Tuhan Allah kita. Hubungan kita dengan tuhan allah jadi terhalang dan juga doa-doa kita.

Dalam konteks Imamat ini, bangsa Israel diharapkan dapat menjaga keharmonisan komunitas yang baru terbentuk setelah mereka keluar dari Mesir. Mereka diingatkan bahwa pembalasan pribadi akan merusak solidaritas yang Tuhan inginkan. Tuhan memerintahkan bangsa Israel agar tidak memelihara dendam terhadap orang sebangsa, tetapi menjaga kesatuan dalam bangsa pilihan Tuhan. tidak menyimpan dendam berarti menjaga hubungan baik dengan sesama di komunitas kita, sebangsa kita apakah itu dalam keluarga, tempat kerja, atau lingkungan tempat tinggal kita. Tidak ada hal baik yang kita dapatkan dalam menyimpan dendam. Satu-satunya cara untuk megendalikan rasa dendam adalah dengan cara mengasihi dan mengampuni.

Saudara yang terkasih dalam Yesus kristus, alkitab yang mengatakan: “Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri”. Ini adalah salah satu inti dari Iman Kristen yang menekankan kewajiban setiap orang untuk hidup saling mengasihi. Hal ini juga ditekan kan dalam interaksi sehari-hari, baik di dalam keluarga, di tempat kerja, atau dalam masyarakat umum. Kasih mendorong orang untuk memperlakukan orang lain dengan baik. Sebagaimana kita ingin diperlakukan, maka berlakulah demikian.

Tuhan menyatakan diri-Nya dalam ayat ini dengan berkata, “Akulah TUHAN,” yang menegaskan bahwa perintah untuk mengampuni bukan hanya aturan belaka saja, tetapi juga merupakan bagian dari karakter Allah yang penuh kasih. Kita telah diampuni, maka kita juga harus mau mengampuni, memang tidak mudah tetapi kita harus percaya bahwa kasih itu tidak sia-sia. Jika kita melakukan pengampunan maka kita telah meniru Tindakan dan sifat Tuhan. Mau mengampuni dan mau mengasihi adalah bentuk ketaatan kepada Tuhan. Perintah dalam nats ini diberikan dalam rangkaian hukum moral yang mengarahkan bangsa Israel untuk hidup sesuai dengan standar Tuhan. Ketaatan kepada Tuhan mencakup kasih dan pengampunan sebagai ciri khas kehidupan orang-orang yang telah ditebus Tuhan.

Saudara yang terkasih, dalam mematuhi perintah Tuhan tidak hanya menyenangkan Tuhan tetapi juga akan menginspirasi menjadi teladan kepada orang lain untuk menjalani hidup dengan cara yang lebih baik. Tekankanlah kasih, pengampunan, dan menjauhkan pembalasan terhadap orang yang sudah menyakiti atau melakukan hal yang tidak baik bagi kita. Ingatlah firman Tuhan yg tertulis dalam Roma 12: 19 ‘‘Pembalasan itu adalah hak Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, Firman Tuhan‘‘.

Jangan merendahkan diri dengan dendam dan pembalasan. Namun jadilah pemenang dalam kasih dan pengampunan. Amin.

Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Terima kasih Tuhan untuk firmanMu yang boleh kami dengar di pagi hari ini. Ajarlah kami untuk hidup didalam kasihMu, menjauhkan rasa dendam didalam diri kami, tetapi kami boleh megampuni orang yang telah berbuat salah kepada kami, supaya kami menjadi anak-anakMu yang selalu menunjukan kasih sebagai pengikat hubungan kami dengan sesama didalam kehidupan kami sehari-hari. Pagi hari ini kami berdoa untuk semua jemaatMu yang akan melakukan kegiatannya dalam satu hari ini, biarlah Tuhan yang memberkati setiap pekerjaan tangan dan pikiran mereka sehingga beroleh sukacita dari Tuhan, Engkau memberkati setiap orang yang sakit, memberikan kesembuhan melalui obat dan perawat yang merawat mereka, cukupkanlah setiap kebutuhan jemaatMu hari ini, sehingga boleh tetap bersukacita didalam Tuhan. Inilah kami Tuhan, hapuskan dosa dan pelanggaran yang kami perbuat,supaya kami layak disebut anakMu, didalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.


Diak. Kartini Sri Junita Sitohang- Fungsional di Biro Dana Pensiun HKBP

Pustaka Digital